Kasus Temuan 44 Kg di Parepare Diduga Berasal dari Kota Samarinda, Polresta Samarinda Mulai Perketat Pelabuhan

    Seputarfakta.com - Umar Daud -

    Seputar Kaltim

    07 Oktober 2025 12:20 WIB

    Kapolresta Samarinda, Kombel Pol Hendri Umar. (Foto: Umar Daud/Seputarfakta.com)

    Samarinda - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Samarinda mulai memperketat pengawasan di Pelabuhan Samarinda. 

    Hal ini dilakukan setelah mendapat laporan pengungkapan 44 kilogram (Kg) narkotika jenis sabu di Parepare, Sulawesi Selatan, yang diduga berasal dari Pelabuhan Samarinda.

    Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Hendri Umar, mengatakan, setelah mendapat kabar tersebut pihak kepolisian sudah melakukan rapat gabungan bersama KSOP, Pelindo, Satuan Narkoba Polresta Samarinda, serta Polsek Kawasan Pelabuhan.

    "Kami sudah melakukan rapat gabungan, tindak lanjut dari hasil laporan penangkapan 44 Kg sabu dari Sulawesi Selatan diduga berasal dari Samarinda," ujar Kombel Pol Hendri, Selasa (7/10/2025).

    Ia juga menyampaikan, setelah dilakukan rapat bersama, akan dilakukan langkah tegas dengan meningkatkan kewaspadaan terkait asal-usul temuan narkoba tersebut.

    "Akan ada beberapa langkah lanjutan setelah pertemuan ini," terangnya.

    Untuk saat ini, pihak kepolisian akan segera menerapkan detektor keamanan di pintu keberangkatan. Hal ini guna memastikan seluruh penumpang dan barang bawaan diawasi secara ketat.

    "Seluruh penumpang maupun barang yang hendak berangkat, harus melalui detektor keamanan. Kalau ada temuan kita bisa mengantisipasi lebih awal," paarnya.

    Tak hanya itu, pigak kepolisian juga memberikan rekomendasi kepada KSOP

    Selain itu, pengawasan di Pelabuhan Samarinda, dinilai masih kurang optimal. Sebab, pintu akses penumpang dari berbagai arah. Oleh karena itu, KSOP disarankan lebih memperketat jalur masuk maupun keluar pelabuhan.

    "Ada beberapa pintu akses bagi penumpang. Akibatnya pengawasan terhadap penumpang maupun barang tidak maksimal. Dalam minggu ini akan segera diterapkan akses yang terpusat saru arah," imbuhnya.

    (Sf/Rs)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    Kasus Temuan 44 Kg di Parepare Diduga Berasal dari Kota Samarinda, Polresta Samarinda Mulai Perketat Pelabuhan

    Seputarfakta.com - Umar Daud -

    Seputar Kaltim

    07 Oktober 2025 12:20 WIB

    Kapolresta Samarinda, Kombel Pol Hendri Umar. (Foto: Umar Daud/Seputarfakta.com)

    Samarinda - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Samarinda mulai memperketat pengawasan di Pelabuhan Samarinda. 

    Hal ini dilakukan setelah mendapat laporan pengungkapan 44 kilogram (Kg) narkotika jenis sabu di Parepare, Sulawesi Selatan, yang diduga berasal dari Pelabuhan Samarinda.

    Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Hendri Umar, mengatakan, setelah mendapat kabar tersebut pihak kepolisian sudah melakukan rapat gabungan bersama KSOP, Pelindo, Satuan Narkoba Polresta Samarinda, serta Polsek Kawasan Pelabuhan.

    "Kami sudah melakukan rapat gabungan, tindak lanjut dari hasil laporan penangkapan 44 Kg sabu dari Sulawesi Selatan diduga berasal dari Samarinda," ujar Kombel Pol Hendri, Selasa (7/10/2025).

    Ia juga menyampaikan, setelah dilakukan rapat bersama, akan dilakukan langkah tegas dengan meningkatkan kewaspadaan terkait asal-usul temuan narkoba tersebut.

    "Akan ada beberapa langkah lanjutan setelah pertemuan ini," terangnya.

    Untuk saat ini, pihak kepolisian akan segera menerapkan detektor keamanan di pintu keberangkatan. Hal ini guna memastikan seluruh penumpang dan barang bawaan diawasi secara ketat.

    "Seluruh penumpang maupun barang yang hendak berangkat, harus melalui detektor keamanan. Kalau ada temuan kita bisa mengantisipasi lebih awal," paarnya.

    Tak hanya itu, pigak kepolisian juga memberikan rekomendasi kepada KSOP

    Selain itu, pengawasan di Pelabuhan Samarinda, dinilai masih kurang optimal. Sebab, pintu akses penumpang dari berbagai arah. Oleh karena itu, KSOP disarankan lebih memperketat jalur masuk maupun keluar pelabuhan.

    "Ada beberapa pintu akses bagi penumpang. Akibatnya pengawasan terhadap penumpang maupun barang tidak maksimal. Dalam minggu ini akan segera diterapkan akses yang terpusat saru arah," imbuhnya.

    (Sf/Rs)