Masjid As-Salam Sangatta : Sejarah Panjang dan Program Sosial Ramadan

    Seputarfakta.com-*/Lisda -

    Seputar Kaltim

    15 Maret 2025 09:12 WIB

    Mesjid As-Salam. Gang Sulawesi. (sumber foto. Lisda)

    MASJID As-Salam yang terletak di Gang 3 Sulawesi, Sangatta, Kabupaten Kutai Timur (Kutim), memiliki sejarah panjang dalam pembangunan masjid. Berdasarkan perkiraan, pembangunan masjid ini dimulai pada tahun 1995, yang diprakarsai oleh para tokoh agama dan tokoh masyarakat ada pada saat itu.

    Bangunan pertama masjid terbuat dari bahan kayu dengan akses yang cukup sempit. Seiring waktu, masjid ini mengalami perubahan fungsi, dan kini, masjid lama dialihkan menjadi sekolah TK TPA Al-Qur'an yang dikhususkan untuk pendidikan anak-anak.

    "Bangunannya masih ada, tapi kami sudah mengalihfungsikannya untuk anak-anak, yaitu TK TPA Al-Qur'an, dengan sekitar ratusan anak yang datang dan dibagi dalam tiga jadwal, yaitu pagi, siang, dan sore hari selama bulan Ramadan," ungkap Ketua Takmir Masjid As-Salam, H Idrus Yunus.

    Pada tahun 2000, pengelolaan masjid mulai berada di bawah kepemimpinan H. Idrus Yunus, yang menjabat sebagai Ketua Takmir Masjid As-Salam, dan Bupati Kutim  Ardiansyah Sulaiman yang menjabat sebagai Ketua Badan Penasihat Masjid As-Salam hingga saat ini.

    Sekitar tahun 2022, pembangunan masjid baru dimulai. Masjid baru ini dibangun berdekatan dengan masjid lama, memiliki lahan yang lebih luas, akses jalan yang baik, dan lebih mudah dijangkau oleh jamaah.

    Selama bulan Ramadan 1446 H, Masjid As-Salam menyelenggarakan berbagai kegiatan keagamaan untuk mendukung ibadah dan kegiatan sosial di lingkungan sekitarnya.  Idrus menjelaskan bahwa kegiatan-kegiatan tersebut sudah rutin dilaksanakan setiap tahun, dan yang paling diutamakan adalah tadarus Al-Qur'an. Kegiatan yadarus ini dilakukan bersama Ustaz H. Muhammad Hasyim As'hari pada malam Senin dan Ustaz Haji Muhammad Basid pada malam Kamis.

    "Pengajian kami dilakukan setiap malam Senin dan Kamis. Kami melaksanakan khataman Al-Qur'an dengan anggota 30 orang yang selalu membaca Al-Qur'an, dengan masing-masing orang membaca satu juz setiap minggu," tambah Idrus.

    Selain itu, Masjid As-Salam juga mengadakan Pasar Ramadan yang dimulai pada Ramadan tahun ini. Pasar Ramadan diadakan setiap sore setelah ba'da Ashar di depan masjid, dengan modal yang disediakan oleh pihak masjid. Program ini bertujuan agar masjid tidak hanya menjadi pusat ibadah, tetapi juga pusat kegiatan sosial di tengah masyarakat.

    "Pasar Ramadan ini dimulai pada 1 Ramadan kemarin dan dilaksanakan setiap hari sepanjang bulan puasa, dimulai setelah Ashar di depan masjid," kata Idrus.

    Pihak masjid juga merencanakan pembangunan fasilitas tempat peristirahatan yang nyaman bagi mereka yang datang dari jauh. Fasilitas tersebut akan mencakup kamar tidur, alas tidur, WC, dan konsumsi bagi jemaah. Rencana pembangunan ini masih dalam proses, dan diharapkan dapat dimulai setelah bulan Ramadan.

