Pemkab Kukar Kaji Rencana Pembangunan Pabrik Minyak Makan Merah

    Seputafakta.com - Muhammad Anshori -

    Seputar Kaltim

    09 Desember 2023 10:10 WIB

    Disperindag Kukar dan LP2M Fakultas Pertanian Unmul Samarinda, saat lakukan kajian terkait lokasi pembangunan pabrik minyak makan merah. (Foto:M.anshori/seputarfakta.com)

    Tenggarong - Dinas Perindrustian dan Perdagangan (Disperindag) Kukar bekerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda melakukan kajian mengenai lokasi pembangunan pabrik Minyak Makan Merah berbahan baku kepala sawit. 

    Kepala Disperindag Kukar, Arfan Boma Pratama mengatakan sedang menguji hasil kajian mereka. "Hasil studi mereka itu untuk memetakan data potensi komuditas kelapa sawit yang akan dijadikan pabrik produksi minyak makan merah," kata Arfan Boma, Sabtu (9/12/2023). 

    Ia menjelaskan ada tiga Klaster wilayah yang berpotensi menjadi tempat untuk di bangunnya pabrik tersebut, yakni Kecamatan Kembang Janggut, Kahala dan Kenohan. Kemudian kedua Kecamatan Kota Bangun, Muarawis, dan ketiga Sebulu, Muara Muntai dan Tabang. 

    "Kalau kita lihat data potensinya produksi TBS, klaster pertama yang memang paling banyak produksinya sampai Rp100.000 ton itu ada di Kembang Janggut," ucapnya. 

    LPPM Fakultas Pertanian Unmul, Suwandari Paramita menyebut dalam kajian ini, ada lima poin yang menjadi analisis swotnya, yakni kelayakan dibangun pabrik itu di Kukar, penentuan lokasi, perijinan, design pabrik, dan SDM. "Dari hasil kajian kami bahwa Kukar layak untuk dibangun pabrik minyak makan merah," ucapnya. 

    Wilayah yang berpotensi produksinya paling tinggi sampai 100.000 ton per tahun yakni Kembang Janggut. Sementara untuk daerah Sebulu, Muara Kaman dan Kota Bangun hanya sampai 30-40 ribu ton per tahun.

    Ia menambahkan untuk pembangunan pabrik itu sendiri luas lahan yang diperlukan tidak terlalu besar. Untuk bahan bakunya akan dipasok dari kebun rakyat di sekitar pabrik.

    "Rencananya, anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan pabrik ini sekitar Rp35 miliar dan diharapkan bisa direalisasikan pada tahun 2024." tutupnya. 

    (Sf/By)

     

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    Pemkab Kukar Kaji Rencana Pembangunan Pabrik Minyak Makan Merah

    Seputafakta.com - Muhammad Anshori -

    Seputar Kaltim

    09 Desember 2023 10:10 WIB

    Disperindag Kukar dan LP2M Fakultas Pertanian Unmul Samarinda, saat lakukan kajian terkait lokasi pembangunan pabrik minyak makan merah. (Foto:M.anshori/seputarfakta.com)

    Tenggarong - Dinas Perindrustian dan Perdagangan (Disperindag) Kukar bekerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda melakukan kajian mengenai lokasi pembangunan pabrik Minyak Makan Merah berbahan baku kepala sawit. 

    Kepala Disperindag Kukar, Arfan Boma Pratama mengatakan sedang menguji hasil kajian mereka. "Hasil studi mereka itu untuk memetakan data potensi komuditas kelapa sawit yang akan dijadikan pabrik produksi minyak makan merah," kata Arfan Boma, Sabtu (9/12/2023). 

    Ia menjelaskan ada tiga Klaster wilayah yang berpotensi menjadi tempat untuk di bangunnya pabrik tersebut, yakni Kecamatan Kembang Janggut, Kahala dan Kenohan. Kemudian kedua Kecamatan Kota Bangun, Muarawis, dan ketiga Sebulu, Muara Muntai dan Tabang. 

    "Kalau kita lihat data potensinya produksi TBS, klaster pertama yang memang paling banyak produksinya sampai Rp100.000 ton itu ada di Kembang Janggut," ucapnya. 

    LPPM Fakultas Pertanian Unmul, Suwandari Paramita menyebut dalam kajian ini, ada lima poin yang menjadi analisis swotnya, yakni kelayakan dibangun pabrik itu di Kukar, penentuan lokasi, perijinan, design pabrik, dan SDM. "Dari hasil kajian kami bahwa Kukar layak untuk dibangun pabrik minyak makan merah," ucapnya. 

    Wilayah yang berpotensi produksinya paling tinggi sampai 100.000 ton per tahun yakni Kembang Janggut. Sementara untuk daerah Sebulu, Muara Kaman dan Kota Bangun hanya sampai 30-40 ribu ton per tahun.

    Ia menambahkan untuk pembangunan pabrik itu sendiri luas lahan yang diperlukan tidak terlalu besar. Untuk bahan bakunya akan dipasok dari kebun rakyat di sekitar pabrik.

    "Rencananya, anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan pabrik ini sekitar Rp35 miliar dan diharapkan bisa direalisasikan pada tahun 2024." tutupnya. 

    (Sf/By)