Pembangunan Jalan Tering-Ujoh Bilang Segmen Pertama Capai 60 Persen

    Seputarfakta.com - Maulana -

    Seputar Kaltim

    21 Agustus 2025 10:20 WIB

    Progres perbaikan jalan Tering Ujoh Bilang oleh Pemprov Kaltim. (Foto: Maulana/Seputarfakta.com)

    Samarinda - Pembangunan jalan penghubung antara Kabupaten Kutai Barat (Kubar) dan Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) menunjukkan progres yang sangat menjanjikan. 

    Proyek yang menjadi salah satu prioritas Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) ini telah mencapai kemajuan fisik yang signifikan, dengan salah satu segmennya dilaporkan sudah tuntas 60 persen.

    Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Perumahan Rakyat (PUPR-PERA) Kaltim, Hariadi, mengungkapkan bahwa kemajuan ini terlihat jelas pada segmen pertama perbaikan jalan Tering ke Ujoh Bilang 1.

    "Status kegiatan selesai sampai Desember, tapi ada beberapa pengerjaannya sudah hampir 60 persen, contohnya di segmen pertama Perbaikan Jalan Tering ke Ujoh Bilang 1," ujar Hariadi.

    Proyek yang menelan anggaran Rp200 miliar dari APBD Murni 2025 ini mencakup pengerjaan sepanjang 28 kilometer. 

    Namun, Hariadi menjelaskan, pengerjaan efektif di lapangan hanya sepanjang 20 kilometer, karena 8 kilometer lainnya sudah diperbaiki dan diaspal sebelumnya.

    "Kalau efektifnya jalan ini 20 kilometer, tapi kalau fungsionalnya ada 28 kilometer terbangun dari STA 13 sampai STA 41," jelasnya.

    Jalan ini dibangun dengan konstruksi rigid beton setebal 25 centimeter dan lebar 6 meter, untuk memastikan ketahanan dan kualitas jalan yang optimal.

    Hariadi menambahkan, pekerjaan dimulai dari STA (Station) 13 hingga STA 41. Sementara itu, ruas jalan dari STA 41,375 ke atas menjadi tanggung jawab Pemerintah Pusat melalui Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) dan dikerjakan melalui skema kontrak tahun jamak (MYC) dengan pendanaan dari APBN.

    Kepala Satuan Kerja Pelaksana Jalan Nasional (PPK), Wawan, mengonfirmasi bahwa saat ini proses lelang untuk pengerjaan dari APBN sedang berjalan. 

    Dari tiga paket yang direncanakan, dua di antaranya sudah diumumkan pemenangnya, dan satu paket lagi masih dalam tahap proses lelang.

    Di tengah progres yang positif, tantangan alamiah juga muncul. Wawan menyebutkan adanya beberapa titik longsor di sepanjang jalur pengerjaan. 

    Namun, ia memastikan kendala tersebut dapat diatasi dengan penambahan penahan di sisi kiri dan kanan jalan. Ke depan, penanganan longsor akan dimasukkan dalam perencanaan tahun anggaran berikutnya.

    Proyek ini telah mendapat tanggapan positif dari berbagai pihak. Hariadi mengatakan, DPRD Mahulu sangat mengapresiasi dan senang dengan pengerjaan yang sudah berjalan. 

    Ia menambahkan, proyek ini juga didukung dengan pengerjaan swakelola bersama Kodim, yang mencakup pembangunan jalan dan jembatan di beberapa titik strategis, dengan total anggaran mencapai Rp261 miliar.

    Hariadi optimis bahwa dengan dukungan anggaran yang cukup, progres yang signifikan, dan sinergi antara pemerintah provinsi dan pusat, target penyelesaian proyek pada Desember 2025 akan tercapai. 

    Hal ini diharapkan dapat memperkuat konektivitas, mempercepat distribusi logistik, serta mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah perbatasan. 

