Cari disini...
Seputarfakta.com - Maya Sari -
Seputar Kaltim
Wakil Ketua DPRD Kota Balikpapan, Yono Suherman. (Foto: Maya Sari/Seputarfakta.com)
Balikpapan - DPRD Kota Balikpapan mengungkapkan bahwa penataan Pasar Tradisional Pandansari, Balikpapan Barat (Balbar) masih belum optimal. Meskipun pemerintah telah menyediakan lapak-lapak dagangan bagi para pedagang, kenyataannya banyak lapak yang kosong.
Hal ini disebabkan oleh rendahnya minat pedagang untuk berjualan di dalam pasar, sementara banyak pedagang lebih memilih membuka lapak di luar gedung pasar, seperti di area parkiran dan tangga masuk pasar.
“Mereka mengeluhkan sepinya pembeli di area dalam pasar,” ucap Wakil Ketua DPRD Kota Balikpapan, Yono Suherman kepada media, Minggu (30/3/2025).
Wakil Ketua DPRD Balikpapan menilai bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan perlu mengambil langkah strategis untuk melakukan penataan kembali pasar agar lebih menarik dan nyaman, baik bagi pedagang maupun pengunjung.
“Sebagai langkah awal, kami mengusulkan tiga langkah penting untuk mengatasi masalah ini,” jelasnya.
Pertama, alih fungsi area pedagang kaki lima dan ruko perlu dilakukan agar jualannya lebih terstruktur. Misalnya, pedagang ikan bisa dikelompokkan di satu area, pedagang sayur di area lain, untuk menciptakan pemerataan yang lebih baik.
Kedua, penting untuk melakukan pemetaan yang jelas antara pedagang kaki lima dan ruko, agar keduanya memiliki lokasi yang tepat dan tidak mengganggu akses utama pasar.
“Ketiga, untuk menarik minat masyarakat, area luar pasar yang saat ini digunakan oleh pedagang bisa dialihfungsikan menjadi area parkir,” lanjutnya.
Selain itu, lantai tiga pasar bisa dimanfaatkan sebagai food court atau area bermain anak, sehingga pasar akan lebih menarik untuk dikunjungi.
Dengan langkah-langkah tersebut, Yono berharap Pasar Pandansari dapat kembali berfungsi dengan baik, dengan pedagang memanfaatkan lapak yang telah disediakan dan pasar menjadi lebih tertib serta nyaman bagi semua pihak.
(Sf/Rs)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com - Maya Sari -
Seputar Kaltim
Wakil Ketua DPRD Kota Balikpapan, Yono Suherman. (Foto: Maya Sari/Seputarfakta.com)
Balikpapan - DPRD Kota Balikpapan mengungkapkan bahwa penataan Pasar Tradisional Pandansari, Balikpapan Barat (Balbar) masih belum optimal. Meskipun pemerintah telah menyediakan lapak-lapak dagangan bagi para pedagang, kenyataannya banyak lapak yang kosong.
Hal ini disebabkan oleh rendahnya minat pedagang untuk berjualan di dalam pasar, sementara banyak pedagang lebih memilih membuka lapak di luar gedung pasar, seperti di area parkiran dan tangga masuk pasar.
“Mereka mengeluhkan sepinya pembeli di area dalam pasar,” ucap Wakil Ketua DPRD Kota Balikpapan, Yono Suherman kepada media, Minggu (30/3/2025).
Wakil Ketua DPRD Balikpapan menilai bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan perlu mengambil langkah strategis untuk melakukan penataan kembali pasar agar lebih menarik dan nyaman, baik bagi pedagang maupun pengunjung.
“Sebagai langkah awal, kami mengusulkan tiga langkah penting untuk mengatasi masalah ini,” jelasnya.
Pertama, alih fungsi area pedagang kaki lima dan ruko perlu dilakukan agar jualannya lebih terstruktur. Misalnya, pedagang ikan bisa dikelompokkan di satu area, pedagang sayur di area lain, untuk menciptakan pemerataan yang lebih baik.
Kedua, penting untuk melakukan pemetaan yang jelas antara pedagang kaki lima dan ruko, agar keduanya memiliki lokasi yang tepat dan tidak mengganggu akses utama pasar.
“Ketiga, untuk menarik minat masyarakat, area luar pasar yang saat ini digunakan oleh pedagang bisa dialihfungsikan menjadi area parkir,” lanjutnya.
Selain itu, lantai tiga pasar bisa dimanfaatkan sebagai food court atau area bermain anak, sehingga pasar akan lebih menarik untuk dikunjungi.
Dengan langkah-langkah tersebut, Yono berharap Pasar Pandansari dapat kembali berfungsi dengan baik, dengan pedagang memanfaatkan lapak yang telah disediakan dan pasar menjadi lebih tertib serta nyaman bagi semua pihak.
(Sf/Rs)