Kurangi Ketergantungan Tambang, Kutim Kembangkan 100 Ribu Ha Lahan Pertanian

    Seputarfakta.com-lisda -

    Seputar Kaltim

    21 Juni 2025 11:55 WIB

    Bupati Kutai Timur (Kutim), Ardiansyah Sulaiman. (foto:Lisda/seputarfakta.com)

    Sangatta – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur (Kutim) terus mengembangkan sektor pertanian agar perekonomian daerah tidak hanya bergantung pada pertambangan. 

    Salah satu program utamanya adalah pengembangan 100 ribu Hektare (Ha) lahan pertanian yang ditargetkan rampung dalam beberapa tahun ke depan. 

    Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman mengatakan dari total lahan tersebut, 20.000 Ha akan digunakan untuk sawah dan padi kering, sedangkan 80.000 Ha difokuskan untuk tanaman coklat, nanas, pisang dan karet.

    “Kami ingin membangun ekonomi yang kuat melalui pertanian. Ini untuk masa depan anak cucu kita,” kata Ardiansyah.

    Ia juga menyampaikan petani akan dibantu dengan alat modern dari Kementerian Pertanian (Kementan) agar tidak lagi bekerja secara tradisional. 

    Selain itu pemerintah juga bekerja sama dengan organisasi pemuda yang membentuk Komite Tani Muda (KTM) untuk melibatkan generasi muda dalam bertani.

    “Kita tidak ingin membiarkan mereka berlumpur-lumpur di sawah, tapi kita bantu dengan peralatan modern pertanian,” tambah Ardiansyah.

    Selain pengembangan lahan dan dukungan alat pertanian, Kutim juga mulai memperkenalkan produk unggulan daerah ke pasar luar negeri, seperti pisang kepok krecek, nanas dan amplang batu bara.

    “Amplang batu bara sedang dalam persiapan pengiriman 8 ton ke Malaysia. Produk ini dikelola kurang dari 10 UMKM yang ada di Sangatta,” jelasnya.

    Pemerintah juga mengajak perusahaan-perusahaan di Kutim untuk turut mendukung pengembangan pertanian desa melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).

    “Kami berharap pada 2029 petani kita sudah merasakan hasilnya dan produk pertanian Kutim mampu bersaing di pasar nasional maupun internasional,” tutupnya.

    (Sf/Lo)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    Kurangi Ketergantungan Tambang, Kutim Kembangkan 100 Ribu Ha Lahan Pertanian

    Seputarfakta.com-lisda -

    Seputar Kaltim

    21 Juni 2025 11:55 WIB

    Bupati Kutai Timur (Kutim), Ardiansyah Sulaiman. (foto:Lisda/seputarfakta.com)

    Sangatta – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur (Kutim) terus mengembangkan sektor pertanian agar perekonomian daerah tidak hanya bergantung pada pertambangan. 

    Salah satu program utamanya adalah pengembangan 100 ribu Hektare (Ha) lahan pertanian yang ditargetkan rampung dalam beberapa tahun ke depan. 

    Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman mengatakan dari total lahan tersebut, 20.000 Ha akan digunakan untuk sawah dan padi kering, sedangkan 80.000 Ha difokuskan untuk tanaman coklat, nanas, pisang dan karet.

    “Kami ingin membangun ekonomi yang kuat melalui pertanian. Ini untuk masa depan anak cucu kita,” kata Ardiansyah.

    Ia juga menyampaikan petani akan dibantu dengan alat modern dari Kementerian Pertanian (Kementan) agar tidak lagi bekerja secara tradisional. 

    Selain itu pemerintah juga bekerja sama dengan organisasi pemuda yang membentuk Komite Tani Muda (KTM) untuk melibatkan generasi muda dalam bertani.

    “Kita tidak ingin membiarkan mereka berlumpur-lumpur di sawah, tapi kita bantu dengan peralatan modern pertanian,” tambah Ardiansyah.

    Selain pengembangan lahan dan dukungan alat pertanian, Kutim juga mulai memperkenalkan produk unggulan daerah ke pasar luar negeri, seperti pisang kepok krecek, nanas dan amplang batu bara.

    “Amplang batu bara sedang dalam persiapan pengiriman 8 ton ke Malaysia. Produk ini dikelola kurang dari 10 UMKM yang ada di Sangatta,” jelasnya.

    Pemerintah juga mengajak perusahaan-perusahaan di Kutim untuk turut mendukung pengembangan pertanian desa melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).

    “Kami berharap pada 2029 petani kita sudah merasakan hasilnya dan produk pertanian Kutim mampu bersaing di pasar nasional maupun internasional,” tutupnya.

    (Sf/Lo)