Cari disini...
Seputarfakta.com - Tria -
Seputar Kaltim
Kepala Disdikbud Kota Samarinda, Asli Nuryadin. (Foto: Tria/Seputarfakta.com)
Samarinda - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Samarinda, Asli Nuryadin mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan konsep seleksi yang mencakup tes bahasa Inggris dan kompetensi dasar dalam penerimaan peserta didik baru di sekolah unggul SDN 028 dan SMPN 16 Sungai Kunjang.
Meski begitu, ia menegaskan bahwa tetap akan menerapkan sistem zonasi dalam penerimaan siswa di sekolah tersebut dengan cakupan zonasi yang lebih luas yakni se-Kecamatan Sungai Kunjang.
"Tes yang diberikan mencakup bahasa Inggris dan kompetensi dasar sesuai jenjang pendidikan. Jika tidak dilakukan seleksi seperti ini, sekolah tersebut akan menjadi sekolah umum biasa," jelas Asli saat ditanya Seputar Fakta belum lama ini.
Saat ini, Asli menyebut sekolah tersebut secara fisik sudah rampung dibangun, tinggal memasang pagar di sekelilingnya.
Ia pun optimis sekolah unggul itu bisa dioperasikan pada tahun ajaran baru mendatang.
Kepala sekolah, guru, dan tenaga pendidik juga telah disiapkan. Dalam prosesnya, kebutuhan tenaga pendidik untuk SDN 028 mencapai sekitar 30 orang, sementara SMPN 16 membutuhkan 21 orang.
"Guru, kepala sekolah, dan tenaga kependidikan yang akan bertugas sudah tercover, tinggal mengikuti tes," ujarnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa sekolah unggul ini nantinya akan menjadi kawasan terpadu dengan kurikulum khusus yang mencakup penguatan bahasa asing, teknologi informasi (IT), dan pendidikan karakter.
Ia ingin sekolah ini tampil beda, Mengingat Samarinda sebagai ibu kota provinsi dan kota penyangga IKN, dengan sekolah ini, ia berharap bisa menciptakan generasi unggul yang bisa bersaing di masa depan.
"Hanya tersedia 3 kelas, dikali 25 berarti sekitar 75 siswa untuk SMP. Satu kelas 25 siswa," ungkapnya.
Dengan terbatasnya kuota ini, pihaknya sudah menyiapkan sekolah lain sebagai alternatif. Apalagi biasanya SMPN 16 menerima lebih dari 100 siswa tiap tahunnya.
SMPN 50 yang tak jauh dari kawasan terpadu itu menurut Asli dapat menjadi alternatif lain sebagai sekolah unggul.
Apalagi disebutnya sekolah tersebut memiliki bangunan terbaik kedua di Samarinda dan lokasinya berdekatan dengan SMPN 16. Di sana disediakan sekitar 25 rombongan belajar (rombel).
Dengan kesiapan ini, ia yakin dapat mengoperasikan sekolah unggul Samarinda pada tahun ajaran baru mendatang.
"Saya akan meminta izin dan rekomendasi dari kementerian karena sekolah ini memiliki konsep berbeda. Nantinya akan ada tes kompetensi dan bahasa Inggris dengan token langsung dari Cambridge," pungkasnya.
(Sf/Rs)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com - Tria -
Seputar Kaltim
Kepala Disdikbud Kota Samarinda, Asli Nuryadin. (Foto: Tria/Seputarfakta.com)
Samarinda - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Samarinda, Asli Nuryadin mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan konsep seleksi yang mencakup tes bahasa Inggris dan kompetensi dasar dalam penerimaan peserta didik baru di sekolah unggul SDN 028 dan SMPN 16 Sungai Kunjang.
Meski begitu, ia menegaskan bahwa tetap akan menerapkan sistem zonasi dalam penerimaan siswa di sekolah tersebut dengan cakupan zonasi yang lebih luas yakni se-Kecamatan Sungai Kunjang.
"Tes yang diberikan mencakup bahasa Inggris dan kompetensi dasar sesuai jenjang pendidikan. Jika tidak dilakukan seleksi seperti ini, sekolah tersebut akan menjadi sekolah umum biasa," jelas Asli saat ditanya Seputar Fakta belum lama ini.
Saat ini, Asli menyebut sekolah tersebut secara fisik sudah rampung dibangun, tinggal memasang pagar di sekelilingnya.
Ia pun optimis sekolah unggul itu bisa dioperasikan pada tahun ajaran baru mendatang.
Kepala sekolah, guru, dan tenaga pendidik juga telah disiapkan. Dalam prosesnya, kebutuhan tenaga pendidik untuk SDN 028 mencapai sekitar 30 orang, sementara SMPN 16 membutuhkan 21 orang.
"Guru, kepala sekolah, dan tenaga kependidikan yang akan bertugas sudah tercover, tinggal mengikuti tes," ujarnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa sekolah unggul ini nantinya akan menjadi kawasan terpadu dengan kurikulum khusus yang mencakup penguatan bahasa asing, teknologi informasi (IT), dan pendidikan karakter.
Ia ingin sekolah ini tampil beda, Mengingat Samarinda sebagai ibu kota provinsi dan kota penyangga IKN, dengan sekolah ini, ia berharap bisa menciptakan generasi unggul yang bisa bersaing di masa depan.
"Hanya tersedia 3 kelas, dikali 25 berarti sekitar 75 siswa untuk SMP. Satu kelas 25 siswa," ungkapnya.
Dengan terbatasnya kuota ini, pihaknya sudah menyiapkan sekolah lain sebagai alternatif. Apalagi biasanya SMPN 16 menerima lebih dari 100 siswa tiap tahunnya.
SMPN 50 yang tak jauh dari kawasan terpadu itu menurut Asli dapat menjadi alternatif lain sebagai sekolah unggul.
Apalagi disebutnya sekolah tersebut memiliki bangunan terbaik kedua di Samarinda dan lokasinya berdekatan dengan SMPN 16. Di sana disediakan sekitar 25 rombongan belajar (rombel).
Dengan kesiapan ini, ia yakin dapat mengoperasikan sekolah unggul Samarinda pada tahun ajaran baru mendatang.
"Saya akan meminta izin dan rekomendasi dari kementerian karena sekolah ini memiliki konsep berbeda. Nantinya akan ada tes kompetensi dan bahasa Inggris dengan token langsung dari Cambridge," pungkasnya.
(Sf/Rs)