Pelindo Ungkap Fakta Sebenarnya, Insiden Tongkang Tabrak Jembatan Mahakam Terjadi di Jam Non-Operasional

    Seputarfakta.com - Maulana -

    Seputar Kaltim

    27 April 2025 07:17 WIB

    Fender Jembatan Mahakam I yang ditabrak kembali oleh tongkang atau ponton. (Foto: Istimewa)

    Samarinda - Insiden mengejutkan terjadi di Sungai Mahakam, Samarinda, pada Sabtu (26/4/2025) malam, ketika sebuah tongkang dilaporkan menabrak Jembatan Mahakam. 

    PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Regional 4 Samarinda memberikan klarifikasi terkait peristiwa yang sempat membuat geger warga Kota Tepian tersebut.

    Melalui Tim Humas Pelindo Regional 4 Samarinda, Ali Akbar, pihaknya meluruskan bahwa kejadian nahas itu terjadi di luar jadwal operasional pengolongan kapal yang seharusnya dilaksanakan pada keesokan harinya. Menurut Ali Akbar insiden terjadi sekitar pukul 23.00 WITA.

    Saat itu, kapal tongkang yang diketahui milik PT SKA tengah melakukan manuver tambat. Tujuannya adalah untuk bersiap menunggu pelayanan pengolongan Jembatan Mahakam yang telah dijadwalkan untuk hari berikutnya. Namun, tak disangka, musibah datang menghampiri.

    "Pada jam tersebut sudah tidak termasuk dalam jam kegiatan pengolongan di Jembatan Mahakam," tegas Ali Akbar.

    Lebih lanjut, Ali Akbar membeberkan kronologi kejadian yang sebenarnya. Saat proses olah gerak tambat berlangsung, tiba-tiba tali pengikat antara tugboat dan tongkang mengalami putus. 

    Akibatnya fatal, tongkang berukuran besar itu menjadi tak terkendali dan hanyut terbawa derasnya arus Sungai Mahakam menuju ke arah hilir jembatan.

    Awak tugboat yang bertanggung jawab atas muatan tongkang tersebut telah berupaya keras untuk melakukan penahanan. Namun, kuatnya arus sungai membuat upaya mereka sia-sia. 

    Dalam situasi darurat tersebut, pihak kapal segera menghubungi kepanduan Pelindo untuk meminta bantuan evakuasi secepatnya.

    Menyikapi laporan tersebut, Pelindo Regional 4 Samarinda sebagai otoritas yang bertanggung jawab atas kelancaran dan keamanan pelayaran di Sungai Mahakam bergerak cepat. Dua unit kapal tunda (tugboat) langsung dikerahkan menuju lokasi kejadian untuk melakukan operasi evakuasi.

    Saat tim evakuasi tiba, posisi tongkang sudah terlanjur melewati kolong Jembatan Mahakam dan terus terbawa arus hingga mendekati area Jety Pertamina. 

    Dengan keahlian dan kesigapan, tim Pelindo akhirnya berhasil mengamankan dan menarik tongkang tersebut ke area yang lebih aman, tepatnya di dekat Masjid Karang Asam.

    "Posisi Pelindo di sini adalah membantu evakuasi tongkang yang hanyut di wilayah kerja Pelindo. Ini merupakan tanggung jawab kami demi keselamatan pelayaran dan perlindungan lingkungan maritim di Sungai Mahakam," pungkas Ali Akbar. 

    (Sf/Rs)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    Pelindo Ungkap Fakta Sebenarnya, Insiden Tongkang Tabrak Jembatan Mahakam Terjadi di Jam Non-Operasional

    Seputarfakta.com - Maulana -

    Seputar Kaltim

    27 April 2025 07:17 WIB

    Fender Jembatan Mahakam I yang ditabrak kembali oleh tongkang atau ponton. (Foto: Istimewa)

    Samarinda - Insiden mengejutkan terjadi di Sungai Mahakam, Samarinda, pada Sabtu (26/4/2025) malam, ketika sebuah tongkang dilaporkan menabrak Jembatan Mahakam. 

    PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Regional 4 Samarinda memberikan klarifikasi terkait peristiwa yang sempat membuat geger warga Kota Tepian tersebut.

    Melalui Tim Humas Pelindo Regional 4 Samarinda, Ali Akbar, pihaknya meluruskan bahwa kejadian nahas itu terjadi di luar jadwal operasional pengolongan kapal yang seharusnya dilaksanakan pada keesokan harinya. Menurut Ali Akbar insiden terjadi sekitar pukul 23.00 WITA.

    Saat itu, kapal tongkang yang diketahui milik PT SKA tengah melakukan manuver tambat. Tujuannya adalah untuk bersiap menunggu pelayanan pengolongan Jembatan Mahakam yang telah dijadwalkan untuk hari berikutnya. Namun, tak disangka, musibah datang menghampiri.

    "Pada jam tersebut sudah tidak termasuk dalam jam kegiatan pengolongan di Jembatan Mahakam," tegas Ali Akbar.

    Lebih lanjut, Ali Akbar membeberkan kronologi kejadian yang sebenarnya. Saat proses olah gerak tambat berlangsung, tiba-tiba tali pengikat antara tugboat dan tongkang mengalami putus. 

    Akibatnya fatal, tongkang berukuran besar itu menjadi tak terkendali dan hanyut terbawa derasnya arus Sungai Mahakam menuju ke arah hilir jembatan.

    Awak tugboat yang bertanggung jawab atas muatan tongkang tersebut telah berupaya keras untuk melakukan penahanan. Namun, kuatnya arus sungai membuat upaya mereka sia-sia. 

    Dalam situasi darurat tersebut, pihak kapal segera menghubungi kepanduan Pelindo untuk meminta bantuan evakuasi secepatnya.

    Menyikapi laporan tersebut, Pelindo Regional 4 Samarinda sebagai otoritas yang bertanggung jawab atas kelancaran dan keamanan pelayaran di Sungai Mahakam bergerak cepat. Dua unit kapal tunda (tugboat) langsung dikerahkan menuju lokasi kejadian untuk melakukan operasi evakuasi.

    Saat tim evakuasi tiba, posisi tongkang sudah terlanjur melewati kolong Jembatan Mahakam dan terus terbawa arus hingga mendekati area Jety Pertamina. 

    Dengan keahlian dan kesigapan, tim Pelindo akhirnya berhasil mengamankan dan menarik tongkang tersebut ke area yang lebih aman, tepatnya di dekat Masjid Karang Asam.

    "Posisi Pelindo di sini adalah membantu evakuasi tongkang yang hanyut di wilayah kerja Pelindo. Ini merupakan tanggung jawab kami demi keselamatan pelayaran dan perlindungan lingkungan maritim di Sungai Mahakam," pungkas Ali Akbar. 

    (Sf/Rs)