    Dalam upaya memperluas kegiatan sosial, Masjid As-Salam berharap dapat menjalin kerjasama dengan Masjid Jogokariyan, sebuah masjid yang dikenal sangat aktif dalam kegiatan sosial dan keagamaan masyarakat setempat.

    "Harapan kami adalah untuk mengikuti jejak Masjid Jogokariyan, yang memiliki peran penting dalam pemberdayaan masyarakat. Kami akan mengundang salah satu pengurus Masjid Jogokariyan pada bulan Ramadan ini untuk memberikan ceramah, motivasi, dan pelatihan kepada pengurus Masjid As-Salam," ujar Idrus.

    Namun, untuk mewujudkan seluruh rencana tersebut, tantangan terbesar yang dihadapi Masjid As-Salam adalah kurangnya dana. Oleh karena itu, Idrus mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam program sedekah dan mendukung pembangunan masjid, sehingga semua cita-cita sosial dapat terealisasi. "Masjid tidak hanya untuk ibadah, tetapi juga sebagai pusat kegiatan sosial. Kami berharap, dengan dukungan dari berbagai pihak, impian ini dapat terwujud untuk kebaikan bersama," ucap Idrus.

    Selama bulan Ramadan 1446 H, Masjid As-Salam menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk mendukung ibadah dan kegiatan sosial di lingkungan sekitarnya. Beberapa kegiatan utama yang dilakukan antara lain:

    1. Kultum

    2. Kuliah Subuh

    3. Paket parcel Ramadan untuk mustahiq/dhuafa di lingkungan RT 21 dan 25

    4. Penerimaan zakat, infaq, sadaqah atau UPZ Masjid As-Salam yang didistribusikan untuk warga RT 21 dan 25 (mustahiq) pada 10 hari terakhir Ramadan sebagai tradisi tahunan.

    5. Buka puasa bersama di Masjid As-Salam

    6. Shalat Lail (malam) dan sahur bersama pada 10 malam terakhir Ramadan

    7. I'tikaf

    8. Tadarus Al-Qur'an (mingguan)

    9. Pasar Ramadan

    (Sf/Mr)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    Masjid As-Salam Sangatta : Sejarah Panjang dan Program Sosial Ramadan

    Seputarfakta.com-*/Lisda -

    Seputar Kaltim

    15 Maret 2025 09:12 WIB

    Mesjid As-Salam. Gang Sulawesi. (sumber foto. Lisda)

    MASJID As-Salam yang terletak di Gang 3 Sulawesi, Sangatta, Kabupaten Kutai Timur (Kutim), memiliki sejarah panjang dalam pembangunan masjid. Berdasarkan perkiraan, pembangunan masjid ini dimulai pada tahun 1995, yang diprakarsai oleh para tokoh agama dan tokoh masyarakat ada pada saat itu.

    Bangunan pertama masjid terbuat dari bahan kayu dengan akses yang cukup sempit. Seiring waktu, masjid ini mengalami perubahan fungsi, dan kini, masjid lama dialihkan menjadi sekolah TK TPA Al-Qur'an yang dikhususkan untuk pendidikan anak-anak.

    "Bangunannya masih ada, tapi kami sudah mengalihfungsikannya untuk anak-anak, yaitu TK TPA Al-Qur'an, dengan sekitar ratusan anak yang datang dan dibagi dalam tiga jadwal, yaitu pagi, siang, dan sore hari selama bulan Ramadan," ungkap Ketua Takmir Masjid As-Salam, H Idrus Yunus.

    Pada tahun 2000, pengelolaan masjid mulai berada di bawah kepemimpinan H. Idrus Yunus, yang menjabat sebagai Ketua Takmir Masjid As-Salam, dan Bupati Kutim  Ardiansyah Sulaiman yang menjabat sebagai Ketua Badan Penasihat Masjid As-Salam hingga saat ini.

    Sekitar tahun 2022, pembangunan masjid baru dimulai. Masjid baru ini dibangun berdekatan dengan masjid lama, memiliki lahan yang lebih luas, akses jalan yang baik, dan lebih mudah dijangkau oleh jamaah.

