Melihat Kegiatan Ramadan di Masjid Besar Nurul Ibadah yang Pernah Digunakan Raja pada Abad ke-19

    Seputarfakta.com - */Padliannor -

    Seputar Kaltim

    02 Maret 2025 08:13 WIB

    Masjid Besar Nurul Ibadah, Kecamatan Paser Belengkong, Kabupaten Paser. (Foto: Padliannor)

    Tana Paser – Pengurus Masjid Besar Nurul Ibadah di Kecamatan Paser Belengkong, Kabupaten Paser mengisi bulan suci Ramadan dengan melakukan berbagai kegiatan keagamaan. Panitia yang dibentuk terdiri dari beberapa warga yang tergabung dalam kepengurusan Masjid Besar Nurul Ibadah.

    Adapun kegiatan yang dilaksanakan diantaranya buka puasa bersama, salat tarawih berjamaah dan baca tulis Al-Quran yang diperuntukan untuk anak-anak sampai orang dewasa yang pelaksanaannya digelar usai salat tarawih.

    Ketua Pengurus Masjid Besar Nurul Ibadah, Ardiyansyah menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini merupakan kegiatan rutin tahunan yang diadakan oleh pengurus masjid setiap memasuki bulan Ramadan. "Kegiatan pada bulan Ramadan ini sudah biasa dilaksanakan oleh pengurus dan masih berlanjut sampai sekarang setiap memasuki bulan suci Ramadan" Katanya, Minggu (2/3/2025).

    Selain kegiatan rutin, pengurus Masjid Besar Nurul Ibadah juga sudah mempersiapkan hal-hal yang dapat menunjang pelaksanaan kegiatan ini. Salah satunya yaitu kegiatan bersih-bersih di lingkungan masjid guna menyambut bulan suci Ramadan yang dilaksanakan sebelum masuk waktu puasa.

    Untuk diketahui Masjid Besar Nurul Ibadah merupakan masjid yang memiliki status cagar budaya tingkat nasional yang mana di samping masjid ini terdapat Museum Kerajaan Sadurengas. Masjid ini sudah aktif digunakan oleh raja sejak tahun 1844 sampai dengan 1873 Masehi. Setelah Sultan Ibrahim Khaliluddin membeli rumah raja pada akhir abad ke-19 Masehi, Masjid Besar Nurul Ibadah dijadikan sebagai tempat berkumpulnya para raja untuk membahas persoalan di masyarakat. 

    "Kita harus tetap menghidupkan kegiatan di Masjid Besar Nurul Ibadah ini karna selain masjid ini sebagai tempat ibadah, juga memiliki daya tarik yang merupakan bukti nyata eksistensi kerajaan Sadurengas pada masanya" tambahnya mengakhiri.

    (Sf/Mr)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    Melihat Kegiatan Ramadan di Masjid Besar Nurul Ibadah yang Pernah Digunakan Raja pada Abad ke-19

    Seputarfakta.com - */Padliannor -

    Seputar Kaltim

    02 Maret 2025 08:13 WIB

    Masjid Besar Nurul Ibadah, Kecamatan Paser Belengkong, Kabupaten Paser. (Foto: Padliannor)

    Tana Paser – Pengurus Masjid Besar Nurul Ibadah di Kecamatan Paser Belengkong, Kabupaten Paser mengisi bulan suci Ramadan dengan melakukan berbagai kegiatan keagamaan. Panitia yang dibentuk terdiri dari beberapa warga yang tergabung dalam kepengurusan Masjid Besar Nurul Ibadah.

    Adapun kegiatan yang dilaksanakan diantaranya buka puasa bersama, salat tarawih berjamaah dan baca tulis Al-Quran yang diperuntukan untuk anak-anak sampai orang dewasa yang pelaksanaannya digelar usai salat tarawih.

    Ketua Pengurus Masjid Besar Nurul Ibadah, Ardiyansyah menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini merupakan kegiatan rutin tahunan yang diadakan oleh pengurus masjid setiap memasuki bulan Ramadan. "Kegiatan pada bulan Ramadan ini sudah biasa dilaksanakan oleh pengurus dan masih berlanjut sampai sekarang setiap memasuki bulan suci Ramadan" Katanya, Minggu (2/3/2025).

    Selain kegiatan rutin, pengurus Masjid Besar Nurul Ibadah juga sudah mempersiapkan hal-hal yang dapat menunjang pelaksanaan kegiatan ini. Salah satunya yaitu kegiatan bersih-bersih di lingkungan masjid guna menyambut bulan suci Ramadan yang dilaksanakan sebelum masuk waktu puasa.

    Untuk diketahui Masjid Besar Nurul Ibadah merupakan masjid yang memiliki status cagar budaya tingkat nasional yang mana di samping masjid ini terdapat Museum Kerajaan Sadurengas. Masjid ini sudah aktif digunakan oleh raja sejak tahun 1844 sampai dengan 1873 Masehi. Setelah Sultan Ibrahim Khaliluddin membeli rumah raja pada akhir abad ke-19 Masehi, Masjid Besar Nurul Ibadah dijadikan sebagai tempat berkumpulnya para raja untuk membahas persoalan di masyarakat. 

    "Kita harus tetap menghidupkan kegiatan di Masjid Besar Nurul Ibadah ini karna selain masjid ini sebagai tempat ibadah, juga memiliki daya tarik yang merupakan bukti nyata eksistensi kerajaan Sadurengas pada masanya" tambahnya mengakhiri.

    (Sf/Mr)