Ketahui Apa itu Mumps dan Pencegahannya

    Seputarfakta.com - Tria  -

    Seputar Kaltim

    27 September 2024 12:04 WIB

    Dinkes Samarinda imbau masyarakat untuk terapkan protokol kesehatan cegah penularan mumps. (Foto: freepik/Seputarfakta.com)

    Samarinda - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Samarinda mengimbau seluruh masyarakat agar menjalankan kembali protokol kesehatannya, sama seperti saat wabah covid-19 melanda beberapa tahun silam. 

    Kepala Dinkes Kota Samarinda, Ismid Kusasih mengatakan, hal itu berkaitan dengan adanya peningkatan kasus penyakit mumps atau gondongan sejak awal September 2024 di Kota Tepian ini. Sehingga dengan diterapkannya kembali protokol kesehatan dapat mencegah terjadinya penularan. Terlebih salah satu penyebarannya melalui percikan air liur (droplet) dan benda disekitar yang telah terkontaminasi oleh droplet penderita. 

    Mumps merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus. Kemudian virus ini akan berkembang biak dalam tubuh hingga muncul peradangan dan pembengkakan pada kelenjar parotis (kelenjar yang memproduksi air liur). 

    "Mumps itu sangat berkaitan dengan tingkat daya tahan tubuh seseorang. Makanya harus istirahat cukup, minum vitamin dan makan makanan bernilai gizi tinggi," ujar Ismid saat dikonfirmasi, Jumat (27/9/2024). 

    Lebih lanjut ia menyebut penyakit ini dapat menular kepada siapa saja tanpa memandang usia. Penularannya terjadi saat menghirup droplet penderita ketika batuk, bersin dan berbicara. 

    Kemudian lewat benda benda yang kita sentuh, di mana sebelumnya benda itu sudah terkontaminasi oleh droplet penderita, lalu memegang hidung dan mulut tanpa mencuci tangan terlebih dahulu. 

    "Termasuk juga berbagi alat makan dan minum dengan penderita," ungkapnya. 

    Ia mengatakan seseorang akan mengalami gejala dari penyakit ini setelah 11 sampai 25 hari terinfeksi virus. Beberapa gejala yang muncul di antaranya demam, pipi bengkak, nyeri saat mengunyah atau menelan, mulut kering, nafsu makan hilang, dan mudah lelah. 

    "Mumps itu sangat berhubungan dengan imunitas, istilah kedokterannya self limiting deseas, kalau imunnya baik akan sembuh sendiri, kira-kira 1 sampai 2 minggu," jelasnya. 

    Beberapa upaya yang dapat dilakukan saat gejala muncul yakni dengan mencukupkan istirahat, perbanyak minum air putih, mengkompres area yang bengkak dengan air hangat atau dingin untuk mengurangi rasa nyeri, serta mengkonsumsi obat penurun panas jika mengalaminya. Ditambah dengan mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi serta vitamin untuk meningkatkan kekebalan tubuh. 

    Sementara itu, Surveilans dan Imunisasi Dinkes Kota Samarinda, Silvi mencatat tingkat penularan mumps di sekolah cukup tinggi. Seperti di salah satu sekolah terpadu di Samarinda, sejak awal September terdapat 120 siswa yang menderita mumps. 

    "Karena itu satu lingkupkan, ada SD SMP SMA, jadi sangat memungkinkan penyebarannya cepat dan makin luas," kata Silvi. 

    Pihaknya pun sudah mendatangi beberapa sekolah untuk memberikan edukasi, meski sudah ada imbauan yang diberikan melalui surat edaran. Ia meminta kepada murid yang sudah mengalami gejala seperti demam, bengkak dan diare untuk tetap istirahat di rumah selama 12 hingga 15 hari. 

    Ia juga ingin agar masyarakat melaksanakan kembali protokol kesehatannya, terutama di sekolah seperti penggunaan masker dan pengecekan suhu badan. 

    Pihaknya akan terus melakukan sosialisasi dan edukasi terutama ke sekolah-sekolah sebagai upaya dalam pencegahan penularan penyakit mumps. Ia berharap para orang tua dan murid tidak memaksakan diri ke sekolah jika memang merasa mengalami penurunan kesehatan sebagai antisipasi penularan. 

    "Imbauan kita terapkan protokol kesehatan, mereka datang harus pake masker. Misal suhu badannya panas langsung disuruh pulang," pungkasnya. 

