Jalan Tekukur dan Camar Sudah Berlaku Satu Arah, Warga Samarinda Diminta Patuh Supaya Tak Macet

    Seputarfakta.com - Tria -

    Seputar Kaltim

    12 Maret 2025 03:55 WIB

    Jalan Tekukur dan Jalan Camar diberlakukan sistem satu arah, Rabu (12/3/2025). (Foto: Tria/Seputarfakta.com)

    Samarinda – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Samarinda kembali menerapkan sistem satu arah di Jalan Tekukur dan Jalan Camar, Samarinda Kota, Rabu (12/3/2025) pagi. 

    Kebijakan ini merupakan tindak lanjut dari penerapan sistem serupa di Jalan Gatot Subroto I yang sebelumnya telah dilakukan.  

    Kepala Dishub Kota Samarinda, Hotmarulitua Manalu, menjelaskan bahwa kebijakan ini diambil setelah melihat dampak dari penerapan sistem satu arah di Gatot Subroto I, yang menyebabkan kepadatan lalu lintas di Jalan Camar. 

    Selain itu, Jalan Tekukur juga dipilih untuk diberlakukan sistem satu arah karena sering terjadi kecelakaan lalu lintas akibat pergerakan kendaraan yang berpotensi menimbulkan crossing atau titik pergerakan lalu lintas yang tinggi.  

    "Kami melihat bahwa kondisi ruang jalan di Samarinda saat ini tidak bisa diperlebar secara fisik. Oleh karena itu, pengaturan lalu lintas hanya bisa dilakukan dengan manajemen rekayasa lalu lintas. Volume kendaraan, baik roda dua maupun roda empat, terus meningkat dari hari ke hari," ujar Manalu. 

    Ia juga menambahkan bahwa berdasarkan hasil kajian, penerapan sistem satu arah di Jalan Gatot Subroto dan Jalan Camar dinilai efektif karena mampu mengurai kemacetan. 

    Dalam penerapan skema lalu lintas baru ini, petugas akan ditempatkan di lokasi selama satu minggu ke depan dan melakukan pemantauan setiap satu jam sekali. 

    Selain itu, tindakan langsung juga akan dilakukan bersama dengan pihak kepolisian untuk memastikan masyarakat mematuhi aturan baru ini.  

    Adapun skema satu arah yang diberlakukan adalah sebagai berikut:  

    - Kendaraan dari Jalan Gatot Subroto dapat masuk ke Jalan Camar, tetapi kendaraan dari Jalan Hasan Basri dan Jalan Tekukur tidak bisa masuk ke Jalan Camar.  

    - Jalan Tekukur juga diberlakukan satu arah, di mana kendaraan dari Jalan Hasan Basri tidak boleh masuk ke Jalan Tekukur, tetapi kendaraan dari Jalan Tekukur dapat keluar ke Jalan Hasan Basri.  

    Manalu menegaskan bahwa penerapan sistem satu arah ini bertujuan untuk mengurangi titik crossing yang berpotensi menyebabkan kecelakaan lalu lintas.

    "Kami akan memasang barrier di beberapa titik agar masyarakat terbiasa dengan perubahan ini. Ini akan kami permanenkan," tambahnya.  

    Untuk mengurangi potensi kepadatan, penambahan waktu lampu lalu lintas akan diterapkan di ruas Jalan Hasan Basri.  
    Kemudian selama sosialisasi ini, dipasang water barirer di tengah jalan sebagai penanda bagi pengguna jalan, dan membiasakan masyarakat dengan perubahan. 

    Dengan adanya kebijakan ini, ia berharap masyarakat dapat memahami dan beradaptasi dengan sistem lalu lintas baru demi kelancaran dan keselamatan bersama.

    "Diharapkan masyarakat sudah mau merubah dalam perilaku lalu lintas yang saat ini berubah, mungkin tadinya dua arah sekarang kita jadi satu arah," pungkasnya. 

