Perkuat Ketahanan Pangan, DKP Kutim Siapkan Gudang dan Kawasan Edu-Agrowisata 4,7 Hektare

    Seputarfakta.com-Lisda -

    Seputar Kaltim

    04 Mei 2025 01:41 WIB

    Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kutai Timur, Ery Mulyanto. (Foto:Lisda/seputarfakta.com)

    Sangatta – Dinas Ketahanan Pangan Kutai Timur tengah merancang pembangunan gudang pangan terpadu di Jalan Soekarno Hatta, Sangatta. Gudang ini akan difungsikan sebagai tempat penyimpanan cadangan pangan sekaligus menjadi bagian dari kawasan Edu-Agrowisata yang terintegrasi dengan berbagai fungsi edukasi dan riset.

    Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Ery Mulyanto, menyampaikan bahwa pembangunan ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat kemandirian pangan daerah. Lahan seluas 4,7 hektare telah disiapkan untuk proyek ini.

    “Rencananya, di lokasi tersebut kita akan bangun gudang pangan. Tidak hanya menyimpan beras, tetapi juga gabah. Lokasinya di Jalan Soekarno Hatta,” ujar Ery.

    Ia menambahkan bahwa dokumen Detail Engineering Design (DED) untuk bangunan gudang sudah tersedia, sementara perencanaan kawasan atau set plan telah selesai dan dikerjakan bersama Institut Pertanian Bogor (IPB).

    “Set plan sudah jadi. Tahun ini kita targetkan penyusunan DED kawasan selesai agar pembangunan bisa segera dimulai. Kalau kawasan sudah siap, baru pembangunan bisa dilaksanakan,” Tambahnya.

    Menariknya, di lahan yang sama terdapat kolam eksisting yang akan dimanfaatkan sebagai area pembenihan ikan. Konsep kawasan ini akan dikembangkan secara kolaboratif dengan melibatkan Dinas Perikanan dan sejumlah instansi lain.

    “Kami ingin mengoptimalkan lahan. Kalau mau bangun balai benih ikan, cukup di situ saja. Tidak perlu cari lahan baru,” jelas Ery.

    Proyek ini mengusung konsep kawasan Edu-Agrowisata, di mana masyarakat dapat belajar praktik pertanian terbaik sekaligus menikmati fungsi rekreasinya. Demplot pertanian, area penelitian, dan zona wisata akan menjadi bagian dari pengembangan ini.

    Kepala Bidang Ketersediaan Pangan, Joko, menambahkan bahwa gudang yang akan dibangun juga difungsikan sebagai Lumbung Pangan Utama (LPU) milik pemerintah daerah.

    “Saat ini kan kita masih mengandalkan Bulog. Harga beli tinggi, dan ada biaya penitipan. Ke depan kita ingin menyimpan gabah sendiri, lalu digiling di penggilingan kita, kemudian disiapkan sebagai cadangan pangan,” ungkap Joko.

    Dengan adanya gudang ini, pemerintah daerah diharapkan dapat menyerap lebih banyak hasil panen petani lokal, meski besaran anggaran pembangunan belum ditentukan, Dinas Ketahanan Pangan berharap seluruh perencanaan dapat segera dimulai pada tahun ini.

    (Sf/Rs)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    Perkuat Ketahanan Pangan, DKP Kutim Siapkan Gudang dan Kawasan Edu-Agrowisata 4,7 Hektare

    Seputarfakta.com-Lisda -

    Seputar Kaltim

    04 Mei 2025 01:41 WIB

    Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kutai Timur, Ery Mulyanto. (Foto:Lisda/seputarfakta.com)

    Sangatta – Dinas Ketahanan Pangan Kutai Timur tengah merancang pembangunan gudang pangan terpadu di Jalan Soekarno Hatta, Sangatta. Gudang ini akan difungsikan sebagai tempat penyimpanan cadangan pangan sekaligus menjadi bagian dari kawasan Edu-Agrowisata yang terintegrasi dengan berbagai fungsi edukasi dan riset.

    Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Ery Mulyanto, menyampaikan bahwa pembangunan ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat kemandirian pangan daerah. Lahan seluas 4,7 hektare telah disiapkan untuk proyek ini.

    “Rencananya, di lokasi tersebut kita akan bangun gudang pangan. Tidak hanya menyimpan beras, tetapi juga gabah. Lokasinya di Jalan Soekarno Hatta,” ujar Ery.

    Ia menambahkan bahwa dokumen Detail Engineering Design (DED) untuk bangunan gudang sudah tersedia, sementara perencanaan kawasan atau set plan telah selesai dan dikerjakan bersama Institut Pertanian Bogor (IPB).

    “Set plan sudah jadi. Tahun ini kita targetkan penyusunan DED kawasan selesai agar pembangunan bisa segera dimulai. Kalau kawasan sudah siap, baru pembangunan bisa dilaksanakan,” Tambahnya.

    Menariknya, di lahan yang sama terdapat kolam eksisting yang akan dimanfaatkan sebagai area pembenihan ikan. Konsep kawasan ini akan dikembangkan secara kolaboratif dengan melibatkan Dinas Perikanan dan sejumlah instansi lain.

    “Kami ingin mengoptimalkan lahan. Kalau mau bangun balai benih ikan, cukup di situ saja. Tidak perlu cari lahan baru,” jelas Ery.

    Proyek ini mengusung konsep kawasan Edu-Agrowisata, di mana masyarakat dapat belajar praktik pertanian terbaik sekaligus menikmati fungsi rekreasinya. Demplot pertanian, area penelitian, dan zona wisata akan menjadi bagian dari pengembangan ini.

    Kepala Bidang Ketersediaan Pangan, Joko, menambahkan bahwa gudang yang akan dibangun juga difungsikan sebagai Lumbung Pangan Utama (LPU) milik pemerintah daerah.

    “Saat ini kan kita masih mengandalkan Bulog. Harga beli tinggi, dan ada biaya penitipan. Ke depan kita ingin menyimpan gabah sendiri, lalu digiling di penggilingan kita, kemudian disiapkan sebagai cadangan pangan,” ungkap Joko.

    Dengan adanya gudang ini, pemerintah daerah diharapkan dapat menyerap lebih banyak hasil panen petani lokal, meski besaran anggaran pembangunan belum ditentukan, Dinas Ketahanan Pangan berharap seluruh perencanaan dapat segera dimulai pada tahun ini.

    (Sf/Rs)