Cari disini...
Seputarfakta.com - Maulana -
Seputar Kaltim
Kepala PUPR PERA Kaltim, Aji Muhammad Fitra Firnanda. (Foto: Maulana/Seputarfakta.com)
Samarinda – Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Perumahan Rakyat (PUPR & PERA) Provinsi Kalimantan Timur, Aji Muhammad Fitra Firnanda, mengungkapkan bahwa pembangunan rest area di wilayah Kaltim sangat bergantung pada ketersediaan lahan.
"Rest area di kaltim sangat tergantung ketersediaan lahan. Enggak mungkin kita bangun lahan warga," ujar Nanda.
Ia berharap pemerintah kota maupun kabupaten untuk menyediakan lahan strategis untuk bisa dibuatkan rest area.
Apalagi saat ini, baru satu rest area yang terealisasi, yaitu rest area Odah Singgah di Desa Prangat Baru, KM 59 Jalan Poros Samarinda-Bontang.
Pembangunan rest area ini ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Penjabat Gubernu Kaltim, Akmal Malik pada Selasa, 11 Februari 2025.
Tentu hal ini sangat disayangkan melihat wilayah yang dimiliki oleh Kalimantan Timur itu sangat luas.
Artinya untuk menjangkau antar wilayah, perlu waktu berjam-jam di perjalanan. Namun di sepanjang jalan-jalan utama Kaltim, sangat sedikit rest area yang disediakan oleh pemerintah.
Bahkan kebanyakan dari pengguna jalan yang ingin beristirahat terpaksa mengandalkan rest area milik warga setempat.
Kondisi ini sebelumnya menjadi sorotan Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim, Akmal Malik, dalam beberapa kunjungan kerjanya ke berbagai daerah.
Mulai dari Bontang-Kutai Timur-Berau, hingga yang terakhir ke Kutai Kartanegara-Kutai Barat-Mahakam Ulu.
Akmal bahkan bercerita pengalamannya saat melakukan kunjungan kerja ke Kubar-Mahulu, di mana ia sengaja tidak berhenti selama lima jam.
"Jadinya teman-teman menahan pipis selama itu. Mereka sempat juga bertanya ke saya mau pipis apa enggak. Tapi saya diam aja," tuturnya.
Akmal menjelaskan bahwa tindakannya tersebut bukan tanpa alasan. Ia ingin para pejabat publik merasakan langsung pentingnya pembangunan rest area di sepanjang jalan.
"Penyediaan rest area yang layak dan memadai di sepanjang jalan-jalan utama Kaltim ini kebutuhan mendesak," tutupnya.
(Sf/Rs)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com - Maulana -
Seputar Kaltim
Kepala PUPR PERA Kaltim, Aji Muhammad Fitra Firnanda. (Foto: Maulana/Seputarfakta.com)
Samarinda – Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Perumahan Rakyat (PUPR & PERA) Provinsi Kalimantan Timur, Aji Muhammad Fitra Firnanda, mengungkapkan bahwa pembangunan rest area di wilayah Kaltim sangat bergantung pada ketersediaan lahan.
"Rest area di kaltim sangat tergantung ketersediaan lahan. Enggak mungkin kita bangun lahan warga," ujar Nanda.
Ia berharap pemerintah kota maupun kabupaten untuk menyediakan lahan strategis untuk bisa dibuatkan rest area.
Apalagi saat ini, baru satu rest area yang terealisasi, yaitu rest area Odah Singgah di Desa Prangat Baru, KM 59 Jalan Poros Samarinda-Bontang.
Pembangunan rest area ini ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Penjabat Gubernu Kaltim, Akmal Malik pada Selasa, 11 Februari 2025.
Tentu hal ini sangat disayangkan melihat wilayah yang dimiliki oleh Kalimantan Timur itu sangat luas.
Artinya untuk menjangkau antar wilayah, perlu waktu berjam-jam di perjalanan. Namun di sepanjang jalan-jalan utama Kaltim, sangat sedikit rest area yang disediakan oleh pemerintah.
Bahkan kebanyakan dari pengguna jalan yang ingin beristirahat terpaksa mengandalkan rest area milik warga setempat.
Kondisi ini sebelumnya menjadi sorotan Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim, Akmal Malik, dalam beberapa kunjungan kerjanya ke berbagai daerah.
Mulai dari Bontang-Kutai Timur-Berau, hingga yang terakhir ke Kutai Kartanegara-Kutai Barat-Mahakam Ulu.
Akmal bahkan bercerita pengalamannya saat melakukan kunjungan kerja ke Kubar-Mahulu, di mana ia sengaja tidak berhenti selama lima jam.
"Jadinya teman-teman menahan pipis selama itu. Mereka sempat juga bertanya ke saya mau pipis apa enggak. Tapi saya diam aja," tuturnya.
Akmal menjelaskan bahwa tindakannya tersebut bukan tanpa alasan. Ia ingin para pejabat publik merasakan langsung pentingnya pembangunan rest area di sepanjang jalan.
"Penyediaan rest area yang layak dan memadai di sepanjang jalan-jalan utama Kaltim ini kebutuhan mendesak," tutupnya.
(Sf/Rs)