    (Sf/Rs)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    Jalan Tekukur dan Camar Sudah Berlaku Satu Arah, Warga Samarinda Diminta Patuh Supaya Tak Macet

    Seputarfakta.com - Tria -

    Seputar Kaltim

    12 Maret 2025 03:55 WIB

    Jalan Tekukur dan Jalan Camar diberlakukan sistem satu arah, Rabu (12/3/2025). (Foto: Tria/Seputarfakta.com)

    Samarinda – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Samarinda kembali menerapkan sistem satu arah di Jalan Tekukur dan Jalan Camar, Samarinda Kota, Rabu (12/3/2025) pagi. 

    Kebijakan ini merupakan tindak lanjut dari penerapan sistem serupa di Jalan Gatot Subroto I yang sebelumnya telah dilakukan.  

    Kepala Dishub Kota Samarinda, Hotmarulitua Manalu, menjelaskan bahwa kebijakan ini diambil setelah melihat dampak dari penerapan sistem satu arah di Gatot Subroto I, yang menyebabkan kepadatan lalu lintas di Jalan Camar. 

    Selain itu, Jalan Tekukur juga dipilih untuk diberlakukan sistem satu arah karena sering terjadi kecelakaan lalu lintas akibat pergerakan kendaraan yang berpotensi menimbulkan crossing atau titik pergerakan lalu lintas yang tinggi.  

    "Kami melihat bahwa kondisi ruang jalan di Samarinda saat ini tidak bisa diperlebar secara fisik. Oleh karena itu, pengaturan lalu lintas hanya bisa dilakukan dengan manajemen rekayasa lalu lintas. Volume kendaraan, baik roda dua maupun roda empat, terus meningkat dari hari ke hari," ujar Manalu. 

    Ia juga menambahkan bahwa berdasarkan hasil kajian, penerapan sistem satu arah di Jalan Gatot Subroto dan Jalan Camar dinilai efektif karena mampu mengurai kemacetan. 

    Dalam penerapan skema lalu lintas baru ini, petugas akan ditempatkan di lokasi selama satu minggu ke depan dan melakukan pemantauan setiap satu jam sekali. 

    Selain itu, tindakan langsung juga akan dilakukan bersama dengan pihak kepolisian untuk memastikan masyarakat mematuhi aturan baru ini.  

    Adapun skema satu arah yang diberlakukan adalah sebagai berikut:  

    - Kendaraan dari Jalan Gatot Subroto dapat masuk ke Jalan Camar, tetapi kendaraan dari Jalan Hasan Basri dan Jalan Tekukur tidak bisa masuk ke Jalan Camar.  

    - Jalan Tekukur juga diberlakukan satu arah, di mana kendaraan dari Jalan Hasan Basri tidak boleh masuk ke Jalan Tekukur, tetapi kendaraan dari Jalan Tekukur dapat keluar ke Jalan Hasan Basri.  

    Manalu menegaskan bahwa penerapan sistem satu arah ini bertujuan untuk mengurangi titik crossing yang berpotensi menyebabkan kecelakaan lalu lintas.

    "Kami akan memasang barrier di beberapa titik agar masyarakat terbiasa dengan perubahan ini. Ini akan kami permanenkan," tambahnya.  

    Untuk mengurangi potensi kepadatan, penambahan waktu lampu lalu lintas akan diterapkan di ruas Jalan Hasan Basri.  
    Kemudian selama sosialisasi ini, dipasang water barirer di tengah jalan sebagai penanda bagi pengguna jalan, dan membiasakan masyarakat dengan perubahan. 

    Dengan adanya kebijakan ini, ia berharap masyarakat dapat memahami dan beradaptasi dengan sistem lalu lintas baru demi kelancaran dan keselamatan bersama.

    "Diharapkan masyarakat sudah mau merubah dalam perilaku lalu lintas yang saat ini berubah, mungkin tadinya dua arah sekarang kita jadi satu arah," pungkasnya. 

    (Sf/Rs)