Lima Bulan Berlalu, Pembunuh Warga Muara Kate Belum Terungkap, Warga Demo di Kantor Gubernur Kaltim

    Seputarfakta.com - Maulana -

    Seputar Kaltim

    15 April 2025 05:48 WIB

    Aksi demonstran yang dilakukan oleh Koalisi Masyarakat Sipil bersama warga Muara Kate di Depan Kantor Gubernur Kaltim, Samarinda. (Foto: Maulana/Seputarfakta.com)

    Samarinda - Kasus pembunuhan tragis yang menimpa Rusel, warga Muara Kate, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, hingga kini masih menjadi misteri. 

    Sudah lima bulan berlalu sejak insiden berdarah itu terjadi, namun pihak kepolisian belum berhasil mengungkap identitas pelaku. 

    Akibatnya, Koalisi Masyarakat Sipil bersama puluhan warga Muara Kate menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Gubernur Kalimantan Timur pada Selasa (15/4/2025).

    Massa aksi menyampaikan kekecewaan dan tuntutan kepada pemerintah provinsi atas lambannya penanganan kasus ini. 

    Kepergian Rusel, yang tewas secara mengenaskan saat menjaga pos penjagaan truk hauling batu bara, meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat Muara Kate.

    Warta, salah seorang warga Muara Kate yang ikut dalam aksi demonstrasi, mendesak pihak kepolisian untuk lebih serius dan transparan dalam melakukan penyelidikan. 

    Ia mempertanyakan kinerja aparat penegak hukum yang belum mampu mengungkap pelaku pembunuhan setelah lima bulan berjalan.

    "Kami menuntut polisi harus serius dalam melakukan penyelidikan, ini kasus sudah lima bulan belum ditemukan tersangkanya siapa," tegas Warta di sela-sela aksi.

    Warga Muara Kate mengaku masih hidup dalam keresahan dan ketidakpastian akibat kasus pembunuhan yang terjadi pada Jumat, 15 November 2024, sekitar pukul 04.30 WITA tersebut. 

    Rusel ditemukan tewas dengan luka sayatan di leher saat sedang tertidur di posko penolakan jalur truk pengangkut batu bara.

    "Mau berharap ke siapa lagi, kalau bukan ke kepolisian untuk mengusut kasus ini," ujar Warta dengan nada penuh harap.

    Lebih lanjut, Warta mengungkapkan kekecewaannya terhadap adanya oknum polisi yang diduga melakukan lobi-lobi untuk kembali membuka aktivitas hauling batu bara di wilayah tersebut. 

    Menurutnya, upaya tersebut menunjukkan ketidakpedulian terhadap kasus pembunuhan yang belum terselesaikan.

    "Selama lima bulan ke belakang, pihaknya mengatakan bahwa ada oknum polisi yang sempat melakukan lobby untuk pembukaan aktivitas hauling batu bara di sana. Mereka mengajak untuk berkoodinasi, supaya aktivitas hauling batubara bisa kembali beroperasi. Dia sama sekali tidak memikirkan kasus pembantaian itu," bebernya.

    Mereka berharap pemerintah provinsi dan pihak kepolisian dapat segera bertindak cepat dan mengungkap pelaku kejahatan agar keadilan dapat ditegakkan.

    (Sf/Rs)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    Lima Bulan Berlalu, Pembunuh Warga Muara Kate Belum Terungkap, Warga Demo di Kantor Gubernur Kaltim

    Seputarfakta.com - Maulana -

    Seputar Kaltim

    15 April 2025 05:48 WIB

    Aksi demonstran yang dilakukan oleh Koalisi Masyarakat Sipil bersama warga Muara Kate di Depan Kantor Gubernur Kaltim, Samarinda. (Foto: Maulana/Seputarfakta.com)

    Samarinda - Kasus pembunuhan tragis yang menimpa Rusel, warga Muara Kate, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, hingga kini masih menjadi misteri. 

    Sudah lima bulan berlalu sejak insiden berdarah itu terjadi, namun pihak kepolisian belum berhasil mengungkap identitas pelaku. 

    Akibatnya, Koalisi Masyarakat Sipil bersama puluhan warga Muara Kate menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Gubernur Kalimantan Timur pada Selasa (15/4/2025).

    Massa aksi menyampaikan kekecewaan dan tuntutan kepada pemerintah provinsi atas lambannya penanganan kasus ini. 

    Kepergian Rusel, yang tewas secara mengenaskan saat menjaga pos penjagaan truk hauling batu bara, meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat Muara Kate.

    Warta, salah seorang warga Muara Kate yang ikut dalam aksi demonstrasi, mendesak pihak kepolisian untuk lebih serius dan transparan dalam melakukan penyelidikan. 

    Ia mempertanyakan kinerja aparat penegak hukum yang belum mampu mengungkap pelaku pembunuhan setelah lima bulan berjalan.

    "Kami menuntut polisi harus serius dalam melakukan penyelidikan, ini kasus sudah lima bulan belum ditemukan tersangkanya siapa," tegas Warta di sela-sela aksi.

    Warga Muara Kate mengaku masih hidup dalam keresahan dan ketidakpastian akibat kasus pembunuhan yang terjadi pada Jumat, 15 November 2024, sekitar pukul 04.30 WITA tersebut. 

    Rusel ditemukan tewas dengan luka sayatan di leher saat sedang tertidur di posko penolakan jalur truk pengangkut batu bara.

    "Mau berharap ke siapa lagi, kalau bukan ke kepolisian untuk mengusut kasus ini," ujar Warta dengan nada penuh harap.

    Lebih lanjut, Warta mengungkapkan kekecewaannya terhadap adanya oknum polisi yang diduga melakukan lobi-lobi untuk kembali membuka aktivitas hauling batu bara di wilayah tersebut. 

    Menurutnya, upaya tersebut menunjukkan ketidakpedulian terhadap kasus pembunuhan yang belum terselesaikan.

    "Selama lima bulan ke belakang, pihaknya mengatakan bahwa ada oknum polisi yang sempat melakukan lobby untuk pembukaan aktivitas hauling batu bara di sana. Mereka mengajak untuk berkoodinasi, supaya aktivitas hauling batubara bisa kembali beroperasi. Dia sama sekali tidak memikirkan kasus pembantaian itu," bebernya.

    Mereka berharap pemerintah provinsi dan pihak kepolisian dapat segera bertindak cepat dan mengungkap pelaku kejahatan agar keadilan dapat ditegakkan.

    (Sf/Rs)