Cari disini...
Seputarfakta.com - Agus Saputra -
Seputar Kaltim
Bupati PPU, Mudyat Noor.(Foto : Agus Saputra/Seputarfakta.com)
Penajam - Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Mudyat Noor memperkirakan pembangunan Sekolah Rakyat (SR) di Kelurahan Lawe-lawe, Kecamatan Penajam dimulai 2025.
“Kalau hasil rapat koordinasi yang dihadiri Sekretaris Daerah (Sekda) sepertinya pembangunannya dilaksanakan tahun ini,” ucap Mudyat, Senin (28/4/2025).
Mudyat mengaku telah menyiapkan lahan seluas enam Hektare (Ha) di Lawe-lawe sebagai lokasi berdirinya SR.
“Kalau dana pembangunannya menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN). Jadi kita di daerah hanya menyiapkan lahan, tenaga pendidik dan lainnya,” ungkapnya.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) PPU, Andi Singkerru mengatakan bangunan SR akan didesain dengan konsep boording school, memiliki 36 Rombongan Belajar (Rombel) yang di dalamnya ada 18 rombel jenjang SD, sembilan rombel jenjang SMP dan SMA.
Bahkan pemerintah daerah telah memperhitungkan jumlah pelajar yang akan menempuh pendidikan untuk tahun ajaran pertama di SR.
“Untuk awal kelas 1 SD butuh 90 pelajar dan mengisi tiga kelas. Kemudian kelas 1 SMP dan SMA masing-masing butuh 96 pelajar untuk mengisi tiga kelas,” beber Andi Singkerru.
SR yang dikhususkan untuk masyarakat berpenghasilan rendah ini diharapkan dapat membantu memberikan kesempatan bagi anak-anak usia sekolah yang terkendala biaya untuk menempuh pendidikan setara.
(Sf/Lo)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com - Agus Saputra -
Seputar Kaltim
Bupati PPU, Mudyat Noor.(Foto : Agus Saputra/Seputarfakta.com)
Penajam - Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Mudyat Noor memperkirakan pembangunan Sekolah Rakyat (SR) di Kelurahan Lawe-lawe, Kecamatan Penajam dimulai 2025.
“Kalau hasil rapat koordinasi yang dihadiri Sekretaris Daerah (Sekda) sepertinya pembangunannya dilaksanakan tahun ini,” ucap Mudyat, Senin (28/4/2025).
Mudyat mengaku telah menyiapkan lahan seluas enam Hektare (Ha) di Lawe-lawe sebagai lokasi berdirinya SR.
“Kalau dana pembangunannya menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN). Jadi kita di daerah hanya menyiapkan lahan, tenaga pendidik dan lainnya,” ungkapnya.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) PPU, Andi Singkerru mengatakan bangunan SR akan didesain dengan konsep boording school, memiliki 36 Rombongan Belajar (Rombel) yang di dalamnya ada 18 rombel jenjang SD, sembilan rombel jenjang SMP dan SMA.
Bahkan pemerintah daerah telah memperhitungkan jumlah pelajar yang akan menempuh pendidikan untuk tahun ajaran pertama di SR.
“Untuk awal kelas 1 SD butuh 90 pelajar dan mengisi tiga kelas. Kemudian kelas 1 SMP dan SMA masing-masing butuh 96 pelajar untuk mengisi tiga kelas,” beber Andi Singkerru.
SR yang dikhususkan untuk masyarakat berpenghasilan rendah ini diharapkan dapat membantu memberikan kesempatan bagi anak-anak usia sekolah yang terkendala biaya untuk menempuh pendidikan setara.
(Sf/Lo)