Microsleep dan Kelalaian Pengemudi jadi Pemicu Seringnya Kecelakaan di Samarinda

    Seputarfakta.com - Maulana -

    Seputar Kaltim

    18 April 2024 12:44 WIB

    Kasat Lantas Polresta Samarinda, Kompol Creato Sonitehe Gulo. (Foto: Maulana/Seputarfakta.com)

    Samarinda - Dalam kurun waktu kurang dari satu bulan, Samarinda telah dikejutkan oleh serangkaian kecelakaan lalu lintas yang memprihatinkan. Menurut catatan Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Samarinda, penyebab utama kecelakaan tersebut adalah kurangnya fokus dan fenomena mengantuk sesaat atau yang dikenal dengan istilah microsleep yang dialami para pengendara.

    Kasat Lantas Polresta Samarinda, Kompol Creato Sonitehe Gulo, mengungkapkan bahwa microsleep menjadi faktor dominan yang berpotensi menyebabkan kecelakaan. "Kelalaian seperti kurang fokus dan mengantuk sesaat ini yang seringkali berujung pada kecelakaan lalu lintas," ujar Kompol Gulo.

    Lebih lanjut, Kompol Gulo menekankan bahwa banyak pengendara yang nekat berkendara meskipun kondisi fisik tidak mendukung, yang mana hal ini sangat berisiko terhadap keselamatan. "Perjalanan jauh seringkali membuat pengendara mengalami microsleep, sementara untuk jarak dekat, banyak pengendara yang terlihat melamun," tambahnya.

    Insiden terbaru yang mencerminkan bahaya kelalaian pengemudi terjadi di Jalan MT Haryono, di mana seorang pengendara motor diseruduk oleh mobil pada Selasa (16/04/2024) pukul 09.07 WITA. "Pengemudi mobil tidak menyadari adanya pengendara motor di depannya, bahkan hingga detik-detik terjadinya tabrakan," ungkap Kompol Gulo.

    Human error, menurut data kepolisian RI, merupakan penyebab utama kecelakaan, dengan 61 persen kecelakaan disebabkan oleh faktor manusia, diikuti oleh faktor kendaraan sebesar 9 persen, dan faktor prasarana serta lingkungan sebesar 30 persen. Rata-rata, tiga orang meninggal setiap jam akibat kecelakaan lalu lintas.

    Bahkan data sepanjang tahun 2023 terjadi sebanyak 150 Laka Lantas dengan kebanyakan kasus dua hal tersebut. Jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya sebanyak 92 lakalantas.

    Sebagai respons atas situasi ini, Kompol Gulo mengingatkan warga Samarinda untuk selalu waspada saat berkendara. "Jangan memaksakan diri mengemudi dalam kondisi mengantuk atau lelah. Jika perlu, segera menepi dan beristirahat untuk menghindari kecelakaan," pesannya.

    Dengan peningkatan kesadaran dan kewaspadaan, diharapkan angka kecelakaan di Samarinda dapat ditekan, sehingga jalan raya menjadi lebih aman bagi semua pengguna.

    (Sf/Rs)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    Microsleep dan Kelalaian Pengemudi jadi Pemicu Seringnya Kecelakaan di Samarinda

    Seputarfakta.com - Maulana -

    Seputar Kaltim

    18 April 2024 12:44 WIB

    Kasat Lantas Polresta Samarinda, Kompol Creato Sonitehe Gulo. (Foto: Maulana/Seputarfakta.com)

    Samarinda - Dalam kurun waktu kurang dari satu bulan, Samarinda telah dikejutkan oleh serangkaian kecelakaan lalu lintas yang memprihatinkan. Menurut catatan Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Samarinda, penyebab utama kecelakaan tersebut adalah kurangnya fokus dan fenomena mengantuk sesaat atau yang dikenal dengan istilah microsleep yang dialami para pengendara.

    Kasat Lantas Polresta Samarinda, Kompol Creato Sonitehe Gulo, mengungkapkan bahwa microsleep menjadi faktor dominan yang berpotensi menyebabkan kecelakaan. "Kelalaian seperti kurang fokus dan mengantuk sesaat ini yang seringkali berujung pada kecelakaan lalu lintas," ujar Kompol Gulo.

    Lebih lanjut, Kompol Gulo menekankan bahwa banyak pengendara yang nekat berkendara meskipun kondisi fisik tidak mendukung, yang mana hal ini sangat berisiko terhadap keselamatan. "Perjalanan jauh seringkali membuat pengendara mengalami microsleep, sementara untuk jarak dekat, banyak pengendara yang terlihat melamun," tambahnya.

    Insiden terbaru yang mencerminkan bahaya kelalaian pengemudi terjadi di Jalan MT Haryono, di mana seorang pengendara motor diseruduk oleh mobil pada Selasa (16/04/2024) pukul 09.07 WITA. "Pengemudi mobil tidak menyadari adanya pengendara motor di depannya, bahkan hingga detik-detik terjadinya tabrakan," ungkap Kompol Gulo.

    Human error, menurut data kepolisian RI, merupakan penyebab utama kecelakaan, dengan 61 persen kecelakaan disebabkan oleh faktor manusia, diikuti oleh faktor kendaraan sebesar 9 persen, dan faktor prasarana serta lingkungan sebesar 30 persen. Rata-rata, tiga orang meninggal setiap jam akibat kecelakaan lalu lintas.

    Bahkan data sepanjang tahun 2023 terjadi sebanyak 150 Laka Lantas dengan kebanyakan kasus dua hal tersebut. Jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya sebanyak 92 lakalantas.

    Sebagai respons atas situasi ini, Kompol Gulo mengingatkan warga Samarinda untuk selalu waspada saat berkendara. "Jangan memaksakan diri mengemudi dalam kondisi mengantuk atau lelah. Jika perlu, segera menepi dan beristirahat untuk menghindari kecelakaan," pesannya.

    Dengan peningkatan kesadaran dan kewaspadaan, diharapkan angka kecelakaan di Samarinda dapat ditekan, sehingga jalan raya menjadi lebih aman bagi semua pengguna.

    (Sf/Rs)