Cari disini...
Seputarfakta.com - Maulana -
Seputar Kaltim
Kondisi beberapa gedung yang belum layak digunakan untuk kegiatan belajar menagajar. (Foto: Maulana/Seputarfakta.com)
Samarinda - Berbagai respons pemindahan operasional SMAN 10 Samarinda ke lokasi sebelumnya di Jalan HAMM Rifaddin, Harapan Baru, Loa Janan Ilir, termasuk para orang tua.
Sebagian wali murid mengeluh dan menganggap keberlangsungan tahun ajaran 2025/2026 di tempat ini sepenuhnya belum siap.
Dalam hal ini wali murid menyoroti sarana dan prasarana masih jauh dari kata layak.
Dari pantauan di lapangan, sejumlah fasilitas di lokasi tersebut, memang masih memerlukan perbaikan serius. Terlihat atap bangunan yang jebol, kursi dan meja yang masih berantakan, serta berbagai fasilitas lain yang belum tertata dengan baik.
Kondisi ini membuat para orang tua murid khawatir akan kenyamanan proses belajar mengajar anak-anak mereka.
Salah satu orang tua murid baru, Ince, mengungkapkan kekecewaannya terkait kondisi di Kampus A Samarinda Seberang.
Menurutnya, kondisi sekolah saat ini sama sekali tidak cukup layak untuk menunjang pembelajaran.
"Sekolah ini menyandang status sebagai sekolah garuda transformasi, namun fasilitas yang ada di sini masih belum layak," ungkap Ince pada Jumat (11/7/2025).
Ince menambahkan, kondisi di lokasi baru ini jelas menunjukkan bahwa sekolah belum siap digunakan.
Bahkan, jika dibandingkan dengan sekolah negeri biasa yang bukan berstatus unggulan, kelengkapan fasilitas di SMAN 10 yang baru ini masih jauh tertinggal.
"Kami sebagai orang tua murid sangat berharap bahwa sekolah ini bisa didukung dan dilengkapi dengan layak. Namun justru saat ini, anak-anak kelas 10 dipindahkan ke lokasi ini, sementara siswa kelas 11 dan 12 masih di sekolah yang lama," tuturnya.
Orang tua murid pun memperkirakan bahwa perbaikan fasilitas sekolah ini akan membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
"Saya rasa perlu waktu setidaknya satu tahun, dengan catatan semua persiapan dilakukan secara maksimal dan tanpa mengorbankan keselamatan dan kenyamanan siswa," ujar Obi, orang tua murid lainnya, memperkirakan.
Menanggapi keluhan ini, Ketua Komite SMAN 10 Samarinda, Insan Kamil, telah mengundang perwakilan orang tua murid serta pihak terkait untuk mendiskusikan masalah perpindahan sekolah, khususnya mengenai kesiapan sarana dan prasarana.
"Tadi kita sudah mengundang perwakilan orang tua murid, mengompilasi saran masukan dari mereka terkait proses pemindahan ini. Nanti akan disampaikan ke dinas terkait juga perihal ini," tutup Insan Kamil.
(Sf/Rs)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com - Maulana -
Seputar Kaltim
Kondisi beberapa gedung yang belum layak digunakan untuk kegiatan belajar menagajar. (Foto: Maulana/Seputarfakta.com)
Samarinda - Berbagai respons pemindahan operasional SMAN 10 Samarinda ke lokasi sebelumnya di Jalan HAMM Rifaddin, Harapan Baru, Loa Janan Ilir, termasuk para orang tua.
Sebagian wali murid mengeluh dan menganggap keberlangsungan tahun ajaran 2025/2026 di tempat ini sepenuhnya belum siap.
Dalam hal ini wali murid menyoroti sarana dan prasarana masih jauh dari kata layak.
Dari pantauan di lapangan, sejumlah fasilitas di lokasi tersebut, memang masih memerlukan perbaikan serius. Terlihat atap bangunan yang jebol, kursi dan meja yang masih berantakan, serta berbagai fasilitas lain yang belum tertata dengan baik.
Kondisi ini membuat para orang tua murid khawatir akan kenyamanan proses belajar mengajar anak-anak mereka.
Salah satu orang tua murid baru, Ince, mengungkapkan kekecewaannya terkait kondisi di Kampus A Samarinda Seberang.
Menurutnya, kondisi sekolah saat ini sama sekali tidak cukup layak untuk menunjang pembelajaran.
"Sekolah ini menyandang status sebagai sekolah garuda transformasi, namun fasilitas yang ada di sini masih belum layak," ungkap Ince pada Jumat (11/7/2025).
Ince menambahkan, kondisi di lokasi baru ini jelas menunjukkan bahwa sekolah belum siap digunakan.
Bahkan, jika dibandingkan dengan sekolah negeri biasa yang bukan berstatus unggulan, kelengkapan fasilitas di SMAN 10 yang baru ini masih jauh tertinggal.
"Kami sebagai orang tua murid sangat berharap bahwa sekolah ini bisa didukung dan dilengkapi dengan layak. Namun justru saat ini, anak-anak kelas 10 dipindahkan ke lokasi ini, sementara siswa kelas 11 dan 12 masih di sekolah yang lama," tuturnya.
Orang tua murid pun memperkirakan bahwa perbaikan fasilitas sekolah ini akan membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
"Saya rasa perlu waktu setidaknya satu tahun, dengan catatan semua persiapan dilakukan secara maksimal dan tanpa mengorbankan keselamatan dan kenyamanan siswa," ujar Obi, orang tua murid lainnya, memperkirakan.
Menanggapi keluhan ini, Ketua Komite SMAN 10 Samarinda, Insan Kamil, telah mengundang perwakilan orang tua murid serta pihak terkait untuk mendiskusikan masalah perpindahan sekolah, khususnya mengenai kesiapan sarana dan prasarana.
"Tadi kita sudah mengundang perwakilan orang tua murid, mengompilasi saran masukan dari mereka terkait proses pemindahan ini. Nanti akan disampaikan ke dinas terkait juga perihal ini," tutup Insan Kamil.
(Sf/Rs)