Cari disini...
Seputarfakta.com-Lisda -
Seputar Kaltim
Wakil Bupati Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Mahyunadi. (Foto: Lisda/Seputarfakta.com)
Sangatta – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur menyatakan kesiapan penuh untuk mendukung program ketahanan pangan nasional yang menjadi prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Wakil Bupati Kutai Timur, Mahyunadi, menyampaikan bahwa salah satu rencana utama adalah pengajuan tambahan jaringan irigasi kepada pemerintah pusat. Langkah ini diyakini dapat memperluas lahan pertanian sekaligus meningkatkan hasil panen petani lokal.
"Sekarang sawah-sawah kita kan hasilnya hanya 4 sampai 5 ton. Mudah-mudahan, dengan peningkatan pengetahuan dan teknologi, bisa meningkat jadi 7 ton," ujar Mahyunadi.
Ia juga menambahkan bahwa pihaknya sangat antusias menyambut program tersebut karena sejalan dengan potensi yang dimiliki daerah.
"Yang ingin sekali kami garap yaitu menyambut keinginan pemerintah pusat menciptakan ketahanan pangan bagi daerah. Saya sudah keliling melihat potensi daerah kita. Banyak hal yang bisa kita lakukan. Kebetulan juga pemerintah pusat sedang ingin melakukan itu. Jadi, kita bisa bersinergi," tambahnya.
Menanggapi kekhawatiran soal banjir yang kerap terjadi di beberapa wilayah, Mahyunadi menjelaskan bahwa lokasi pengembangan lahan sawah tidak berada di daerah rawan banjir.
"Yang rawan hanya Teluk Pandan, tetapi itu pun banjirnya tidak sampai merusak padi. Jadi, pengembangan ketahanan pangan tetap aman," jelasnya.
(Sf/Rs)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com-Lisda -
Seputar Kaltim
Wakil Bupati Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Mahyunadi. (Foto: Lisda/Seputarfakta.com)
Sangatta – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur menyatakan kesiapan penuh untuk mendukung program ketahanan pangan nasional yang menjadi prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Wakil Bupati Kutai Timur, Mahyunadi, menyampaikan bahwa salah satu rencana utama adalah pengajuan tambahan jaringan irigasi kepada pemerintah pusat. Langkah ini diyakini dapat memperluas lahan pertanian sekaligus meningkatkan hasil panen petani lokal.
"Sekarang sawah-sawah kita kan hasilnya hanya 4 sampai 5 ton. Mudah-mudahan, dengan peningkatan pengetahuan dan teknologi, bisa meningkat jadi 7 ton," ujar Mahyunadi.
Ia juga menambahkan bahwa pihaknya sangat antusias menyambut program tersebut karena sejalan dengan potensi yang dimiliki daerah.
"Yang ingin sekali kami garap yaitu menyambut keinginan pemerintah pusat menciptakan ketahanan pangan bagi daerah. Saya sudah keliling melihat potensi daerah kita. Banyak hal yang bisa kita lakukan. Kebetulan juga pemerintah pusat sedang ingin melakukan itu. Jadi, kita bisa bersinergi," tambahnya.
Menanggapi kekhawatiran soal banjir yang kerap terjadi di beberapa wilayah, Mahyunadi menjelaskan bahwa lokasi pengembangan lahan sawah tidak berada di daerah rawan banjir.
"Yang rawan hanya Teluk Pandan, tetapi itu pun banjirnya tidak sampai merusak padi. Jadi, pengembangan ketahanan pangan tetap aman," jelasnya.
(Sf/Rs)