Jelang Lebaran, 9 Kampung di Kabupaten Berau Terendam Banjir, 2 Lansia Meninggal Dunia 

    Seputarfakta.com - Baiq Eliana -

    Seputar Kaltim

    28 Maret 2025 07:23 WIB

    Wilayah di Kabupaten Berau yang terendam banjir luapan sungai. (Foto: istimewa)

    Tanjung Redeb - Menjelang lebaran Idulfitri masyarakat di Kabupaten Berau malah terkena musibah banjir di beberapa wilayah di Berau. Hujan deras beberapa hari terakhir yang melanda Berau membuat air sungai meluap dan membuat sejumlah titik terdampak banjir.

    Selain itu, Banjir yang merendam sejumlah Kampung di Berau telah memakan korban yakni dua orang lanjut usia(Lansia) meninggal dunia. Banjir tersebut sudah sudah berlangsung sejak dua hari terakhir, kiriman dari Kecamatan Kelay atau hulu sungai dan membuat empat kecamatan dan sembilan kampung yang terendam banjir. Ketinggian air hingga mencapai sekitar 2-3 meter.

    Untuk diketahui, berdasarkan informasi yang dikumpulkan saat ini ada empat kecamatan dan sembilan kampung yang terendam banjir yakni Kecamatan Kelay (Kampung Merasa), Kecamatan Sambaliung (Kampung Bena Baru, Pegat Bukur, Inaran, Long Lanuk, dan Tumbit Dayak), Kecamatan Teluk Bayur (Kampung Tumbit Melayu, Labanan Makarti), dan Kecamatan Segah (Kampung Siduung Indah).

    Kasi Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau, Datu Hasbi mengatakan Luapan air sungai tersebut mengakibatkan beberapa kecamatan dan kampung di Berau banjir. Dan kedalaman air ada yang mencapai leher orang dewasa. 

    Ia pun mengatakan saat ini pihaknya tengah berada di Kampung Tumbit Dayak, Kecamatan Sambaliung untuk memantau banjir.

    "Cukup banyak kampung yang terendam banjir, seperti Kampung Tumbit Dayak, Tumbit Melayu, Merasa, Siduung, Pegat Bukur,  dan sejumlah kampung yang berada di bantaran Sungai Kelay," ujar Hasbi

    Ia pun menjelaskan, Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Berau, curah hujan tinggi di wilayah hulu menyebabkan debit air tinggi sehingga membuat kampung yang dilalui Sungai Kelay banjir. Ia pun menyebut lokasi yang cukup parah mengalami banjir yakni Kampung Merasa, Kampung Tumbit Dayak, hingga Siduung Indah.

    "Bahkan, untuk menjangkau kampung-kampung tersebut harus menggunakan perahu," katanya.

    Sementara itu, untuk melakukan pemantauan terkait kondisi banjir, pihaknya telah membagi tiga tim ke beberapa titik wilayah, seperti di Kampung Merasa, Tumbit Dayak, dan Siduung.

    "Daerah ini yang hampir semua wilayahnya tertutup air. Bahkan ada satu tempat di Siduung itu sulit ditembus karena tingginya banjir," tuturnya.

    Sehingga, untuk evakuasi, hingga kini pihaknya masih melihat situasi. Pasalnya, dari informasi yang diterima, banjir tersebut merupakan kiriman atau air limpasan air akibat curah hujan tinggi di wilayah hulu.

    "Semoga saja malam ini tidak ada hujan, jadi kemungkinan akan surut. Kami juga memantau dari hulu sungai," harapnya.

    Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Berau, Nofian Hidayat mengungkapkan Banjir yang melanda sejumlah wilayah tersebut, mengakibatkan beberapa insiden. Oleh karena itu, Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau bersama TNI-Polri dan warga setempat dikerahkan untuk melakukan evakuasi di berbagai titik yang terdampak banjir.

    Insiden pertama, terjadi saat seorang nenek bersama cucunya pergi ke kebun saat banjir, meski debit air saat itu belum terlalu dalam. Dugaan awal, korban terpeleset ke parit saat debit air meningkat.

