Cari disini...
Seputarfakta.com - Baiq Eliana -
Seputar Kaltim
Kepala Kampung Mapulu, Ayub saat menyampaikan usulan di acara Musrenbang di Kecamatan Kelay. (Foto: Baiq Eliana/seputarfakta.com)
Tanjung Redeb - Pemerintah Kabupaten Berau terus berupaya untuk mengatasi masalah ketiadaan jaringan atau blank spot di 100 kampung di Kabupaten Berau pada tahun 2025. Salah satu upaya yang di lakukan adalah dengan program pembangunan tower dan pemberian Wifi gratis dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).
Kendati demikian masih ada kampung yang belum terjangkau jaringan atau blank spot seperti halnya kampung yang berada di Kecamatan Kelay yakni Kampung Mapulu dan Kampung Merapun yang berharap adanya pembangunan tower.
Kepala Kampung Merapun, Lobrik Jhon mengusulkan pembangunan tower karena menurutnya hal tersebut sangat penting di tengah kemajuan teknologi yang terus berkembang. Ia mengatakan dari 14 kampung, 12 kampung di Kecamatan Kelay mendapatkan tower, hanya tersisa dua kampung yang tidak memiliki tower termasuk kampung yang dipimpinnya.
"Kampung Merapun dan Mapulu belum memiliki tower. Kami minta setidaknya ada tower, walau tidak ada fungsinya," kata Lobrik di acara Musrenbang di Kecamatan Kelay.
Selain itu, Kepala Kampung Mapulu, Ayub juga mengeluhkan hal yang sama mengingat kampung mereka yang saat ini sudah naik status dari kampung tertinggal ke berkembang.
Menurutnya, jarak yang jauh dari pemerintah kota mengharuskan Kampung Mapulu memiliki jaringan komunikasi agar tidak tertinggal informasi yang mana saat ini semua serba digital. Ia mengatakan, masyarakat sangat membutuhkan jaringan internet maupun jaringan komunikasi lainnya. Apalagi semua pekerjaan sekarang terkoneksi langsung dengan internet.
"Kami di Mapulu belum ada jaringan tower, jadi kami kadang numpang di kampung panaan dan itu juga kadang-kadang hilang," ungkap Ayub.
Menanggapi hal itu, Kepala Bidang (Kabid) e-Government Diskominfo Berau, Rahmatia, menjelaskan bahwa pembangunan tower adalah kewenangan pemerintah pusat. Meskipun pemerintah daerah bisa membangun tower, namun selanjutnya diperlukan pengisian Base Transceiver Station (BTS).
"Pengisian BTS tersebut dilakukan oleh pihak operator seluler. Operator seluler itu, seperti pihak Telkomsel, XL, Indosar dan lainnya," ujar Kabid e-Government Diskominfo Berau, Rahmatia.
Ia pun menjelaskan pihak operator seluler juga mempertimbangkan faktor bisnis seperti jumlah penduduk di area tersebut.
"Kalau hanya membangun tower bisa saja. Tapi pengisian BTS yang agak kesulitan," katanya.
Ia juga menyampaikan kendala dalam pembangunan tower salah satunya terhalang oleh regulasi. Di mana, kewenangan untuk pembangunan tower ada di pemerintah pusat dan pihak operator seluler.
"Kami sudah melaporkan ke kementrian untuk datang langsung dan melihat kondisi yang ada di Kelay. Bukan pemerintah daerah tidak bisa membangun tower, tapi kewenangannya bukan di kami," ujarnya.
Terakhir Rahmatia menegaskan di tahun 2025 ini, Diskominfo Berau kembali memprogramkan Wifi gratis dengan menambah 500 titik untuk wilayah blank spot. Selain itu ia juga menyampaikan bahwa pihaknya telah memprogramkan pembangunan starlink di daerah-daerah blank spot.
"Kami memprioritaskan kampung-kampung yang tidak ada jaringan sama sekali, seperti di Kampung Mapulu," tandasnya.
