Industri Perkayuan di Samarinda Mulai Bangkit, Karyawan Eks SLJ Dipekerjakan Kembali

    Seputarfakta.com - Tria -

    Seputar Kaltim

    10 Februari 2025 11:10 WIB

    Wali Kota Samarinda, Andi Harun meninjau pabrik industri perkayuan milik PT Arimbo di Loa Janan Ilir, Senin (10/2/2025). (Foto: Dokumentasi PT Arimbo/Seputarfakta.com)

    Samarinda - Industri perkayuan di Samarinda terus berjalan di atas jalan terjal. Regulasi yang ketat, keterbatasan bahan baku, dan persaingan global membuat banyak perusahaan bertumbangan. Salah satunya PT Sumalindo Lestari Jaya (SLJ), yang sempat mati suri selama sembilan bulan sebelum diambil alih PT Orimba Alam Kreasi (Orimba).  

    Kini, Orimba mencoba bangkit. Di bawah kendali CEO Andrew Sunarko, perusahaan ini mengusung konsep pengelolaan hutan berkelanjutan. Namun, menghidupkan kembali pabrik yang sudah lama tak beroperasi bukan perkara mudah.  

    "Banyak yang harus dibenahi, mulai dari peralatan hingga memastikan pasokan bahan baku," kata Andrew, Senin (10/2/2025).  

    Meski begitu, perusahaan harus tetap jalan. Sekitar 700 pekerja, mayoritas eks-karyawan SLJ kembali dipekerjakan. Harapannya, pabrik ini bisa beroperasi penuh dan memperluas lapangan kerja. 

    Wali Kota Samarinda, Andi Harun turut meninjau langsung pabrik Orimba yang ada di Jalan Ciptomangunkusumo, Kecamatan Loa Janan Ilir pagi tadi. 

    Ia menyambut baik kebangkitan industri ini dan menjanjikan dukungan, termasuk dalam hal insentif.  

    "Industri ini punya potensi besar. Kami akan lihat lahan mana saja yang bisa dimanfaatkan agar bahan baku tetap tersedia," ujarnya.  

    Namun, dukungan itu tentu tak datang tanpa syarat. Andi Harun menegaskan bahwa industri perkayuan di Samarinda tak bisa lagi sekadar mengejar produksi.  

    "Industri harus menyesuaikan diri dengan regulasi. Tak bisa hanya berpikir soal keuntungan tanpa memikirkan keberlanjutan," katanya.  

    Di balik optimisme manajemen dan pemerintah, para pekerja masih menyimpan kegelisahan. Hendro Iswanto, karyawan sejak 1999, mengaku senang bisa kembali bekerja, tapi ia sadar tantangan di depan tak ringan.  

    "Mudah-mudahan kali ini bisa benar-benar bertahan. Kami sudah sering mengalami pasang surut, semoga tak terulang lagi," kata Hendro.  

    Zulfikar, pekerja sejak 2018, pun berharap hal serupa. Kebangkitan Orimba memang memberi harapan bagi industri perkayuan Samarinda. 

    "Yang kami harapkan, pabrik ini bisa tetap berjalan untuk kini dan nanti" singkat Zulfikar.

    (Sf/Rs)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    Industri Perkayuan di Samarinda Mulai Bangkit, Karyawan Eks SLJ Dipekerjakan Kembali

    Seputarfakta.com - Tria -

    Seputar Kaltim

    10 Februari 2025 11:10 WIB

    Wali Kota Samarinda, Andi Harun meninjau pabrik industri perkayuan milik PT Arimbo di Loa Janan Ilir, Senin (10/2/2025). (Foto: Dokumentasi PT Arimbo/Seputarfakta.com)

    Samarinda - Industri perkayuan di Samarinda terus berjalan di atas jalan terjal. Regulasi yang ketat, keterbatasan bahan baku, dan persaingan global membuat banyak perusahaan bertumbangan. Salah satunya PT Sumalindo Lestari Jaya (SLJ), yang sempat mati suri selama sembilan bulan sebelum diambil alih PT Orimba Alam Kreasi (Orimba).  

    Kini, Orimba mencoba bangkit. Di bawah kendali CEO Andrew Sunarko, perusahaan ini mengusung konsep pengelolaan hutan berkelanjutan. Namun, menghidupkan kembali pabrik yang sudah lama tak beroperasi bukan perkara mudah.  

    "Banyak yang harus dibenahi, mulai dari peralatan hingga memastikan pasokan bahan baku," kata Andrew, Senin (10/2/2025).  

    Meski begitu, perusahaan harus tetap jalan. Sekitar 700 pekerja, mayoritas eks-karyawan SLJ kembali dipekerjakan. Harapannya, pabrik ini bisa beroperasi penuh dan memperluas lapangan kerja. 

    Wali Kota Samarinda, Andi Harun turut meninjau langsung pabrik Orimba yang ada di Jalan Ciptomangunkusumo, Kecamatan Loa Janan Ilir pagi tadi. 

    Ia menyambut baik kebangkitan industri ini dan menjanjikan dukungan, termasuk dalam hal insentif.  

    "Industri ini punya potensi besar. Kami akan lihat lahan mana saja yang bisa dimanfaatkan agar bahan baku tetap tersedia," ujarnya.  

    Namun, dukungan itu tentu tak datang tanpa syarat. Andi Harun menegaskan bahwa industri perkayuan di Samarinda tak bisa lagi sekadar mengejar produksi.  

    "Industri harus menyesuaikan diri dengan regulasi. Tak bisa hanya berpikir soal keuntungan tanpa memikirkan keberlanjutan," katanya.  

    Di balik optimisme manajemen dan pemerintah, para pekerja masih menyimpan kegelisahan. Hendro Iswanto, karyawan sejak 1999, mengaku senang bisa kembali bekerja, tapi ia sadar tantangan di depan tak ringan.  

    "Mudah-mudahan kali ini bisa benar-benar bertahan. Kami sudah sering mengalami pasang surut, semoga tak terulang lagi," kata Hendro.  

    Zulfikar, pekerja sejak 2018, pun berharap hal serupa. Kebangkitan Orimba memang memberi harapan bagi industri perkayuan Samarinda. 

    "Yang kami harapkan, pabrik ini bisa tetap berjalan untuk kini dan nanti" singkat Zulfikar.

    (Sf/Rs)