    "Siang harinya, ada warga yang mencari jantung pisang di kebun, kemudian menemukan seorang nenek tersebut dalam keadaan meninggal dunia," ujar Nofian Hidayat.

    Kedua, ada tiga anak yang tengah berenang juga terseret arus deras ke arah sungai besar. Dua orang dewasa yang berusaha menolong ikut terseret. Sehingga, Tim BPBD yang dikerahkan dengan perahu karet berhasil mengevakuasi kelima korban dalam keadaan selamat.

    "Kemudian, menjelang magrib, seorang kakek yang terseret arus di dekat rumahnya ditemukan satu jam kemudian dalam kondisi meninggal dunia," tuturnya.

    Saat ini, BPBD Berau terus mengimbau warga agar waspada terhadap derasnya kiriman air dari hulu. Oleh karena itu, Posko siaga juga telah didirikan di beberapa titik, yakni Kecamatan Segah, Kampung Merasa, Sambaliung (Bena Baru, Inaran, Long Lanik, Pegat Bukur, Tumbit Dayak), serta Kecamatan Teluk Bayur (Tumbit Melayu dan Labanan Makarti).

    Oleh karena itu, puluhan personel BPBD juga telah diterjunkan dan dibagi ke dalam tiga titik utama untuk siaga, dengan dukungan dari TNI-Polri serta masyarakat setempat.

    "Banjir masih berpotensi meluas. Kami terus memantau kondisi dan siap melakukan evakuasi jika diperlukan," pungkasnya.

    Masyarakat yang terdampak pun mengharapkan agar pemerintah kabupaten maupun stakeholder terkait dapat segera turun tangan untuk mengatasi hal ini dan di harapkan partisipasi dari pemerintah daerah ataupun pihak ketiga untuk segera turun ke lapangan yang terdampak banjir untum memberikan bantuan tenaga medis, obat-obatan, perahu karet, sembako dan yang lainnya.

    (Sf/Rs)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    Jelang Lebaran, 9 Kampung di Kabupaten Berau Terendam Banjir, 2 Lansia Meninggal Dunia 

    Seputarfakta.com - Baiq Eliana -

    Seputar Kaltim

    28 Maret 2025 07:23 WIB

    Wilayah di Kabupaten Berau yang terendam banjir luapan sungai. (Foto: istimewa)

    Tanjung Redeb - Menjelang lebaran Idulfitri masyarakat di Kabupaten Berau malah terkena musibah banjir di beberapa wilayah di Berau. Hujan deras beberapa hari terakhir yang melanda Berau membuat air sungai meluap dan membuat sejumlah titik terdampak banjir.

    Selain itu, Banjir yang merendam sejumlah Kampung di Berau telah memakan korban yakni dua orang lanjut usia(Lansia) meninggal dunia. Banjir tersebut sudah sudah berlangsung sejak dua hari terakhir, kiriman dari Kecamatan Kelay atau hulu sungai dan membuat empat kecamatan dan sembilan kampung yang terendam banjir. Ketinggian air hingga mencapai sekitar 2-3 meter.

    Untuk diketahui, berdasarkan informasi yang dikumpulkan saat ini ada empat kecamatan dan sembilan kampung yang terendam banjir yakni Kecamatan Kelay (Kampung Merasa), Kecamatan Sambaliung (Kampung Bena Baru, Pegat Bukur, Inaran, Long Lanuk, dan Tumbit Dayak), Kecamatan Teluk Bayur (Kampung Tumbit Melayu, Labanan Makarti), dan Kecamatan Segah (Kampung Siduung Indah).

    Kasi Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau, Datu Hasbi mengatakan Luapan air sungai tersebut mengakibatkan beberapa kecamatan dan kampung di Berau banjir. Dan kedalaman air ada yang mencapai leher orang dewasa. 

    Ia pun mengatakan saat ini pihaknya tengah berada di Kampung Tumbit Dayak, Kecamatan Sambaliung untuk memantau banjir.

