Otorita IKN Tunjukan Perhatiannya Pada Pelestarian Mangrove

    Seputarfakta.com - Maulana -

    Seputar Kaltim

    08 Juni 2023 07:34 WIB

    Teluk Balikpapan yang masih melestarikan ekosistem mangrove. (Foto: Maulana/Seputarfakta.com)

    Balikpapan - Teluk Balikpapan sebagai wajah pesisir Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara mendapat perhatian otorita IKN pada sektor pelestarian lingkungan sekitar.

    Perhatian tersebut tertumpu pada pelestarian mangrove, selain sebagai aktifitas pengangkutan logistik menuju IKN.

    Mangrove sangat resisten dan mudah terpengaruh dengan perubahan kondisi, seperti pencemaran yang dihasilkan dari air, sampah, oli, solar dan sedimentasi.

    Perhatian ini sebagai bentuk komitmen Otorita IKN dalam melakukan pembangunan IKN dengan tetap memperhatikan lingkungan sekitar sehinga terwujudnya liveable city (Kota layak huni).

    Direktur Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana Otorita IKN, Onesimus Patiung mengungkapkan komitmennya terhadap kawasan pesisir, khususnya mangrove untuk menciptakan ladang ekonomi penghidupan masyarakat pesisir.

    "Pertama, kita akan membangun dan mempelajari Teluk Balikpapan secara keseluruhan, yaitu dari airnya yang berasal dari mana saja dan aktifitas di situ apa saja, sehingga kita bisa memetakan untuk memulai pelestarian ini dari mana saja," ungkapnya.

    Kedua, Onesimus juga memetakan potensi kerusakan yang sudah terjadi akibat pencemaran dan aktifitas masyarakat ketika membuat tambak ikan dan udang.

    IKN yang memiliki kurang lebih 10.000 hektar mangrove akan menjamin agar ekosistem tersebut tetap terjaga dengan baik. "Kami masih melakukan revegetasi dan reforestasi mangrove dengan ekosistem yang ada. Kami tidak mendatangkan bibit dari luar, tapi kami mengutamakan bibit yang berasal dari ekosistem yang ada di sekitar sini, sehingga pertumbuhannya jauh lebih baik," sebutnya.

    Pihaknya juga dibantu oleh beberapa kolaborator, salah satunya dari Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM). "Bantuan ini untuk melakukan percepatan rehabilitasi di Teluk Balikpapan, selain itu dari Pemerintah Daerah (Pemda) dan masyarakat pesisir, juga memiliki komitmen yang sama untuk melestarikan mangrove," Kata Onesimus.

    Onesimus berharap masyarakat di sekitar untuk membantu dalam pelestarian ini. "Mereka masih mengalami keterbatasan, kalau yang berhasil kita akan bantu replikasi di tempat yang lain. Saya harap masyarakat yang memiliki tambak dengan kawasan terbuka seperti itu coba menanam di kiri dan kanannya itu mangrove," harapnya.

    Apalagi, kata dia, kalau masyarakat sudah paham dengan metode Silvofishery, dimana penghijauan tetap dilakukan sekaligus budidaya ikan, udang dan kepiting.

    "Silvofishery itu harapannya menghasilkan oksigen dan ekosistem mangrovenya bisa berjalan dengan baik, sisa-sisa makanan pelet yang ada disitu dengan adanya mangrove itu akan dikonsumsi mangrove, sehingga mengurangi tingkat pencemaran yang ada di dalam tambaknya sendiri, dan pula mempercepat proses pertumbuhan dari udang atau ikan yang dibudidayakan," jelasnya.

    Selain itu, dirinya bersama otorita IKN akan membuat Pancasila Mangrove Park sebagai tempat wisata yang juga memperkenalkan mangrove kepada masyarakat luas bahwa mangrove itu sangat penting.

    "Mengenalkan dengan khalayak luas, sehingga orang-orang di daerah dataran tinggi/pegunungan tidak aware dengan mangrove menjadi paham pentingnya mangrove. Dan juga masyarakat di pesisir yang sangat bergantung dengan ekosistem mangrove, akan lebih menghasilkan pendapatan buat mereka dari edukasi di wisata mangrove nantinya," 

    Ia berharap seluruh pihak yang terlibat untuk bahu-membahu saling menjaga lingkungan sekitar, khususnya ekosistem mangrove.

    "Mohon kalau ada informasi sampaikan ke kami dimana terjadi kerusakan supaya kami juga bisa melakukan percepatan rehabilitasi," tutupnya.

