Jumlah Hewan Kurban di Masjid Agung Al-Faruq Sangatta Meningkat, Tapi Masih Belum Penuhi Permintaan

    seputarfakta.com-Lisda -

    Seputar Kaltim

    07 Juni 2025 01:33 WIB

    Daging Kurban yang ada belum cukup untuk memenuhi seluruh permintaan masyarakat. (Foto:Lisda/seputarfakta.com)

    Sangatta - Jumlah hewan kurban di Masjid Agung Al-Faruq, Sangatta meningkat pada perayaan Iduladha 2025. 

    Ada 17 ekor sapi dan dua ekor kambing disembelih, meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 15 sapi dan dua kambing. Tapi peningkatan ini tetap belum mampu memenuhi seluruh permintaan masyarakat.

    Salah satu sapi kurban berasal dari Presiden RI, Prabowo Subianto. Sapi lokal seberat 700 Kg dipilih secara khusus. Selain presiden, kurban juga datang dari sejumlah perusahaan, instansi pemerintah, individu, termasuk Bupati Kutai Timur (Kutim) yang berkurban atas nama pribadi.

    Ketua Panitia Pelaksana Pemotongan Hewan Kurban, Yakub Fadilah mengatakan pihaknya membagikan sekitar 2.000 bungkus daging kurban. Setiap bungkus berisi lebih dari satu Kg daging lengkap dengan tulang.

    “Sampai kapan pun sebenarnya tidak akan pernah cukup. Setiap tahun selalu kurang karena permintaannya tinggi,” kata Yakub, Jumat (7/6/2025).

    Distribusi daging dilakukan berdasarkan proposal yang masuk dari berbagai pihak, mulai dari majelis taklim, masjid, panti asuhan, komunitas peduli lingkungan, hingga petugas kebersihan. Panitia melakukan verifikasi dan seleksi berdasarkan latar belakang pemohon.

    “Kalau tinggalnya di kawasan elit atau perumahan mewah, tidak kami kabulkan. Prioritas kami adalah mereka yang benar-benar membutuhkan,” tegas Yakub.

    Panitia juga tidak bisa mengakomodasi seluruh permintaan sesuai jumlah yang diajukan. Jika ada proposal meminta 100 paket, belum tentu seluruhnya disetujui. “Kami mungkin hanya bisa memberikan 15, 20, atau 25, tergantung pertimbangan tim,” ujarnya.

    Tahun ini panitia tidak lagi melakukan pembagian langsung di lingkungan masjid seperti sebelumnya. Daging kurban dibagikan langsung ke masing-masing koordinator pemohon untuk didistribusikan. 

    Awalnya pihaknya menggunakan sistem kupon. Tapi karena keterbatasan jumlah, kupon tahap kedua tidak jadi disebar, bahkan kupon yang terlanjur dibagikan pun akhirnya dibatalkan.“Pembagian kami serahkan sepenuhnya kepada pihak pemohon masing-masing,” ungkapnya.

    Sayangnya, sejumlah warga tetap datang ke masjid tanpa kupon dan berharap mendapat bagian. Beberapa dari mereka bahkan mengantre sejak pukul 13.00-18.00 WITA, tapi akhirnya pulang dengan tangan kosong. “Mudah-mudahan mereka bisa mendapatkan dari tempat lain,” tutup Yakub.

    (Sf/Lo)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    Jumlah Hewan Kurban di Masjid Agung Al-Faruq Sangatta Meningkat, Tapi Masih Belum Penuhi Permintaan

    seputarfakta.com-Lisda -

    Seputar Kaltim

    07 Juni 2025 01:33 WIB

    Daging Kurban yang ada belum cukup untuk memenuhi seluruh permintaan masyarakat. (Foto:Lisda/seputarfakta.com)

    Sangatta - Jumlah hewan kurban di Masjid Agung Al-Faruq, Sangatta meningkat pada perayaan Iduladha 2025. 

    Ada 17 ekor sapi dan dua ekor kambing disembelih, meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 15 sapi dan dua kambing. Tapi peningkatan ini tetap belum mampu memenuhi seluruh permintaan masyarakat.

    Salah satu sapi kurban berasal dari Presiden RI, Prabowo Subianto. Sapi lokal seberat 700 Kg dipilih secara khusus. Selain presiden, kurban juga datang dari sejumlah perusahaan, instansi pemerintah, individu, termasuk Bupati Kutai Timur (Kutim) yang berkurban atas nama pribadi.

    Ketua Panitia Pelaksana Pemotongan Hewan Kurban, Yakub Fadilah mengatakan pihaknya membagikan sekitar 2.000 bungkus daging kurban. Setiap bungkus berisi lebih dari satu Kg daging lengkap dengan tulang.

    “Sampai kapan pun sebenarnya tidak akan pernah cukup. Setiap tahun selalu kurang karena permintaannya tinggi,” kata Yakub, Jumat (7/6/2025).

    Distribusi daging dilakukan berdasarkan proposal yang masuk dari berbagai pihak, mulai dari majelis taklim, masjid, panti asuhan, komunitas peduli lingkungan, hingga petugas kebersihan. Panitia melakukan verifikasi dan seleksi berdasarkan latar belakang pemohon.

    “Kalau tinggalnya di kawasan elit atau perumahan mewah, tidak kami kabulkan. Prioritas kami adalah mereka yang benar-benar membutuhkan,” tegas Yakub.

    Panitia juga tidak bisa mengakomodasi seluruh permintaan sesuai jumlah yang diajukan. Jika ada proposal meminta 100 paket, belum tentu seluruhnya disetujui. “Kami mungkin hanya bisa memberikan 15, 20, atau 25, tergantung pertimbangan tim,” ujarnya.

    Tahun ini panitia tidak lagi melakukan pembagian langsung di lingkungan masjid seperti sebelumnya. Daging kurban dibagikan langsung ke masing-masing koordinator pemohon untuk didistribusikan. 

    Awalnya pihaknya menggunakan sistem kupon. Tapi karena keterbatasan jumlah, kupon tahap kedua tidak jadi disebar, bahkan kupon yang terlanjur dibagikan pun akhirnya dibatalkan.“Pembagian kami serahkan sepenuhnya kepada pihak pemohon masing-masing,” ungkapnya.

    Sayangnya, sejumlah warga tetap datang ke masjid tanpa kupon dan berharap mendapat bagian. Beberapa dari mereka bahkan mengantre sejak pukul 13.00-18.00 WITA, tapi akhirnya pulang dengan tangan kosong. “Mudah-mudahan mereka bisa mendapatkan dari tempat lain,” tutup Yakub.

    (Sf/Lo)