Cari disini...
Seputarfakta.com - Maya Sari -
Seputar Kaltim
Gubernur Kaltim, Rudy Mas'ud menyatakan kesiapan pemerintah daerah untuk bersinergi dengan pemerintah pusat. (Foto: Maya Sari/Seputarfakta.com)
Balikpapan – Menteri Pertanian (Mentan) RI, Andi Amran Sulaiman mendorong Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) untuk mencapai swasembada pangan paling lambat pada tahun 2026.
Ia optimistis bahwa target ini dapat tercapai dengan kerja sama yang kuat antara pemerintah pusat, daerah, serta pemanfaatan teknologi dan infrastruktur pertanian yang maksimal. Hal itu disampaikan saat kunjungan ke Balikpapan, Kamis (8/5/2025).
“Insya allah, kami targetkan paling lambat tahun depan, Kaltim sudah tidak lagi membeli beras dari daerah lain,” ujar Mentan Arman d ihadapan media.
Gubernur Kaltim, Rudy Mas'ud menyambut positif seruan tersebut, dan menyatakan kesiapan pemerintah daerah untuk bersinergi dengan pemerintah pusat guna mempercepat pencapaian swasembada pangan.
“Kami memiliki lahan yang luas di luar sektor tambang dan kelapa sawit. Masih ada ratusan ribu hektare lahan yang siap untuk dijadikan lahan pertanian,” ucap Gubernur Kaltim, Kamis (8/5).
Ia menambahkan bahwa Kaltim masih mengandalkan pasokan kebutuhan pangan dari luar daerah, namun dengan dukungan yang tepat, daerah ini bisa mandiri dalam pemenuhan kebutuhan pangan.
“Namun, ada beberapa tantangan yang dihadapi, seperti keterbatasan dalam keterampilan, bibit, pupuk, teknologi, serta irigasi yang memadai,” terangnya.
Dirinya optimis bahwa dengan kehadiran Mentan di Kaltim, ke depan Kaltim dapat mengurangi ketergantungan pada impor pangan.
“Apalagi dengan adanya Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kaltim, kami berharap daerah ini bisa menjadi etalase pertanian Indonesia,” tambahnya.
(Sf/Rs)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com - Maya Sari -
Seputar Kaltim
Gubernur Kaltim, Rudy Mas'ud menyatakan kesiapan pemerintah daerah untuk bersinergi dengan pemerintah pusat. (Foto: Maya Sari/Seputarfakta.com)
Balikpapan – Menteri Pertanian (Mentan) RI, Andi Amran Sulaiman mendorong Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) untuk mencapai swasembada pangan paling lambat pada tahun 2026.
Ia optimistis bahwa target ini dapat tercapai dengan kerja sama yang kuat antara pemerintah pusat, daerah, serta pemanfaatan teknologi dan infrastruktur pertanian yang maksimal. Hal itu disampaikan saat kunjungan ke Balikpapan, Kamis (8/5/2025).
“Insya allah, kami targetkan paling lambat tahun depan, Kaltim sudah tidak lagi membeli beras dari daerah lain,” ujar Mentan Arman d ihadapan media.
Gubernur Kaltim, Rudy Mas'ud menyambut positif seruan tersebut, dan menyatakan kesiapan pemerintah daerah untuk bersinergi dengan pemerintah pusat guna mempercepat pencapaian swasembada pangan.
“Kami memiliki lahan yang luas di luar sektor tambang dan kelapa sawit. Masih ada ratusan ribu hektare lahan yang siap untuk dijadikan lahan pertanian,” ucap Gubernur Kaltim, Kamis (8/5).
Ia menambahkan bahwa Kaltim masih mengandalkan pasokan kebutuhan pangan dari luar daerah, namun dengan dukungan yang tepat, daerah ini bisa mandiri dalam pemenuhan kebutuhan pangan.
“Namun, ada beberapa tantangan yang dihadapi, seperti keterbatasan dalam keterampilan, bibit, pupuk, teknologi, serta irigasi yang memadai,” terangnya.
Dirinya optimis bahwa dengan kehadiran Mentan di Kaltim, ke depan Kaltim dapat mengurangi ketergantungan pada impor pangan.
“Apalagi dengan adanya Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kaltim, kami berharap daerah ini bisa menjadi etalase pertanian Indonesia,” tambahnya.
(Sf/Rs)