    (Sf/Rs)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    Pembangunan Jalan Tering-Ujoh Bilang Segmen Pertama Capai 60 Persen

    Seputarfakta.com - Maulana -

    Seputar Kaltim

    21 Agustus 2025 10:20 WIB

    Progres perbaikan jalan Tering Ujoh Bilang oleh Pemprov Kaltim. (Foto: Maulana/Seputarfakta.com)

    Samarinda - Pembangunan jalan penghubung antara Kabupaten Kutai Barat (Kubar) dan Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) menunjukkan progres yang sangat menjanjikan. 

    Proyek yang menjadi salah satu prioritas Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) ini telah mencapai kemajuan fisik yang signifikan, dengan salah satu segmennya dilaporkan sudah tuntas 60 persen.

    Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Perumahan Rakyat (PUPR-PERA) Kaltim, Hariadi, mengungkapkan bahwa kemajuan ini terlihat jelas pada segmen pertama perbaikan jalan Tering ke Ujoh Bilang 1.

    "Status kegiatan selesai sampai Desember, tapi ada beberapa pengerjaannya sudah hampir 60 persen, contohnya di segmen pertama Perbaikan Jalan Tering ke Ujoh Bilang 1," ujar Hariadi.

    Proyek yang menelan anggaran Rp200 miliar dari APBD Murni 2025 ini mencakup pengerjaan sepanjang 28 kilometer. 

    Namun, Hariadi menjelaskan, pengerjaan efektif di lapangan hanya sepanjang 20 kilometer, karena 8 kilometer lainnya sudah diperbaiki dan diaspal sebelumnya.

    "Kalau efektifnya jalan ini 20 kilometer, tapi kalau fungsionalnya ada 28 kilometer terbangun dari STA 13 sampai STA 41," jelasnya.

    Jalan ini dibangun dengan konstruksi rigid beton setebal 25 centimeter dan lebar 6 meter, untuk memastikan ketahanan dan kualitas jalan yang optimal.

    Hariadi menambahkan, pekerjaan dimulai dari STA (Station) 13 hingga STA 41. Sementara itu, ruas jalan dari STA 41,375 ke atas menjadi tanggung jawab Pemerintah Pusat melalui Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) dan dikerjakan melalui skema kontrak tahun jamak (MYC) dengan pendanaan dari APBN.

    Kepala Satuan Kerja Pelaksana Jalan Nasional (PPK), Wawan, mengonfirmasi bahwa saat ini proses lelang untuk pengerjaan dari APBN sedang berjalan. 

    Dari tiga paket yang direncanakan, dua di antaranya sudah diumumkan pemenangnya, dan satu paket lagi masih dalam tahap proses lelang.

    Di tengah progres yang positif, tantangan alamiah juga muncul. Wawan menyebutkan adanya beberapa titik longsor di sepanjang jalur pengerjaan. 

    Namun, ia memastikan kendala tersebut dapat diatasi dengan penambahan penahan di sisi kiri dan kanan jalan. Ke depan, penanganan longsor akan dimasukkan dalam perencanaan tahun anggaran berikutnya.

    Proyek ini telah mendapat tanggapan positif dari berbagai pihak. Hariadi mengatakan, DPRD Mahulu sangat mengapresiasi dan senang dengan pengerjaan yang sudah berjalan. 

    Ia menambahkan, proyek ini juga didukung dengan pengerjaan swakelola bersama Kodim, yang mencakup pembangunan jalan dan jembatan di beberapa titik strategis, dengan total anggaran mencapai Rp261 miliar.

    Hariadi optimis bahwa dengan dukungan anggaran yang cukup, progres yang signifikan, dan sinergi antara pemerintah provinsi dan pusat, target penyelesaian proyek pada Desember 2025 akan tercapai. 

    Hal ini diharapkan dapat memperkuat konektivitas, mempercepat distribusi logistik, serta mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah perbatasan. 

    (Sf/Rs)