Cari disini...
Seputarfakta.com - Agus Saputra -
Seputar Kaltim
Jalan yang menghubungkan kawasan industri Pelabuhan Buluminung dan Simpang Silkar, Desa Girimukti, Kecamatan Penajam akan disemenisasi oleh DPUPR PPU pada 2025 ini.(Foto : Agus Saputra/Seputarfakta.com)
Penajam - Pengerjaan peningkatan jalan penghubung antara simpang Silkar dan Kawasan Industri Buluminung, Kecamatan Penajam, Penajam Paser Utara (PPU) diperkirakan akan dilaksanakan pada akhir Juni 2025.
Jalan tanah sepanjang 12 Kilometer (Km) dan diproyeksikan bakal menelan anggaran senilai Rp50,6 miliar itu akan dibangun dengan menggunakan kontruksi rigid beton.
“Jalan ini akan menghubungkan jalan simpang Silkar Km 10, Desa Girimukti hingga kawasan industri Buluminung. Tahap awal dikerjakan sepanjang delapan Km,” ucap Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) PPU, Petriandy Ponganton Pasulu, Rabu (4/6/2025).
Pembangunan jalan dengan kontruksi rigid beton ini bertujuan untuk memastikan tingkat ketahanan jalan terjamin, terutama dalam menopang volume kendaraan bermuatan besar saat melintas.
Terlebih jalan ini akan dijadikan sebagai akses alternatif menuju kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) karena mengingat selama ini pengendara kerap melintasi Jalan Propinsi sebagai satu-satunya jalur.
Meski pengerjaan proyek diperkirakan dimulai akhir Juni dan kontraknya telah ditandatangani dengan masa pengerjaan selama 210 hari, tapi DPUPR PPU masih menunggu penerbitan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) yang merupakan acuan utama dalam melaksanakan proyek.
“Proyek ini menunggu terbitnya DPA yang informasinya akan keluar pada pertengahan Juni ini,” beber Petriandy.
DPUPR PPU ternyata tidak hanya sekadar menunggu DPA terbit untuk memulai pengerjaan proyek pembangunan, tapi juga perlu melewati berbagai tahapan dan administrasi, salah satunya menggelar rapat koordinasi awal atau Baseline Coordination Meeting (BCM) terlebih dahulu.
“Masih ada rapat BCM, persiapan sebelum pengerjaan di lapangan, termasuk melakukan pengukuran awal dan penyesuaian patok MC-0 antara dokumen kontrak dan kondisi aktual di lapangan,” jelasnya.
Petriandy berharap pengerjaan proyek ini dimulai pada akhir Juni 2025 sesuai dengan perkiraannya dan diselesaikan sesuai kontrak yang telah disepakati.
(Sf/Lo)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com - Agus Saputra -
Seputar Kaltim
Jalan yang menghubungkan kawasan industri Pelabuhan Buluminung dan Simpang Silkar, Desa Girimukti, Kecamatan Penajam akan disemenisasi oleh DPUPR PPU pada 2025 ini.(Foto : Agus Saputra/Seputarfakta.com)
Penajam - Pengerjaan peningkatan jalan penghubung antara simpang Silkar dan Kawasan Industri Buluminung, Kecamatan Penajam, Penajam Paser Utara (PPU) diperkirakan akan dilaksanakan pada akhir Juni 2025.
Jalan tanah sepanjang 12 Kilometer (Km) dan diproyeksikan bakal menelan anggaran senilai Rp50,6 miliar itu akan dibangun dengan menggunakan kontruksi rigid beton.
“Jalan ini akan menghubungkan jalan simpang Silkar Km 10, Desa Girimukti hingga kawasan industri Buluminung. Tahap awal dikerjakan sepanjang delapan Km,” ucap Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) PPU, Petriandy Ponganton Pasulu, Rabu (4/6/2025).
Pembangunan jalan dengan kontruksi rigid beton ini bertujuan untuk memastikan tingkat ketahanan jalan terjamin, terutama dalam menopang volume kendaraan bermuatan besar saat melintas.
Terlebih jalan ini akan dijadikan sebagai akses alternatif menuju kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) karena mengingat selama ini pengendara kerap melintasi Jalan Propinsi sebagai satu-satunya jalur.
Meski pengerjaan proyek diperkirakan dimulai akhir Juni dan kontraknya telah ditandatangani dengan masa pengerjaan selama 210 hari, tapi DPUPR PPU masih menunggu penerbitan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) yang merupakan acuan utama dalam melaksanakan proyek.
“Proyek ini menunggu terbitnya DPA yang informasinya akan keluar pada pertengahan Juni ini,” beber Petriandy.
DPUPR PPU ternyata tidak hanya sekadar menunggu DPA terbit untuk memulai pengerjaan proyek pembangunan, tapi juga perlu melewati berbagai tahapan dan administrasi, salah satunya menggelar rapat koordinasi awal atau Baseline Coordination Meeting (BCM) terlebih dahulu.
“Masih ada rapat BCM, persiapan sebelum pengerjaan di lapangan, termasuk melakukan pengukuran awal dan penyesuaian patok MC-0 antara dokumen kontrak dan kondisi aktual di lapangan,” jelasnya.
Petriandy berharap pengerjaan proyek ini dimulai pada akhir Juni 2025 sesuai dengan perkiraannya dan diselesaikan sesuai kontrak yang telah disepakati.
(Sf/Lo)