Jadi Kampung Budaya di Berau, Kakam Bena Baru Harap Pemkab Dukung Pemenuhan Sapras Pariwisata

    Seputarfakta.com - Baiq Eliana -

    Seputar Kaltim

    01 Juni 2025 08:57 WIB

    Tradisi Menumbuk Padi dalam Festival Lesung Osap di Kampung Bena Baru, Kecamatan Sambaliung. (Foto: Baiq Eliana/seputarfakta.com)

    Tanjung Redeb - Setelah Kampung Bena Baru, Kecamatan Sambaliung disahkan menjadi Kampung Budaya, Kepala Kampung (Kakam) Bena Baru pun berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau dapat mendukung pemenuhan kebutuhan Sarana dan Prasarana (Sapras) untuk sektor pariwisata kampung tersebut.

    Kakam Bena Baru, Nyelung Jalin mengatakan Pemerintah kampung bersama Pemkab Berau telah melakukan beberapa kajian hingga akhirnya menyepakati Kampung Bena Baru menjadi salah satu Kampung Budaya di Kabupaten Berau.

    "Untuk mencapai sebagai Kampung Budaya, bukan hal mudah," ujar Kakam Bena Baru.

    Ia pun mengatakan bahwa Kampung Bena Baru memiliki berbagai macam warisan titipan budaya leluhur yang hingga saat sekarang masih dijaga keasliannya.

    "Mulai dari seni tari hingga event kearifan lokal lainnya, salah satunya Festival Lesung Osap," katanya.

    Oleh karena itu, untuk mempertahankan budaya leluhur sebagai Kampung Budaya, ia pun berharap kepada Pemkab Berau untuk dapat berperan aktif dalam memenuhi kebutuhan Kampung Budaya agar tetap eksis dan berkembang sehingga dapat menjadi salah satu kampung yang bisa meningkatkan ekonomi, baik ekonomi Kampung Bena Baru maupun Kabupaten Berau.

    "Ada beberapa hal yang harus menjadi penunjang untuk Kampung Budaya agar menjadi suatu pemasukan untuk meningkatkan ekonomi Kabupaten Berau. Salah satunya peningkatan jalan yang berada di Jalan Poros Kampung Bena Baru," tuturnya.

    Dirinya pun menjelaskan bahwa kondisi jalan menuju Bena Baru tersebut saat ini, licin, berlubang, berdebu hingga ketika banjir akses jalan keluar masuk kampung pun tidak dapat dilewati. Sehingga, perlu adanya pengaspalan jalan.

    "Masuk gerbang pertama hingga sampai kampung jalannya sangat tidak layak dilalui. Kasihan wisatawan bila ingin berkunjung ke Kampung Bena Baru," ujarnya.

    Sementara itu, peningkatan jalan poros tersebut sudah menjadi usulan prioritas Kampung Bena Baru dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan yang telah dilaksanakan beberapa bulan lalu.

    Selain itu, ia mengatakan perlu juga dukungan pemerintah terhadap pemenuhan sapras pariwisata yakni Balai Adat Kampung Bena Baru. Dirinya menilai bahwa kondisi balai adat Kampung Bena Baru yang sudah berusia 20 tahun lebih tersebut sudah saatnya memerlukan pembenahan.

    "Daya tampung balai adat yang tidak mencukupi dengan banyaknya masyarakat kampung, terlebih bila ada acara besar kampung maka perlu adanya pembangunan perluasan Balai Adat Kampung Bena Baru," tuturnya.

    Nyelung pun menegaskan bahwa tradisi, adat istiadat serta kearifan lokal pun harus dijaga dengan baik apalagi dapat di dukung dengan penunjang sarana dan prasarana.

    (Sf/Rs)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    Jadi Kampung Budaya di Berau, Kakam Bena Baru Harap Pemkab Dukung Pemenuhan Sapras Pariwisata

    Seputarfakta.com - Baiq Eliana -

    Seputar Kaltim

    01 Juni 2025 08:57 WIB

    Tradisi Menumbuk Padi dalam Festival Lesung Osap di Kampung Bena Baru, Kecamatan Sambaliung. (Foto: Baiq Eliana/seputarfakta.com)

    Tanjung Redeb - Setelah Kampung Bena Baru, Kecamatan Sambaliung disahkan menjadi Kampung Budaya, Kepala Kampung (Kakam) Bena Baru pun berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau dapat mendukung pemenuhan kebutuhan Sarana dan Prasarana (Sapras) untuk sektor pariwisata kampung tersebut.

    Kakam Bena Baru, Nyelung Jalin mengatakan Pemerintah kampung bersama Pemkab Berau telah melakukan beberapa kajian hingga akhirnya menyepakati Kampung Bena Baru menjadi salah satu Kampung Budaya di Kabupaten Berau.

    "Untuk mencapai sebagai Kampung Budaya, bukan hal mudah," ujar Kakam Bena Baru.

    Ia pun mengatakan bahwa Kampung Bena Baru memiliki berbagai macam warisan titipan budaya leluhur yang hingga saat sekarang masih dijaga keasliannya.

    "Mulai dari seni tari hingga event kearifan lokal lainnya, salah satunya Festival Lesung Osap," katanya.

    Oleh karena itu, untuk mempertahankan budaya leluhur sebagai Kampung Budaya, ia pun berharap kepada Pemkab Berau untuk dapat berperan aktif dalam memenuhi kebutuhan Kampung Budaya agar tetap eksis dan berkembang sehingga dapat menjadi salah satu kampung yang bisa meningkatkan ekonomi, baik ekonomi Kampung Bena Baru maupun Kabupaten Berau.

    "Ada beberapa hal yang harus menjadi penunjang untuk Kampung Budaya agar menjadi suatu pemasukan untuk meningkatkan ekonomi Kabupaten Berau. Salah satunya peningkatan jalan yang berada di Jalan Poros Kampung Bena Baru," tuturnya.

    Dirinya pun menjelaskan bahwa kondisi jalan menuju Bena Baru tersebut saat ini, licin, berlubang, berdebu hingga ketika banjir akses jalan keluar masuk kampung pun tidak dapat dilewati. Sehingga, perlu adanya pengaspalan jalan.

    "Masuk gerbang pertama hingga sampai kampung jalannya sangat tidak layak dilalui. Kasihan wisatawan bila ingin berkunjung ke Kampung Bena Baru," ujarnya.

    Sementara itu, peningkatan jalan poros tersebut sudah menjadi usulan prioritas Kampung Bena Baru dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan yang telah dilaksanakan beberapa bulan lalu.

    Selain itu, ia mengatakan perlu juga dukungan pemerintah terhadap pemenuhan sapras pariwisata yakni Balai Adat Kampung Bena Baru. Dirinya menilai bahwa kondisi balai adat Kampung Bena Baru yang sudah berusia 20 tahun lebih tersebut sudah saatnya memerlukan pembenahan.

    "Daya tampung balai adat yang tidak mencukupi dengan banyaknya masyarakat kampung, terlebih bila ada acara besar kampung maka perlu adanya pembangunan perluasan Balai Adat Kampung Bena Baru," tuturnya.

    Nyelung pun menegaskan bahwa tradisi, adat istiadat serta kearifan lokal pun harus dijaga dengan baik apalagi dapat di dukung dengan penunjang sarana dan prasarana.

    (Sf/Rs)