Cari disini...
Seputarfakta.com-Lisda -
Seputar Kaltim
Para pelukis dari Komunitas Perupa Sangatta (K-Plus), bersama pelajar SMA, SMK, dan mahasiswa, tengah menyelesaikan mural sepanjang 45 meter bertema sejarah perjuangan bangsa dalam rangka menyemarakkan HUT ke-80 RI di Sangatta, Kutai Timur. (foto:lisda/seputarfakta.com)
Sangatta - Komunitas Perupa Sangatta (K-Plus) punya cara unik untuk menyemarakkan Hari Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia (RI). Mereka membuat karya seni mural sepanjang 45 meter dengan konsep mural merdeka.
Kegiatan ini melibatkan 17 pelukis, menggunakan 8 warna, dan dikerjakan selama 8 jam. Semua angka tersebut diambil dari simbol Hari Kemerdekaan Indonesia yakni tanggal 17, bulan 8 (Agustus), dan tahun 1945.
“Sebenarnya ini ide awalnya dari teman-teman. Kami ingin mencari cara berbeda untuk mengekspresikan perayaan HUT RI. Dari situlah muncul konsep seperti ini, yaitu Mural Merdeka,” ujar Ketua K-Plus, Dharmawan Budhi Utomo Senin (17/8/2025).
Ia menambahkan, tidak hanya seniman K-Plus, mural ini juga dikerjakan bersama pelajar SMA, SMK, dan mahasiswa yang ada di Kutai Timur (Kutim). Mereka bersama-sama melukis sejarah panjang perjuangan Indonesia dari masa ke masa, termasuk momen-momen penting yang dianggap bersejarah dalam meraih kemerdekaan
Beberapa tokoh yang digambarkan dalam mural yakni Sultan Hasanuddin, Pangeran Diponegoro, Awang Long dari Kalimantan Timur, R.A. Kartini, Dr. Soetomo, hingga Prabowo Subianto sebagai tokoh pemimpin saat ini.
“Tema besar mural ini adalah sejarah perjuangan menuju Indonesia Maju,” ujar Dharmawan.
Di kesempatan yang sama, Ayu Dea, pelajar dari SMK Negeri 1 Sangatta Utara yang ikut melukis, mengaku senang bisa terlibat dalam kegiatan ini.
“Kebetulan saya memang suka melukis. Jadi senang sekali ada kegiatan seperti ini, karena jadi wadah buat kita berekspresi,” ujarnya.
Ia juga mengatakan bahwa persiapannya tidak rumit.
“Saya cuma siapin kostum aja, soalnya alat dan bahan sudah disediakan di sini,” tambahnya.
Kegiatan ini merupakan inisiatif komunitas dan mendapat sambutan positif dari pemerintah daerah yang berharap kegiatan serupa terus dikembangkan.
(Sf/Rs)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com-Lisda -
Seputar Kaltim
Para pelukis dari Komunitas Perupa Sangatta (K-Plus), bersama pelajar SMA, SMK, dan mahasiswa, tengah menyelesaikan mural sepanjang 45 meter bertema sejarah perjuangan bangsa dalam rangka menyemarakkan HUT ke-80 RI di Sangatta, Kutai Timur. (foto:lisda/seputarfakta.com)
Sangatta - Komunitas Perupa Sangatta (K-Plus) punya cara unik untuk menyemarakkan Hari Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia (RI). Mereka membuat karya seni mural sepanjang 45 meter dengan konsep mural merdeka.
Kegiatan ini melibatkan 17 pelukis, menggunakan 8 warna, dan dikerjakan selama 8 jam. Semua angka tersebut diambil dari simbol Hari Kemerdekaan Indonesia yakni tanggal 17, bulan 8 (Agustus), dan tahun 1945.
“Sebenarnya ini ide awalnya dari teman-teman. Kami ingin mencari cara berbeda untuk mengekspresikan perayaan HUT RI. Dari situlah muncul konsep seperti ini, yaitu Mural Merdeka,” ujar Ketua K-Plus, Dharmawan Budhi Utomo Senin (17/8/2025).
Ia menambahkan, tidak hanya seniman K-Plus, mural ini juga dikerjakan bersama pelajar SMA, SMK, dan mahasiswa yang ada di Kutai Timur (Kutim). Mereka bersama-sama melukis sejarah panjang perjuangan Indonesia dari masa ke masa, termasuk momen-momen penting yang dianggap bersejarah dalam meraih kemerdekaan
Beberapa tokoh yang digambarkan dalam mural yakni Sultan Hasanuddin, Pangeran Diponegoro, Awang Long dari Kalimantan Timur, R.A. Kartini, Dr. Soetomo, hingga Prabowo Subianto sebagai tokoh pemimpin saat ini.
“Tema besar mural ini adalah sejarah perjuangan menuju Indonesia Maju,” ujar Dharmawan.
Di kesempatan yang sama, Ayu Dea, pelajar dari SMK Negeri 1 Sangatta Utara yang ikut melukis, mengaku senang bisa terlibat dalam kegiatan ini.
“Kebetulan saya memang suka melukis. Jadi senang sekali ada kegiatan seperti ini, karena jadi wadah buat kita berekspresi,” ujarnya.
Ia juga mengatakan bahwa persiapannya tidak rumit.
“Saya cuma siapin kostum aja, soalnya alat dan bahan sudah disediakan di sini,” tambahnya.
Kegiatan ini merupakan inisiatif komunitas dan mendapat sambutan positif dari pemerintah daerah yang berharap kegiatan serupa terus dikembangkan.
(Sf/Rs)