    "Cukup banyak kampung yang terendam banjir, seperti Kampung Tumbit Dayak, Tumbit Melayu, Merasa, Siduung, Pegat Bukur,  dan sejumlah kampung yang berada di bantaran Sungai Kelay," ujar Hasbi

    Ia pun menjelaskan, Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Berau, curah hujan tinggi di wilayah hulu menyebabkan debit air tinggi sehingga membuat kampung yang dilalui Sungai Kelay banjir. Ia pun menyebut lokasi yang cukup parah mengalami banjir yakni Kampung Merasa, Kampung Tumbit Dayak, hingga Siduung Indah.

    "Bahkan, untuk menjangkau kampung-kampung tersebut harus menggunakan perahu," katanya.

    Sementara itu, untuk melakukan pemantauan terkait kondisi banjir, pihaknya telah membagi tiga tim ke beberapa titik wilayah, seperti di Kampung Merasa, Tumbit Dayak, dan Siduung.

    "Daerah ini yang hampir semua wilayahnya tertutup air. Bahkan ada satu tempat di Siduung itu sulit ditembus karena tingginya banjir," tuturnya.

    Sehingga, untuk evakuasi, hingga kini pihaknya masih melihat situasi. Pasalnya, dari informasi yang diterima, banjir tersebut merupakan kiriman atau air limpasan air akibat curah hujan tinggi di wilayah hulu.

    "Semoga saja malam ini tidak ada hujan, jadi kemungkinan akan surut. Kami juga memantau dari hulu sungai," harapnya.

    Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Berau, Nofian Hidayat mengungkapkan Banjir yang melanda sejumlah wilayah tersebut, mengakibatkan beberapa insiden. Oleh karena itu, Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau bersama TNI-Polri dan warga setempat dikerahkan untuk melakukan evakuasi di berbagai titik yang terdampak banjir.

    Insiden pertama, terjadi saat seorang nenek bersama cucunya pergi ke kebun saat banjir, meski debit air saat itu belum terlalu dalam. Dugaan awal, korban terpeleset ke parit saat debit air meningkat.

    "Siang harinya, ada warga yang mencari jantung pisang di kebun, kemudian menemukan seorang nenek tersebut dalam keadaan meninggal dunia," ujar Nofian Hidayat.

    Kedua, ada tiga anak yang tengah berenang juga terseret arus deras ke arah sungai besar. Dua orang dewasa yang berusaha menolong ikut terseret. Sehingga, Tim BPBD yang dikerahkan dengan perahu karet berhasil mengevakuasi kelima korban dalam keadaan selamat.

    "Kemudian, menjelang magrib, seorang kakek yang terseret arus di dekat rumahnya ditemukan satu jam kemudian dalam kondisi meninggal dunia," tuturnya.

    Saat ini, BPBD Berau terus mengimbau warga agar waspada terhadap derasnya kiriman air dari hulu. Oleh karena itu, Posko siaga juga telah didirikan di beberapa titik, yakni Kecamatan Segah, Kampung Merasa, Sambaliung (Bena Baru, Inaran, Long Lanik, Pegat Bukur, Tumbit Dayak), serta Kecamatan Teluk Bayur (Tumbit Melayu dan Labanan Makarti).

    Oleh karena itu, puluhan personel BPBD juga telah diterjunkan dan dibagi ke dalam tiga titik utama untuk siaga, dengan dukungan dari TNI-Polri serta masyarakat setempat.

    "Banjir masih berpotensi meluas. Kami terus memantau kondisi dan siap melakukan evakuasi jika diperlukan," pungkasnya.

    Masyarakat yang terdampak pun mengharapkan agar pemerintah kabupaten maupun stakeholder terkait dapat segera turun tangan untuk mengatasi hal ini dan di harapkan partisipasi dari pemerintah daerah ataupun pihak ketiga untuk segera turun ke lapangan yang terdampak banjir untum memberikan bantuan tenaga medis, obat-obatan, perahu karet, sembako dan yang lainnya.

    (Sf/Rs)