Cari disini...
Seputarfakta.com - Maulana -
Seputar Kaltim
Proses pemilihan Ketua PW GP Ansor Kaltim, antara Murjani (dua dari kiri) dan Rusdiono (dua dari kanan) dalam Konferwil XI. (Foto: Ansor Samarinda)
Samarinda - Ketua terpilih Pengurus Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Provinsi Kalimantan Timur periode 2024-2028, Murjani memastikan Konferensi Wilayah (Konferwil) XI yang terlaksana di momentum Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak ini tetap menjaga netralitas organisasi.
Sebagai ketua terpilih dirinya mengaku taat dan patuh terhadap amanat dari para pimpinan di Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) untuk selalu berada di tengah. Apalagi GP Ansor merupakan Badan Otonom (Banom) dari NU.
“Secara organisasi atau memakai nama organisasi untuk mendukung salah satu kandidat itu tidak akan terjadi, karena kita mengikuti garis koordinasi dari orang tua kita, dan kami pastikan ansor bersama NU secara kelembagaan tidak akan mendukung salah satu paslon atau netral,” papar Murjani.
Ia menambahkan untuk pilihan terhadap pasangan calon tersebut menjadi hak masing-masing anggota dan kader. “Kami ini akarnya dari NU kan, untuk menentukan pilihannya masing-masing, pengurus serta anggota kader mempunyai hak memilih. Yang terpenting tidak membawa atribut Ansor, dan mereka mengikuti garis-garis yang sudah ditetapkan oleh NU,” tegasnya.
Amanat yang dijalankan saat ini, Murjani hanya ingin fokus terhadap perkembangan organisasi di masa yang mendatang. Dalam hal ini ia akan lebih fokus terhadap giat-giat yang beririsan dengan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
“Kami akan memperkuat gerakan Ansor di Kaltim, apalagi Kaltim akan menjadi IKN, kita akan sinergi dengan pusat, karena berada di Nusantara. Ansor harus memperkuat semua apa yang menjadi program NU dan negara,” paparnya.
Murjani menceritakan proses dirinya terpilih menjadi Ketua PW GP Ansor Kaltim. Sedianya, nama Sapto Setyo Pramono merupakan nama yang akan diusung. Namun karena persoalan internal, akhirnya nama Murjani dan Rusdiono yang maju sebagai kandidat calon.
“Beliau (Sapto Setyo Pramono) dengan legowo meminta saya meneruskan, dilanjutkan ke tahap pemilihan dengan dinamika yang terjadi, para pemilik suara terakhir, dari 74 suara, 39 suara ke saya dan ke Rusdiono 35 suara,” jelasnya.
Dengan terpilihnya ia sebagai Ketua PW GP Ansor, Murjani kini mengaku fokus untuk penyusunan Formatur pembentukan pengurus.
(Sf/Rs)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com - Maulana -
Seputar Kaltim
Proses pemilihan Ketua PW GP Ansor Kaltim, antara Murjani (dua dari kiri) dan Rusdiono (dua dari kanan) dalam Konferwil XI. (Foto: Ansor Samarinda)
Samarinda - Ketua terpilih Pengurus Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Provinsi Kalimantan Timur periode 2024-2028, Murjani memastikan Konferensi Wilayah (Konferwil) XI yang terlaksana di momentum Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak ini tetap menjaga netralitas organisasi.
Sebagai ketua terpilih dirinya mengaku taat dan patuh terhadap amanat dari para pimpinan di Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) untuk selalu berada di tengah. Apalagi GP Ansor merupakan Badan Otonom (Banom) dari NU.
“Secara organisasi atau memakai nama organisasi untuk mendukung salah satu kandidat itu tidak akan terjadi, karena kita mengikuti garis koordinasi dari orang tua kita, dan kami pastikan ansor bersama NU secara kelembagaan tidak akan mendukung salah satu paslon atau netral,” papar Murjani.
Ia menambahkan untuk pilihan terhadap pasangan calon tersebut menjadi hak masing-masing anggota dan kader. “Kami ini akarnya dari NU kan, untuk menentukan pilihannya masing-masing, pengurus serta anggota kader mempunyai hak memilih. Yang terpenting tidak membawa atribut Ansor, dan mereka mengikuti garis-garis yang sudah ditetapkan oleh NU,” tegasnya.
Amanat yang dijalankan saat ini, Murjani hanya ingin fokus terhadap perkembangan organisasi di masa yang mendatang. Dalam hal ini ia akan lebih fokus terhadap giat-giat yang beririsan dengan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
“Kami akan memperkuat gerakan Ansor di Kaltim, apalagi Kaltim akan menjadi IKN, kita akan sinergi dengan pusat, karena berada di Nusantara. Ansor harus memperkuat semua apa yang menjadi program NU dan negara,” paparnya.
Murjani menceritakan proses dirinya terpilih menjadi Ketua PW GP Ansor Kaltim. Sedianya, nama Sapto Setyo Pramono merupakan nama yang akan diusung. Namun karena persoalan internal, akhirnya nama Murjani dan Rusdiono yang maju sebagai kandidat calon.
“Beliau (Sapto Setyo Pramono) dengan legowo meminta saya meneruskan, dilanjutkan ke tahap pemilihan dengan dinamika yang terjadi, para pemilik suara terakhir, dari 74 suara, 39 suara ke saya dan ke Rusdiono 35 suara,” jelasnya.
Dengan terpilihnya ia sebagai Ketua PW GP Ansor, Murjani kini mengaku fokus untuk penyusunan Formatur pembentukan pengurus.
(Sf/Rs)