Cari disini...
Seputarfakta.com - Tria -
Seputar Kaltim
Komandan Kodim 0901 Samarinda, Kolonel Inf Yusub Dody Sandra saat diwawancara di GOR Segiri, Selasa (21/1/2025). (Foto: Tria/Seputarfakta.com)
Samarinda - Komandan Kodim 0901 Samarinda, Kolonel Inf Yusub Dody Sandra menegaskan pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) di Kota Samarinda akan dilakukan secara bertahap.
Ini disebabkan masalah infrastruktur dan perlengkapan dapur yang belum terpenuhi. Kini telah ada tiga dapur yang tersebar di Samarinda, dua dapur berada di Kecamatan Samarinda Ulu dan satu dapur di Samarinda Utara.
Namun, kata dia, dua dapur di Samarinda Ulu masih dalam proses persiapan karena menunggu pengadaan alat yang dikirim langsung dari Jakarta.
Di Samarinda telah dilakukan program MBG di SDN 004 Samarinda Utara dengan 510 siswa sebagai penerima pada Senin (20/1/2025) kemarin dan pelaksanaan program nantinya diperluas ke sekolah lainnya secara bertahap.
"Dapur yang sudah beroperasi ini adalah hasil penunjukan langsung dari pusat. Setiap dapur minimal akan memproduksi 3 ribu porsi makanan per hari," ujar Yusub, Selasa (21/1/2025).
Ia optimis dua dapur yang sedang dipersiapkan akan segera beroperasi. Kendaraan, peralatan dapur dan lainnya telah distandarkan pusat akan segera tiba. Jika semua berjalan lancar, maka dalam waktu dekat, semua dapur akan beroperasi secara simultan.
Sekolah yang mendapat jatah MBG ini berjarak maksimal 6 Kilometer (Km) dari dapur ke sekolah dengan waktu tempuh maksimal 30 menit. "Sekolah di luar radius itu tetap akan menerima bantuan, tapi secara bertahap," tegasnya.
Selain itu, perekrutan tenaga kerja untuk dapur bergizi juga dilakukan dengan melibatkan masyarakat setempat. Dalam satu dapur, ada sekitar 50 orang yang bekerja.
Warga dengan kemampuan yang sesuai kebutuhan dapur diberi kesempatan untuk bergabung, memberikan manfaat ekonomi sekaligus mendukung pelaksanaan program ini.
"Rekrutmen dilakukan langsung oleh ketua SPPG (Satuan Penyelenggara Program Gizi). Ada tiga orang dari BGN yang bertugas di setiap dapur, termasuk satu kepala dapur dan ahli gizi. Sementara 47 lainnya direkrut dari warga sekitar dapur," jelasnya.
(Sf/By)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com - Tria -
Seputar Kaltim

Komandan Kodim 0901 Samarinda, Kolonel Inf Yusub Dody Sandra saat diwawancara di GOR Segiri, Selasa (21/1/2025). (Foto: Tria/Seputarfakta.com)
Samarinda - Komandan Kodim 0901 Samarinda, Kolonel Inf Yusub Dody Sandra menegaskan pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) di Kota Samarinda akan dilakukan secara bertahap.
Ini disebabkan masalah infrastruktur dan perlengkapan dapur yang belum terpenuhi. Kini telah ada tiga dapur yang tersebar di Samarinda, dua dapur berada di Kecamatan Samarinda Ulu dan satu dapur di Samarinda Utara.
Namun, kata dia, dua dapur di Samarinda Ulu masih dalam proses persiapan karena menunggu pengadaan alat yang dikirim langsung dari Jakarta.
Di Samarinda telah dilakukan program MBG di SDN 004 Samarinda Utara dengan 510 siswa sebagai penerima pada Senin (20/1/2025) kemarin dan pelaksanaan program nantinya diperluas ke sekolah lainnya secara bertahap.
"Dapur yang sudah beroperasi ini adalah hasil penunjukan langsung dari pusat. Setiap dapur minimal akan memproduksi 3 ribu porsi makanan per hari," ujar Yusub, Selasa (21/1/2025).
Ia optimis dua dapur yang sedang dipersiapkan akan segera beroperasi. Kendaraan, peralatan dapur dan lainnya telah distandarkan pusat akan segera tiba. Jika semua berjalan lancar, maka dalam waktu dekat, semua dapur akan beroperasi secara simultan.
Sekolah yang mendapat jatah MBG ini berjarak maksimal 6 Kilometer (Km) dari dapur ke sekolah dengan waktu tempuh maksimal 30 menit. "Sekolah di luar radius itu tetap akan menerima bantuan, tapi secara bertahap," tegasnya.
Selain itu, perekrutan tenaga kerja untuk dapur bergizi juga dilakukan dengan melibatkan masyarakat setempat. Dalam satu dapur, ada sekitar 50 orang yang bekerja.
Warga dengan kemampuan yang sesuai kebutuhan dapur diberi kesempatan untuk bergabung, memberikan manfaat ekonomi sekaligus mendukung pelaksanaan program ini.
"Rekrutmen dilakukan langsung oleh ketua SPPG (Satuan Penyelenggara Program Gizi). Ada tiga orang dari BGN yang bertugas di setiap dapur, termasuk satu kepala dapur dan ahli gizi. Sementara 47 lainnya direkrut dari warga sekitar dapur," jelasnya.
(Sf/By)