Pengamat Sebut Perputaran Uang Konser Sheila On 7 di Samarinda Capai Rp25 Miliar, Kaltim Harus Berani Undang Grup Band Internasional

    Seputarfakta.com - Maulana -

    Seputar Kaltim

    04 Agustus 2024 11:04 WIB

    Konser Sheila On 7 di Samarinda. (Foto: Dok. Tunggu Aku di)

    Samarinda - Grup band yang bersinar di kancah nasional, Sheila On 7 meninggalkan jejak perekonomian yang baik setelah konsernya bertajuk "Tunggu Aku di" sukses digelar di Samarinda, Kalimantan Timur pekan lalu.

    Pengamat Ekonomi asal Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda, Ahmad Syarif mengatakan perputaran uang di konser ini mencapai Rp25 miliar.

    "Itu kalau kita lihat beberapa poin perputaran uang dari tiket, parkir, event organizer, advertising, iklan, percetakan, transportasi, komunikasi, industri makanan, minuman dan UMKM itu membuka keran potensi perputaran uang itu, bahkan bisa sampai Rp20 - Rp25 miliar, jadi lumayan banyak," paparnya.

    Konser musik yang digelar ini juga membawa keuntungan tersendiri bagi pemerintah daerah. Karena konser ini merupakan salah satu kegiatan yang dikenakan pajak hiburan oleh pemerintah daerah. Karena ini sudah tertuang dalam UU HKPD, yang mana pajak hiburan termasuk dalam Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT) yang dikenakan tarif sebesar 10 persen.

    Syarif menyebut dengan adanya konser Sheila On 7 ini pemda bisa mendapatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari pajak tiket tersebut mencapai ratusan juta.

    Ia juga menilai jika masifnya konser di Kaltim ini berkat kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN). Menurutnya artis nasional bakal sering datang untuk konser di Kaltim. Bukan hal yang tidak mungkin, grup band internasional juga bisa didatangkan ke Kaltim.

    "Tentu saja dengan mengundang artis internasional, terkenal dan di mata publik itu bagus, potensi perputaran uangnya bisa mencapai ratusan miliar. Karena bisa 5 kali lipat dari band-band nasional, ini langkah yang bisa didobrak oleh pemerintah," tutupnya.

    (Sf/Rs)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    Pengamat Sebut Perputaran Uang Konser Sheila On 7 di Samarinda Capai Rp25 Miliar, Kaltim Harus Berani Undang Grup Band Internasional

    Seputarfakta.com - Maulana -

    Seputar Kaltim

    04 Agustus 2024 11:04 WIB

    Konser Sheila On 7 di Samarinda. (Foto: Dok. Tunggu Aku di)

    Samarinda - Grup band yang bersinar di kancah nasional, Sheila On 7 meninggalkan jejak perekonomian yang baik setelah konsernya bertajuk "Tunggu Aku di" sukses digelar di Samarinda, Kalimantan Timur pekan lalu.

    Pengamat Ekonomi asal Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda, Ahmad Syarif mengatakan perputaran uang di konser ini mencapai Rp25 miliar.

    "Itu kalau kita lihat beberapa poin perputaran uang dari tiket, parkir, event organizer, advertising, iklan, percetakan, transportasi, komunikasi, industri makanan, minuman dan UMKM itu membuka keran potensi perputaran uang itu, bahkan bisa sampai Rp20 - Rp25 miliar, jadi lumayan banyak," paparnya.

    Konser musik yang digelar ini juga membawa keuntungan tersendiri bagi pemerintah daerah. Karena konser ini merupakan salah satu kegiatan yang dikenakan pajak hiburan oleh pemerintah daerah. Karena ini sudah tertuang dalam UU HKPD, yang mana pajak hiburan termasuk dalam Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT) yang dikenakan tarif sebesar 10 persen.

    Syarif menyebut dengan adanya konser Sheila On 7 ini pemda bisa mendapatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari pajak tiket tersebut mencapai ratusan juta.

    Ia juga menilai jika masifnya konser di Kaltim ini berkat kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN). Menurutnya artis nasional bakal sering datang untuk konser di Kaltim. Bukan hal yang tidak mungkin, grup band internasional juga bisa didatangkan ke Kaltim.

    "Tentu saja dengan mengundang artis internasional, terkenal dan di mata publik itu bagus, potensi perputaran uangnya bisa mencapai ratusan miliar. Karena bisa 5 kali lipat dari band-band nasional, ini langkah yang bisa didobrak oleh pemerintah," tutupnya.

    (Sf/Rs)