Pemprov Kaltim Siapkan Rp16,8 Miliar untuk 5 Dokter Spesialis Standby 24 Jam, Tak Lagi 'On Call'

    Seputarfakta.com - Maulana -

    Seputar Kaltim

    30 Oktober 2025 12:43 WIB

    Kepala Dinas Kaltim, Jaya Mualimin. (Foto: Maulana/Seputarfakta.com)

    Samarinda - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menyiapkan anggaran sebesar Rp16,8 miliar untuk gebrakan baru di layanan rumah sakit daerah khususnya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdoel Wahab Sjahranie. 

    Anggaran jumbo tersebut dialokasikan untuk memastikan ketersediaan lima dokter spesialis yang akan standby atau siaga 24 jam penuh.

    Kebijakan ini diambil untuk mengakhiri era dokter 'on call' atau panggilan, yang dinilai kerap memperlambat penanganan pasien gawat darurat.

    Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Jaya Mualimin, menegaskan bahwa sistem 'on call' yang berjalan saat ini memiliki banyak kelemahan.

    "Sementara ini masih on call. Kalau on call ditelepon juga susah, akhirnya nunggu. Seolah-olah tidak dilakukan penanganan," ujar Jaya Mualimin.

    Untuk mengatasi masalah tersebut, Dinkes Kaltim akan menempatkan dokter spesialis di rumah sakit selama 24 jam.

    "Kita akan menyiapkan dokter spesialis yang standby 24 jam," tegasnya.

    Jaya Mualimin merinci, untuk rumah sakit sekelas Tipe A, idealnya ada lima dokter spesialis utama yang siaga penuh.

    "Idealnya di rumah sakit kelas A ini ada 5 dokter yang stand by, dokter spesialis," jelasnya.

    Kelima spesialis yang wajib siaga itu adalah spesialis anak, penyakit dalam, bedah, kebidanan (obgyn), dan anestesi.

    Ia mengakui, kondisi ideal ini belum tercapai. Saat ini, baru dokter spesialis anestesi yang siaga penuh.

    "Sementara yang standby anestesi saja. Berarti kan kurang," ucapnya.

    Padahal, menurutnya, kebutuhan akan empat spesialis lainnya sama pentingnya dan tidak bisa ditunda.

    "Padahal kan penyakitnya kan empat-empatnya kan ada harus. Untuk penyakit dalam, untuk anak, untuk bedah, untuk yang mau melahirkan yang ada penyulitnya. Ini (harus) lengkap," tambah Jaya.

    Untuk mewujudkan rencana ini, anggaran besar telah disiapkan.

    "Kita sudah siapkan anggaran. Anggaran kami yang kami siapkan itu Rp16,8 miliar," ungkapnya.

    Jaya Mualimin juga membeberkan estimasi gaji untuk dokter spesialis yang siaga 24 jam tersebut.

    "Ya misalnya lima itu cukup, satu dokter spesialis Rp25 juta satu bulan," sebutnya.

    Program ini, lanjutnya, sudah mulai berjalan dan telah mendapat persetujuan dari Gubernur Kaltim.

    "Ini sudah dimulai juga. Di sini ada dokter bedah yang sudah, sudah kita SK kan. Yang lain juga akan sama. Tapi dimulai dari ini Oktober ini, Pak Gubernur sudah tanda tangan (setuju)," pungkasnya.

    (Sf/Rs)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    Pemprov Kaltim Siapkan Rp16,8 Miliar untuk 5 Dokter Spesialis Standby 24 Jam, Tak Lagi 'On Call'

    Seputarfakta.com - Maulana -

    Seputar Kaltim

    30 Oktober 2025 12:43 WIB

    Kepala Dinas Kaltim, Jaya Mualimin. (Foto: Maulana/Seputarfakta.com)

    Samarinda - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menyiapkan anggaran sebesar Rp16,8 miliar untuk gebrakan baru di layanan rumah sakit daerah khususnya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdoel Wahab Sjahranie. 

    Anggaran jumbo tersebut dialokasikan untuk memastikan ketersediaan lima dokter spesialis yang akan standby atau siaga 24 jam penuh.

    Kebijakan ini diambil untuk mengakhiri era dokter 'on call' atau panggilan, yang dinilai kerap memperlambat penanganan pasien gawat darurat.

    Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Jaya Mualimin, menegaskan bahwa sistem 'on call' yang berjalan saat ini memiliki banyak kelemahan.

    "Sementara ini masih on call. Kalau on call ditelepon juga susah, akhirnya nunggu. Seolah-olah tidak dilakukan penanganan," ujar Jaya Mualimin.

    Untuk mengatasi masalah tersebut, Dinkes Kaltim akan menempatkan dokter spesialis di rumah sakit selama 24 jam.

    "Kita akan menyiapkan dokter spesialis yang standby 24 jam," tegasnya.

    Jaya Mualimin merinci, untuk rumah sakit sekelas Tipe A, idealnya ada lima dokter spesialis utama yang siaga penuh.

    "Idealnya di rumah sakit kelas A ini ada 5 dokter yang stand by, dokter spesialis," jelasnya.

    Kelima spesialis yang wajib siaga itu adalah spesialis anak, penyakit dalam, bedah, kebidanan (obgyn), dan anestesi.

    Ia mengakui, kondisi ideal ini belum tercapai. Saat ini, baru dokter spesialis anestesi yang siaga penuh.

    "Sementara yang standby anestesi saja. Berarti kan kurang," ucapnya.

    Padahal, menurutnya, kebutuhan akan empat spesialis lainnya sama pentingnya dan tidak bisa ditunda.

    "Padahal kan penyakitnya kan empat-empatnya kan ada harus. Untuk penyakit dalam, untuk anak, untuk bedah, untuk yang mau melahirkan yang ada penyulitnya. Ini (harus) lengkap," tambah Jaya.

    Untuk mewujudkan rencana ini, anggaran besar telah disiapkan.

    "Kita sudah siapkan anggaran. Anggaran kami yang kami siapkan itu Rp16,8 miliar," ungkapnya.

    Jaya Mualimin juga membeberkan estimasi gaji untuk dokter spesialis yang siaga 24 jam tersebut.

    "Ya misalnya lima itu cukup, satu dokter spesialis Rp25 juta satu bulan," sebutnya.

    Program ini, lanjutnya, sudah mulai berjalan dan telah mendapat persetujuan dari Gubernur Kaltim.

    "Ini sudah dimulai juga. Di sini ada dokter bedah yang sudah, sudah kita SK kan. Yang lain juga akan sama. Tapi dimulai dari ini Oktober ini, Pak Gubernur sudah tanda tangan (setuju)," pungkasnya.

    (Sf/Rs)