    Selama bulan Ramadan 1446 H, Masjid As-Salam menyelenggarakan berbagai kegiatan keagamaan untuk mendukung ibadah dan kegiatan sosial di lingkungan sekitarnya.  Idrus menjelaskan bahwa kegiatan-kegiatan tersebut sudah rutin dilaksanakan setiap tahun, dan yang paling diutamakan adalah tadarus Al-Qur'an. Kegiatan yadarus ini dilakukan bersama Ustaz H. Muhammad Hasyim As'hari pada malam Senin dan Ustaz Haji Muhammad Basid pada malam Kamis.

    "Pengajian kami dilakukan setiap malam Senin dan Kamis. Kami melaksanakan khataman Al-Qur'an dengan anggota 30 orang yang selalu membaca Al-Qur'an, dengan masing-masing orang membaca satu juz setiap minggu," tambah Idrus.

    Selain itu, Masjid As-Salam juga mengadakan Pasar Ramadan yang dimulai pada Ramadan tahun ini. Pasar Ramadan diadakan setiap sore setelah ba'da Ashar di depan masjid, dengan modal yang disediakan oleh pihak masjid. Program ini bertujuan agar masjid tidak hanya menjadi pusat ibadah, tetapi juga pusat kegiatan sosial di tengah masyarakat.

    "Pasar Ramadan ini dimulai pada 1 Ramadan kemarin dan dilaksanakan setiap hari sepanjang bulan puasa, dimulai setelah Ashar di depan masjid," kata Idrus.

    Pihak masjid juga merencanakan pembangunan fasilitas tempat peristirahatan yang nyaman bagi mereka yang datang dari jauh. Fasilitas tersebut akan mencakup kamar tidur, alas tidur, WC, dan konsumsi bagi jemaah. Rencana pembangunan ini masih dalam proses, dan diharapkan dapat dimulai setelah bulan Ramadan.

    Dalam upaya memperluas kegiatan sosial, Masjid As-Salam berharap dapat menjalin kerjasama dengan Masjid Jogokariyan, sebuah masjid yang dikenal sangat aktif dalam kegiatan sosial dan keagamaan masyarakat setempat.

    "Harapan kami adalah untuk mengikuti jejak Masjid Jogokariyan, yang memiliki peran penting dalam pemberdayaan masyarakat. Kami akan mengundang salah satu pengurus Masjid Jogokariyan pada bulan Ramadan ini untuk memberikan ceramah, motivasi, dan pelatihan kepada pengurus Masjid As-Salam," ujar Idrus.

    Namun, untuk mewujudkan seluruh rencana tersebut, tantangan terbesar yang dihadapi Masjid As-Salam adalah kurangnya dana. Oleh karena itu, Idrus mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam program sedekah dan mendukung pembangunan masjid, sehingga semua cita-cita sosial dapat terealisasi. "Masjid tidak hanya untuk ibadah, tetapi juga sebagai pusat kegiatan sosial. Kami berharap, dengan dukungan dari berbagai pihak, impian ini dapat terwujud untuk kebaikan bersama," ucap Idrus.

    Selama bulan Ramadan 1446 H, Masjid As-Salam menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk mendukung ibadah dan kegiatan sosial di lingkungan sekitarnya. Beberapa kegiatan utama yang dilakukan antara lain:

    1. Kultum

    2. Kuliah Subuh

    3. Paket parcel Ramadan untuk mustahiq/dhuafa di lingkungan RT 21 dan 25

    4. Penerimaan zakat, infaq, sadaqah atau UPZ Masjid As-Salam yang didistribusikan untuk warga RT 21 dan 25 (mustahiq) pada 10 hari terakhir Ramadan sebagai tradisi tahunan.

    5. Buka puasa bersama di Masjid As-Salam

    6. Shalat Lail (malam) dan sahur bersama pada 10 malam terakhir Ramadan

    7. I'tikaf

    8. Tadarus Al-Qur'an (mingguan)

    9. Pasar Ramadan

    (Sf/Mr)