(Sf/Rs)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com - Baiq Eliana -
Seputar Kaltim
Kepala Kampung Mapulu, Ayub saat menyampaikan usulan di acara Musrenbang di Kecamatan Kelay. (Foto: Baiq Eliana/seputarfakta.com)
Tanjung Redeb - Pemerintah Kabupaten Berau terus berupaya untuk mengatasi masalah ketiadaan jaringan atau blank spot di 100 kampung di Kabupaten Berau pada tahun 2025. Salah satu upaya yang di lakukan adalah dengan program pembangunan tower dan pemberian Wifi gratis dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).
Kendati demikian masih ada kampung yang belum terjangkau jaringan atau blank spot seperti halnya kampung yang berada di Kecamatan Kelay yakni Kampung Mapulu dan Kampung Merapun yang berharap adanya pembangunan tower.
Kepala Kampung Merapun, Lobrik Jhon mengusulkan pembangunan tower karena menurutnya hal tersebut sangat penting di tengah kemajuan teknologi yang terus berkembang. Ia mengatakan dari 14 kampung, 12 kampung di Kecamatan Kelay mendapatkan tower, hanya tersisa dua kampung yang tidak memiliki tower termasuk kampung yang dipimpinnya.
"Kampung Merapun dan Mapulu belum memiliki tower. Kami minta setidaknya ada tower, walau tidak ada fungsinya," kata Lobrik di acara Musrenbang di Kecamatan Kelay.
Selain itu, Kepala Kampung Mapulu, Ayub juga mengeluhkan hal yang sama mengingat kampung mereka yang saat ini sudah naik status dari kampung tertinggal ke berkembang.
Menurutnya, jarak yang jauh dari pemerintah kota mengharuskan Kampung Mapulu memiliki jaringan komunikasi agar tidak tertinggal informasi yang mana saat ini semua serba digital. Ia mengatakan, masyarakat sangat membutuhkan jaringan internet maupun jaringan komunikasi lainnya. Apalagi semua pekerjaan sekarang terkoneksi langsung dengan internet.
"Kami di Mapulu belum ada jaringan tower, jadi kami kadang numpang di kampung panaan dan itu juga kadang-kadang hilang," ungkap Ayub.
Menanggapi hal itu, Kepala Bidang (Kabid) e-Government Diskominfo Berau, Rahmatia, menjelaskan bahwa pembangunan tower adalah kewenangan pemerintah pusat. Meskipun pemerintah daerah bisa membangun tower, namun selanjutnya diperlukan pengisian Base Transceiver Station (BTS).
"Pengisian BTS tersebut dilakukan oleh pihak operator seluler. Operator seluler itu, seperti pihak Telkomsel, XL, Indosar dan lainnya," ujar Kabid e-Government Diskominfo Berau, Rahmatia.
Ia pun menjelaskan pihak operator seluler juga mempertimbangkan faktor bisnis seperti jumlah penduduk di area tersebut.
"Kalau hanya membangun tower bisa saja. Tapi pengisian BTS yang agak kesulitan," katanya.
Ia juga menyampaikan kendala dalam pembangunan tower salah satunya terhalang oleh regulasi. Di mana, kewenangan untuk pembangunan tower ada di pemerintah pusat dan pihak operator seluler.
"Kami sudah melaporkan ke kementrian untuk datang langsung dan melihat kondisi yang ada di Kelay. Bukan pemerintah daerah tidak bisa membangun tower, tapi kewenangannya bukan di kami," ujarnya.
Terakhir Rahmatia menegaskan di tahun 2025 ini, Diskominfo Berau kembali memprogramkan Wifi gratis dengan menambah 500 titik untuk wilayah blank spot. Selain itu ia juga menyampaikan bahwa pihaknya telah memprogramkan pembangunan starlink di daerah-daerah blank spot.
"Kami memprioritaskan kampung-kampung yang tidak ada jaringan sama sekali, seperti di Kampung Mapulu," tandasnya.
(Sf/Rs)