    (Sf/Rs)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    Ketahui Apa itu Mumps dan Pencegahannya

    Seputarfakta.com - Tria  -

    Seputar Kaltim

    27 September 2024 12:04 WIB

    Dinkes Samarinda imbau masyarakat untuk terapkan protokol kesehatan cegah penularan mumps. (Foto: freepik/Seputarfakta.com)

    Samarinda - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Samarinda mengimbau seluruh masyarakat agar menjalankan kembali protokol kesehatannya, sama seperti saat wabah covid-19 melanda beberapa tahun silam. 

    Kepala Dinkes Kota Samarinda, Ismid Kusasih mengatakan, hal itu berkaitan dengan adanya peningkatan kasus penyakit mumps atau gondongan sejak awal September 2024 di Kota Tepian ini. Sehingga dengan diterapkannya kembali protokol kesehatan dapat mencegah terjadinya penularan. Terlebih salah satu penyebarannya melalui percikan air liur (droplet) dan benda disekitar yang telah terkontaminasi oleh droplet penderita. 

    Mumps merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus. Kemudian virus ini akan berkembang biak dalam tubuh hingga muncul peradangan dan pembengkakan pada kelenjar parotis (kelenjar yang memproduksi air liur). 

    "Mumps itu sangat berkaitan dengan tingkat daya tahan tubuh seseorang. Makanya harus istirahat cukup, minum vitamin dan makan makanan bernilai gizi tinggi," ujar Ismid saat dikonfirmasi, Jumat (27/9/2024). 

    Lebih lanjut ia menyebut penyakit ini dapat menular kepada siapa saja tanpa memandang usia. Penularannya terjadi saat menghirup droplet penderita ketika batuk, bersin dan berbicara. 

    Kemudian lewat benda benda yang kita sentuh, di mana sebelumnya benda itu sudah terkontaminasi oleh droplet penderita, lalu memegang hidung dan mulut tanpa mencuci tangan terlebih dahulu. 

    "Termasuk juga berbagi alat makan dan minum dengan penderita," ungkapnya. 

    Ia mengatakan seseorang akan mengalami gejala dari penyakit ini setelah 11 sampai 25 hari terinfeksi virus. Beberapa gejala yang muncul di antaranya demam, pipi bengkak, nyeri saat mengunyah atau menelan, mulut kering, nafsu makan hilang, dan mudah lelah. 

    "Mumps itu sangat berhubungan dengan imunitas, istilah kedokterannya self limiting deseas, kalau imunnya baik akan sembuh sendiri, kira-kira 1 sampai 2 minggu," jelasnya. 

    Beberapa upaya yang dapat dilakukan saat gejala muncul yakni dengan mencukupkan istirahat, perbanyak minum air putih, mengkompres area yang bengkak dengan air hangat atau dingin untuk mengurangi rasa nyeri, serta mengkonsumsi obat penurun panas jika mengalaminya. Ditambah dengan mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi serta vitamin untuk meningkatkan kekebalan tubuh. 

    Sementara itu, Surveilans dan Imunisasi Dinkes Kota Samarinda, Silvi mencatat tingkat penularan mumps di sekolah cukup tinggi. Seperti di salah satu sekolah terpadu di Samarinda, sejak awal September terdapat 120 siswa yang menderita mumps. 

    "Karena itu satu lingkupkan, ada SD SMP SMA, jadi sangat memungkinkan penyebarannya cepat dan makin luas," kata Silvi. 

    Pihaknya pun sudah mendatangi beberapa sekolah untuk memberikan edukasi, meski sudah ada imbauan yang diberikan melalui surat edaran. Ia meminta kepada murid yang sudah mengalami gejala seperti demam, bengkak dan diare untuk tetap istirahat di rumah selama 12 hingga 15 hari. 

    Ia juga ingin agar masyarakat melaksanakan kembali protokol kesehatannya, terutama di sekolah seperti penggunaan masker dan pengecekan suhu badan. 

    Pihaknya akan terus melakukan sosialisasi dan edukasi terutama ke sekolah-sekolah sebagai upaya dalam pencegahan penularan penyakit mumps. Ia berharap para orang tua dan murid tidak memaksakan diri ke sekolah jika memang merasa mengalami penurunan kesehatan sebagai antisipasi penularan. 

    "Imbauan kita terapkan protokol kesehatan, mereka datang harus pake masker. Misal suhu badannya panas langsung disuruh pulang," pungkasnya. 

    (Sf/Rs)