Balikpapan - Sampah yang selama ini dianggap sebagai masalah di Kelurahan Gunung Bahagia, Balikpapan Selatan justru berubah menjadi peluang yang menguntungkan. 

Melalui fasilitas Material Recovery Facility (MRF), sampah dari 58 RT di wilayah tersebut dikumpulkan, dipilah dan dimanfaatkan kembali oleh masyarakat. 

Setiap hari mulai pukul 08.30 WITA, petugas MRF mulai bekerja memproses delapan ton sampah yang dikumpulkan dari empat zona. Dengan bantuan mesin dan 26 tenaga petugas, sampah kertas, botol plastik, hingga sampah organik dipisahkan sesuai jenisnya.

“Dari total sampah yang masuk, kami bisa mengolah sekitar 200-250 Kg sampah kering per hari. Sisanya yang tidak bisa dimanfaatkan, terutama sampah organik dibuang ke TPA Manggar,” jelas Supervisor MRF Gunung Bahagia, Rasman.

Menariknya, hasil pemilahan sampah bisa dijual kembali ke pengepul. Dalam sebulan, sekitar lima ton sampah berhasil dijual dengan nilai mencapai Rp8 juta. Uang tersebut kemudian masuk ke kas daerah, sedangkan operasional MRF ditanggung oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan.

Sejak mulai beroperasi di 2016, fasilitas ini terbukti mampu membantu mengurangi volume sampah di kota dan mengedukasi warga soal pentingnya memilah sampah dari rumah. Tapi, Rasman mengakui kadang memang ada cerita unik di balik tumpukan sampah.

“Kadang warga datang ke sini nyari handphone-nya yang nggak sengaja kebuang. Tapi kalau sudah ketimbun, susah ditemukan lagi,” terangnya.

Dengan adanya MRF, Balikpapan memberi contoh pengelolaan sampah yang baik tidak hanya menjaga kebersihan, tapi juga bisa memberi pemasukan dan manfaat nyata bagi kota. 

(Sf/Lo)