Kadisdikbud Samarinda Sebut Insentif Guru Bakal Naik

    Seputarfakta.com - Tria -

    Seputar Kaltim

    19 Februari 2024 02:18 WIB

    Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Samarinda, Asli Nuryadin. (Foto: Tria/Seputarfakta.com)

    Samarinda - Perihal pendidikan jadi hal krusial yang mesti diperhatikan oleh pemerintah. Tak hanya soal infrastruktur saja, tapi juga termasuk dengan tenaga pendidik yang tak dapat dipisahkan jika berbicara soal pendidikan. 

    Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Samarinda, Asli Nuryadin menyampaikan, selama ini Bantuan Keuangan (Bankeu) untuk pendidikan itu tidak ada. Di mana pemerintah masih sangat terfokus pada pembangunan infrastruktur saja. 

    “Ternyata kan, selama ini Bankeu untuk pendidikan itu tidak ada. Dan tadi saya coba sampaikan, rencananya akan dibuka tahun ini. Alhamdulillah nanti akan kita coba memasukan paling tidak ada kenaikan untuk insentif guru,” kata Asli usai mengikuti Konsultasi Publik Publik Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2025, di Hotel Mercure, pada Senin (19/2/2024).

    Asli mengaku, sektor pendidikan di Samarinda khususnya, jarang mendapat perhatian. Padahal, Asli bilang, jika dihitung-hitung tak sampai menghabiskan anggaran setengah triliun untuk meningkatkan kesejahteraan pendidikan. Utamanya untuk para tenaga kependidikan. 

    “Saya pernah menghitung rasanya itu tidak lebih dari Rp500 miliar untuk se- Kalimantan Timur (Kaltim)," ucapnya. 

    Tentu dengan perkiraan angka itu, menurutnya pemerintah bisa menyesuaikan dengan anggaran yang dipunya. Sebab, kebutuhan untuk tiap-tiap daerah tentu berbeda. 

    Dari dana itu, Asli menerangkan, akan dialokasikan ke dalam peningkatan kualitas pendidikan di Samarinda. Seperti melengkapi sarana dan prasarana (sapras) serta fasilitas sekolah.

    Hasil penemuan Disdikbud, Asli menyatakan masih banyak sekolah inklusi yang tidak memadai baik dari segi infrastruktur maupun Sumber Daya Manusia (SDM) nya. 

    “Kurang lebih ada 160 sekolah penyelenggara inklusi di Samarinda kekurangan tenaga pendidik. Terus juga belum ada ruangan khusus untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK),” jelasnya. 

    Asli bilang, setidaknya itu ada ruangan khusus yang disediakan untuk ABK. Ia menekankan, tak harus membangun gedung baru, tinggal melengkapi saja apa yang jadi kekurangan dari ruangan itu. 

    “Paling tidak ada kita siapkan, ruangannya tidak perlu dibuat baru. Tapi ruangan yang ada itu dilengkapi interiornya. Misalnya kalo anak-anak ABK itu mungkin ga boleh langsung hadap dinding beton, tapi dilapisi busa atau apa gitu kan utk keselamatan mereka,” tuturnya. 

    Dengan begitu, Asli harap pemerataan soal pendidikan di Kaltim, khususnya Samarinda dapat berjalan dengan optimal. 

    (Sf/Rs)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    Kadisdikbud Samarinda Sebut Insentif Guru Bakal Naik

    Seputarfakta.com - Tria -

    Seputar Kaltim

    19 Februari 2024 02:18 WIB

    Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Samarinda, Asli Nuryadin. (Foto: Tria/Seputarfakta.com)

    Samarinda - Perihal pendidikan jadi hal krusial yang mesti diperhatikan oleh pemerintah. Tak hanya soal infrastruktur saja, tapi juga termasuk dengan tenaga pendidik yang tak dapat dipisahkan jika berbicara soal pendidikan. 

    Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Samarinda, Asli Nuryadin menyampaikan, selama ini Bantuan Keuangan (Bankeu) untuk pendidikan itu tidak ada. Di mana pemerintah masih sangat terfokus pada pembangunan infrastruktur saja. 

    “Ternyata kan, selama ini Bankeu untuk pendidikan itu tidak ada. Dan tadi saya coba sampaikan, rencananya akan dibuka tahun ini. Alhamdulillah nanti akan kita coba memasukan paling tidak ada kenaikan untuk insentif guru,” kata Asli usai mengikuti Konsultasi Publik Publik Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2025, di Hotel Mercure, pada Senin (19/2/2024).

    Asli mengaku, sektor pendidikan di Samarinda khususnya, jarang mendapat perhatian. Padahal, Asli bilang, jika dihitung-hitung tak sampai menghabiskan anggaran setengah triliun untuk meningkatkan kesejahteraan pendidikan. Utamanya untuk para tenaga kependidikan. 

    “Saya pernah menghitung rasanya itu tidak lebih dari Rp500 miliar untuk se- Kalimantan Timur (Kaltim)," ucapnya. 

    Tentu dengan perkiraan angka itu, menurutnya pemerintah bisa menyesuaikan dengan anggaran yang dipunya. Sebab, kebutuhan untuk tiap-tiap daerah tentu berbeda. 

    Dari dana itu, Asli menerangkan, akan dialokasikan ke dalam peningkatan kualitas pendidikan di Samarinda. Seperti melengkapi sarana dan prasarana (sapras) serta fasilitas sekolah.

    Hasil penemuan Disdikbud, Asli menyatakan masih banyak sekolah inklusi yang tidak memadai baik dari segi infrastruktur maupun Sumber Daya Manusia (SDM) nya. 

    “Kurang lebih ada 160 sekolah penyelenggara inklusi di Samarinda kekurangan tenaga pendidik. Terus juga belum ada ruangan khusus untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK),” jelasnya. 

    Asli bilang, setidaknya itu ada ruangan khusus yang disediakan untuk ABK. Ia menekankan, tak harus membangun gedung baru, tinggal melengkapi saja apa yang jadi kekurangan dari ruangan itu. 

    “Paling tidak ada kita siapkan, ruangannya tidak perlu dibuat baru. Tapi ruangan yang ada itu dilengkapi interiornya. Misalnya kalo anak-anak ABK itu mungkin ga boleh langsung hadap dinding beton, tapi dilapisi busa atau apa gitu kan utk keselamatan mereka,” tuturnya. 

    Dengan begitu, Asli harap pemerataan soal pendidikan di Kaltim, khususnya Samarinda dapat berjalan dengan optimal. 

    (Sf/Rs)