Cari disini...
Seputarfakta.com -
Seputar Kaltim
Ilustrasi kegiatan menabung. (Dok OJK)
Samarinda - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui unit Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan serta Edukasi dan Pelindungan Konsumen (PEPK) terus mendorong pentingnya menanamkan kebiasaan menabung pada anak sejak usia dini.
Dalam naskah kampanye Menabung Sejak Dini, OJK menegaskan bahwa kegiatan menabung dapat membentuk karakter anak yang lebih sabar, mandiri, dan bijak dalam mengelola uang. “Menabung melatih kemampuan mengelola uang sejak dini, mengembangkan kesabaran, dan menghindari perilaku impulsif,” tulis OJK dalam kampanye tersebut.
Lebih dari sekadar menyimpan uang, menabung juga mengajarkan anak membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Anak akan belajar menunda kesenangan, merencanakan pembelian, hingga merasakan bangga saat mampu membeli sesuatu dari hasil tabungannya sendiri.
“Menabung membantu anak memahami bahwa uang tidak hanya untuk dibelanjakan, tetapi juga bisa disimpan untuk kebutuhan penting,” lanjut OJK.
Untuk membantu orang tua menanamkan kebiasaan ini, OJK merangkum lima tips sederhana namun efektif:
1. Ajak anak menetapkan tujuan menabung, misalnya untuk membeli barang bermanfaat yang mereka inginkan.2. Gunakan celengan dengan desain menarik, agar menabung terasa menyenangkan bagi anak.3. Latih anak menyisihkan sebagian uang jajan secara rutin, baik harian maupun mingguan.4. Bangun kebiasaan konsisten, jadikan menabung sebagai rutinitas yang menyenangkan.5. Berikan pujian atau hadiah kecil, sebagai bentuk apresiasi untuk menjaga semangat menabung anak.
Langkah-langkah sederhana ini dipercaya akan membentuk kebiasaan finansial yang positif dan tahan lama. “Menabung memperkenalkan anak pada pentingnya dana cadangan di masa depan dan menyiapkan diri untuk situasi tak terduga,” tambah OJK.
Program literasi ini merupakan bagian dari komitmen PEPK OJK dalam meningkatkan pemahaman keuangan masyarakat sejak dini. Upaya ini juga mendukung Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI) 2021–2025, dengan fokus pada generasi muda sebagai agen perubahan ekonomi di masa depan.
(Sf/Rs)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com -
Seputar Kaltim
Ilustrasi kegiatan menabung. (Dok OJK)
Samarinda - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui unit Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan serta Edukasi dan Pelindungan Konsumen (PEPK) terus mendorong pentingnya menanamkan kebiasaan menabung pada anak sejak usia dini.
Dalam naskah kampanye Menabung Sejak Dini, OJK menegaskan bahwa kegiatan menabung dapat membentuk karakter anak yang lebih sabar, mandiri, dan bijak dalam mengelola uang. “Menabung melatih kemampuan mengelola uang sejak dini, mengembangkan kesabaran, dan menghindari perilaku impulsif,” tulis OJK dalam kampanye tersebut.
Lebih dari sekadar menyimpan uang, menabung juga mengajarkan anak membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Anak akan belajar menunda kesenangan, merencanakan pembelian, hingga merasakan bangga saat mampu membeli sesuatu dari hasil tabungannya sendiri.
“Menabung membantu anak memahami bahwa uang tidak hanya untuk dibelanjakan, tetapi juga bisa disimpan untuk kebutuhan penting,” lanjut OJK.
Untuk membantu orang tua menanamkan kebiasaan ini, OJK merangkum lima tips sederhana namun efektif:
1. Ajak anak menetapkan tujuan menabung, misalnya untuk membeli barang bermanfaat yang mereka inginkan.2. Gunakan celengan dengan desain menarik, agar menabung terasa menyenangkan bagi anak.3. Latih anak menyisihkan sebagian uang jajan secara rutin, baik harian maupun mingguan.4. Bangun kebiasaan konsisten, jadikan menabung sebagai rutinitas yang menyenangkan.5. Berikan pujian atau hadiah kecil, sebagai bentuk apresiasi untuk menjaga semangat menabung anak.
Langkah-langkah sederhana ini dipercaya akan membentuk kebiasaan finansial yang positif dan tahan lama. “Menabung memperkenalkan anak pada pentingnya dana cadangan di masa depan dan menyiapkan diri untuk situasi tak terduga,” tambah OJK.
Program literasi ini merupakan bagian dari komitmen PEPK OJK dalam meningkatkan pemahaman keuangan masyarakat sejak dini. Upaya ini juga mendukung Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI) 2021–2025, dengan fokus pada generasi muda sebagai agen perubahan ekonomi di masa depan.
(Sf/Rs)