Ojol Tenggarong Gelar Aksi Solidaritas untuk Affan Kurniawan

    Seputarfakta.com - Muhammad Anshori -

    Seputar Kaltim

    29 Agustus 2025 01:37 WIB

    Aksi solidaritas komunitas Ojol Tenggarong dan Satlantas Kukar di Jam Bentong, Kecamatan Tenggarong. (Foto:M.anshori/Seputarfakta.com)

    Tenggarong - Komunitas Ojol, Grab Bike Tenggarong (GBT), Iscyah menggelar aksi solidaritas untuk berbelasungkawa atas meninggalnya Affan Kurniawan pada aksi demo 27 Agustus. 

    Sebagaimana berita yang beredar, Brimob melindas pengendara ojol hingga tewas dalam aksi demo penolakan kebijakan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI). 

    Peristiwa ini terjadi di kawasan Pejompongan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025) kemarin.

    Insiden ini bermula saat mobil rantis polri yang dikendarai oleh tujuh orang brimob hendak membubarkan ribuan massa aksi. Awalnya mobil melaju dan menabrak seorang pengemudi ojol bernama Umar dan kembali melindas seorang ojol bernama Affwan. 

    Dalam kejadian ini satu orang meninggal dunia. Para ojol dan massa demo yang geram dengan perlakuan itu langsung mengejar mobil tersebut hingga menuju Markas Komando (Mako) Polisi, massa aksi menghujani mako dengan kembang api.

    Kejadian ini viral di sosial media dan disaksikan oleh ribuan warganet  dengan berbagai tanggapan. "Saya mengimbau kawan-kawan komunitas ojol lainnya untuk tidak ikut demo di Tenggarong dan cukup bebelasungkawa saja atas meninggalnya kawan kita yang satu profesi," kata Iscyah. 

    Dalam aksi solidaritas ini, pihaknya juga menggunakan atribut pita berwarna hitam yang artinya mengungkapkan rasa duka serta penghormatan kepada orang yang telah meninggal atau mengalami musibah.

    "Kami tetap mengecam aksi kekerasan yang dilakukan, kami mendukung kawan-kawan ojol lainnya untuk bergerak melalui sosmed, memang banyak provokasi, Alhamdulillah kami tidak terpancing," tegasnya. 

    Ia mengungkapkan GBT tidak menggelar aksi diakibatkan karena Kukar sebentar lagi akan menggelar pesta adat. "Kita menghargai adat istiadat kita di kukar, sebab sebentar lagi akan diadakan Erau," ungkapnya.

    Dirinya berharap pihak kepolisian tegas dalam menjalankan hukuman kepada para pelaku, sebab nyawa yang telah hilang tidak akan dapat dikembalikan. Sementara nasib anak dan istrinya menjadi telantar. 

    "Kasus ini harus ditindak dengan tegas meskipun pelaku dari instansi yang sama," tutupnya.

    (Sf/Lo)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    Ojol Tenggarong Gelar Aksi Solidaritas untuk Affan Kurniawan

    Seputarfakta.com - Muhammad Anshori -

    Seputar Kaltim

    29 Agustus 2025 01:37 WIB

    Aksi solidaritas komunitas Ojol Tenggarong dan Satlantas Kukar di Jam Bentong, Kecamatan Tenggarong. (Foto:M.anshori/Seputarfakta.com)

    Tenggarong - Komunitas Ojol, Grab Bike Tenggarong (GBT), Iscyah menggelar aksi solidaritas untuk berbelasungkawa atas meninggalnya Affan Kurniawan pada aksi demo 27 Agustus. 

    Sebagaimana berita yang beredar, Brimob melindas pengendara ojol hingga tewas dalam aksi demo penolakan kebijakan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI). 

    Peristiwa ini terjadi di kawasan Pejompongan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025) kemarin.

    Insiden ini bermula saat mobil rantis polri yang dikendarai oleh tujuh orang brimob hendak membubarkan ribuan massa aksi. Awalnya mobil melaju dan menabrak seorang pengemudi ojol bernama Umar dan kembali melindas seorang ojol bernama Affwan. 

    Dalam kejadian ini satu orang meninggal dunia. Para ojol dan massa demo yang geram dengan perlakuan itu langsung mengejar mobil tersebut hingga menuju Markas Komando (Mako) Polisi, massa aksi menghujani mako dengan kembang api.

    Kejadian ini viral di sosial media dan disaksikan oleh ribuan warganet  dengan berbagai tanggapan. "Saya mengimbau kawan-kawan komunitas ojol lainnya untuk tidak ikut demo di Tenggarong dan cukup bebelasungkawa saja atas meninggalnya kawan kita yang satu profesi," kata Iscyah. 

    Dalam aksi solidaritas ini, pihaknya juga menggunakan atribut pita berwarna hitam yang artinya mengungkapkan rasa duka serta penghormatan kepada orang yang telah meninggal atau mengalami musibah.

    "Kami tetap mengecam aksi kekerasan yang dilakukan, kami mendukung kawan-kawan ojol lainnya untuk bergerak melalui sosmed, memang banyak provokasi, Alhamdulillah kami tidak terpancing," tegasnya. 

    Ia mengungkapkan GBT tidak menggelar aksi diakibatkan karena Kukar sebentar lagi akan menggelar pesta adat. "Kita menghargai adat istiadat kita di kukar, sebab sebentar lagi akan diadakan Erau," ungkapnya.

    Dirinya berharap pihak kepolisian tegas dalam menjalankan hukuman kepada para pelaku, sebab nyawa yang telah hilang tidak akan dapat dikembalikan. Sementara nasib anak dan istrinya menjadi telantar. 

    "Kasus ini harus ditindak dengan tegas meskipun pelaku dari instansi yang sama," tutupnya.

    (Sf/Lo)