    (Sf/By)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    Otorita IKN Tunjukan Perhatiannya Pada Pelestarian Mangrove

    Seputarfakta.com - Maulana -

    Seputar Kaltim

    08 Juni 2023 07:34 WIB

    Teluk Balikpapan yang masih melestarikan ekosistem mangrove. (Foto: Maulana/Seputarfakta.com)

    Balikpapan - Teluk Balikpapan sebagai wajah pesisir Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara mendapat perhatian otorita IKN pada sektor pelestarian lingkungan sekitar.

    Perhatian tersebut tertumpu pada pelestarian mangrove, selain sebagai aktifitas pengangkutan logistik menuju IKN.

    Mangrove sangat resisten dan mudah terpengaruh dengan perubahan kondisi, seperti pencemaran yang dihasilkan dari air, sampah, oli, solar dan sedimentasi.

    Perhatian ini sebagai bentuk komitmen Otorita IKN dalam melakukan pembangunan IKN dengan tetap memperhatikan lingkungan sekitar sehinga terwujudnya liveable city (Kota layak huni).

    Direktur Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana Otorita IKN, Onesimus Patiung mengungkapkan komitmennya terhadap kawasan pesisir, khususnya mangrove untuk menciptakan ladang ekonomi penghidupan masyarakat pesisir.

    "Pertama, kita akan membangun dan mempelajari Teluk Balikpapan secara keseluruhan, yaitu dari airnya yang berasal dari mana saja dan aktifitas di situ apa saja, sehingga kita bisa memetakan untuk memulai pelestarian ini dari mana saja," ungkapnya.

    Kedua, Onesimus juga memetakan potensi kerusakan yang sudah terjadi akibat pencemaran dan aktifitas masyarakat ketika membuat tambak ikan dan udang.

    IKN yang memiliki kurang lebih 10.000 hektar mangrove akan menjamin agar ekosistem tersebut tetap terjaga dengan baik. "Kami masih melakukan revegetasi dan reforestasi mangrove dengan ekosistem yang ada. Kami tidak mendatangkan bibit dari luar, tapi kami mengutamakan bibit yang berasal dari ekosistem yang ada di sekitar sini, sehingga pertumbuhannya jauh lebih baik," sebutnya.

    Pihaknya juga dibantu oleh beberapa kolaborator, salah satunya dari Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM). "Bantuan ini untuk melakukan percepatan rehabilitasi di Teluk Balikpapan, selain itu dari Pemerintah Daerah (Pemda) dan masyarakat pesisir, juga memiliki komitmen yang sama untuk melestarikan mangrove," Kata Onesimus.

    Onesimus berharap masyarakat di sekitar untuk membantu dalam pelestarian ini. "Mereka masih mengalami keterbatasan, kalau yang berhasil kita akan bantu replikasi di tempat yang lain. Saya harap masyarakat yang memiliki tambak dengan kawasan terbuka seperti itu coba menanam di kiri dan kanannya itu mangrove," harapnya.

    Apalagi, kata dia, kalau masyarakat sudah paham dengan metode Silvofishery, dimana penghijauan tetap dilakukan sekaligus budidaya ikan, udang dan kepiting.

    "Silvofishery itu harapannya menghasilkan oksigen dan ekosistem mangrovenya bisa berjalan dengan baik, sisa-sisa makanan pelet yang ada disitu dengan adanya mangrove itu akan dikonsumsi mangrove, sehingga mengurangi tingkat pencemaran yang ada di dalam tambaknya sendiri, dan pula mempercepat proses pertumbuhan dari udang atau ikan yang dibudidayakan," jelasnya.

    Selain itu, dirinya bersama otorita IKN akan membuat Pancasila Mangrove Park sebagai tempat wisata yang juga memperkenalkan mangrove kepada masyarakat luas bahwa mangrove itu sangat penting.

    "Mengenalkan dengan khalayak luas, sehingga orang-orang di daerah dataran tinggi/pegunungan tidak aware dengan mangrove menjadi paham pentingnya mangrove. Dan juga masyarakat di pesisir yang sangat bergantung dengan ekosistem mangrove, akan lebih menghasilkan pendapatan buat mereka dari edukasi di wisata mangrove nantinya," 

    Ia berharap seluruh pihak yang terlibat untuk bahu-membahu saling menjaga lingkungan sekitar, khususnya ekosistem mangrove.

    "Mohon kalau ada informasi sampaikan ke kami dimana terjadi kerusakan supaya kami juga bisa melakukan percepatan rehabilitasi," tutupnya.

    (Sf/By)