Cari disini...
Seputarfakta.com - Maulana -
Seputar Kaltim
Kepala DPKH Kaltim, Fahmi Hilmawan saat memantau daging di Pasar Segiri. (Foto: Maulana/Seputarfakta.com)
Samarinda - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) memastikan stok daging sapi, kerbau, ayam, dan telur mencukupi kebutuhan masyarakat selama bulan Ramadan dan Idulfitri 1445 Hijriah.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kaltim, Fahmi Hilmawan, mengatakan proyeksi ketersediaan dan kebutuhan tiga komoditas utama penyumbang inflasi itu telah dihitung sejak Februari hingga Maret.
"Untuk daging sapi dan kerbau, stok awal Februari sebesar 64,49 ton dengan produksi lokal 455 ton, sehingga total 1.202 ton. Sementara kebutuhan Februari diperkirakan 924 ton, jadi masih surplus 218 ton," kata Fahmi di Samarinda, Kamis (13/2/2025).
Pada Maret, lanjutnya, diperkirakan terjadi peningkatan kebutuhan hingga 1.034 ton. Namun, ketersediaan juga meningkat karena produksi mencapai 3.030 ton.
"Sebenarnya ada stok awal 68 ton dan ada barang masuk sapi dan kerbau 750 ton. Ketersediaan kita 1.237 ton, surplus 262 ton," jelasnya.
Untuk daging ayam, pada Februari ketersediaan 7.868 ton sementara kebutuhan 7.732 ton, surplus 136 ton. Pada Maret, ketersediaan meningkat menjadi 8.207 ton karena ada barang masuk 2.159 ton di luar produksi 5.609 ton dan stok awal 359 ton.
"Ketersediaan ada di 8.207 ton, total kebutuhan berdasarkan konsumsi per kapita 7.900 ton. Masih surplus 305 ton di Maret, Februari surplus 136 ton," ujarnya.
Telur juga mengalami surplus, di mana Februari 4.775 ton tersedia dan 4.564 ton dibutuhkan, surplus 211 ton. Maret, ketersediaan meningkat menjadi 5.209 ton karena barang masuk 2.634 ton dan produksi 840 ton.
"Total ketersediaan 5.029 ton, kebutuhan meningkat tapi masih terpenuhi di angka 4.873 ton, masih ada neraca positif di 155 ton," tuturnya.
Fahmi mengimbau masyarakat tidak panik dan membeli di luar kebutuhan yang menyebabkan ketidakstabilan harga.
"Peningkatan kebutuhan memang terjadi dua hingga enam hari sebelum puasa dan dua hingga tujuh hari sebelum Idul Fitri. Ini tidak perlu dipaniki hingga membeli di luar kebutuhan," katanya.
DPKH juga berkolaborasi dengan instansi terkait untuk menjaga stabilitas harga, seperti Disperindagkop dan kepolisian.
"Kami sudah melakukan 'penjajakan' dengan beberapa pihak, mereka siap sapi mereka sapi potong jantan Ramadan ini bisa dijual kepada desa di tujuh kabupaten/kota. Harapan kami bantu stabilkan harga daging sapi," pungkasnya.
(Sf/Rs)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com - Maulana -
Seputar Kaltim
Kepala DPKH Kaltim, Fahmi Hilmawan saat memantau daging di Pasar Segiri. (Foto: Maulana/Seputarfakta.com)
Samarinda - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) memastikan stok daging sapi, kerbau, ayam, dan telur mencukupi kebutuhan masyarakat selama bulan Ramadan dan Idulfitri 1445 Hijriah.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kaltim, Fahmi Hilmawan, mengatakan proyeksi ketersediaan dan kebutuhan tiga komoditas utama penyumbang inflasi itu telah dihitung sejak Februari hingga Maret.
"Untuk daging sapi dan kerbau, stok awal Februari sebesar 64,49 ton dengan produksi lokal 455 ton, sehingga total 1.202 ton. Sementara kebutuhan Februari diperkirakan 924 ton, jadi masih surplus 218 ton," kata Fahmi di Samarinda, Kamis (13/2/2025).
Pada Maret, lanjutnya, diperkirakan terjadi peningkatan kebutuhan hingga 1.034 ton. Namun, ketersediaan juga meningkat karena produksi mencapai 3.030 ton.
"Sebenarnya ada stok awal 68 ton dan ada barang masuk sapi dan kerbau 750 ton. Ketersediaan kita 1.237 ton, surplus 262 ton," jelasnya.
Untuk daging ayam, pada Februari ketersediaan 7.868 ton sementara kebutuhan 7.732 ton, surplus 136 ton. Pada Maret, ketersediaan meningkat menjadi 8.207 ton karena ada barang masuk 2.159 ton di luar produksi 5.609 ton dan stok awal 359 ton.
"Ketersediaan ada di 8.207 ton, total kebutuhan berdasarkan konsumsi per kapita 7.900 ton. Masih surplus 305 ton di Maret, Februari surplus 136 ton," ujarnya.
Telur juga mengalami surplus, di mana Februari 4.775 ton tersedia dan 4.564 ton dibutuhkan, surplus 211 ton. Maret, ketersediaan meningkat menjadi 5.209 ton karena barang masuk 2.634 ton dan produksi 840 ton.
"Total ketersediaan 5.029 ton, kebutuhan meningkat tapi masih terpenuhi di angka 4.873 ton, masih ada neraca positif di 155 ton," tuturnya.
Fahmi mengimbau masyarakat tidak panik dan membeli di luar kebutuhan yang menyebabkan ketidakstabilan harga.
"Peningkatan kebutuhan memang terjadi dua hingga enam hari sebelum puasa dan dua hingga tujuh hari sebelum Idul Fitri. Ini tidak perlu dipaniki hingga membeli di luar kebutuhan," katanya.
DPKH juga berkolaborasi dengan instansi terkait untuk menjaga stabilitas harga, seperti Disperindagkop dan kepolisian.
"Kami sudah melakukan 'penjajakan' dengan beberapa pihak, mereka siap sapi mereka sapi potong jantan Ramadan ini bisa dijual kepada desa di tujuh kabupaten/kota. Harapan kami bantu stabilkan harga daging sapi," pungkasnya.
(Sf/Rs)