Cari disini...
Seputarfakta.com - Umar Daud -
Seputar Kaltim
Foto bersama usai tablig akbar (Foto : Umar Daud/Seputsrfakta.com)
Samarinda - Ikatan Keluarga Alumni Al-Falah (IKA Al-Falah) wilayah Kalimantan Timur dan Utara (Kaltimtara) menggelar tabligh akbar dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1447 H sekaligus haul ke-40 KH Muhammad Sani, pendiri Pondok Pesantren Al-Falah Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Kegiatan ini berlangsung di Masjid Nurul Mu’minin, kawasan Kantor Gubernur Kaltim, ldan terbuka untuk umum. Ratusan jemaah pun tampak hadir memadati lokasi acara.
Tabligh akbar tersebut menghadirkan penceramah utama Tuan Guru Ilham Humaidi, selaku khadim Majelis As-Shofa Banjarmasin. Ia juga merupakan alumni dan anggota dewan guru di Pondok Pesantren Al-Falah Putera Banjarbaru.
Ketua IKA Al-Falah Kaltimtara, Desman Minang Endianto, menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya acara ini.
Ia menyebut momentum tersebut sebagai bentuk cinta dan penghormatan para alumni terhadap guru mereka, KH Muhammad Sani, yang semasa hidup dikenal sebagai ulama besar dan tokoh pendidikan Islam di Kalimantan.
“Acara ini bukan sekadar seremoni, tapi menjadi bukti cinta dan rindu kami kepada sosok lautan ilmu, guru kami, guru kita semua,” ucap Desman.
Menurutnya, sosok KH Muhammad Sani tidak hanya membangun pesantren, tetapi juga turut membentuk peradaban dan menanamkan nilai-nilai keikhlasan dalam perjuangan dakwah.
Warisan itu, kata dia, terus hidup dalam diri para alumni yang kini tersebar di berbagai penjuru tanah air.
Anggota DPRD Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) ini juga mengajak seluruh alumni untuk menjadikan momen ini sebagai titik hijrah, memperbarui niat, dan memperkuat komitmen dalam menyebarkan nilai-nilai pesantren kepada masyarakat luas.
Tabligh akbar dan haul ini menjadi pengingat bahwa perjuangan KH Muhammad Sani tak berhenti pada masa hidupnya, tapi terus mengalir lewat murid-muridnya yang kini melanjutkan kiprah dakwah dan pendidikan di berbagai daerah.
“Semoga kita semua mampu melanjutkan jejak kebaikan yang beliau tinggalkan dan terus membawa nilai-nilai pesantren ke tengah masyarakat agar cahayanya tetap bersinar dan memberi manfaat,” tutupnya.
(Sf/Rs)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com - Umar Daud -
Seputar Kaltim
Foto bersama usai tablig akbar (Foto : Umar Daud/Seputsrfakta.com)
Samarinda - Ikatan Keluarga Alumni Al-Falah (IKA Al-Falah) wilayah Kalimantan Timur dan Utara (Kaltimtara) menggelar tabligh akbar dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1447 H sekaligus haul ke-40 KH Muhammad Sani, pendiri Pondok Pesantren Al-Falah Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Kegiatan ini berlangsung di Masjid Nurul Mu’minin, kawasan Kantor Gubernur Kaltim, ldan terbuka untuk umum. Ratusan jemaah pun tampak hadir memadati lokasi acara.
Tabligh akbar tersebut menghadirkan penceramah utama Tuan Guru Ilham Humaidi, selaku khadim Majelis As-Shofa Banjarmasin. Ia juga merupakan alumni dan anggota dewan guru di Pondok Pesantren Al-Falah Putera Banjarbaru.
Ketua IKA Al-Falah Kaltimtara, Desman Minang Endianto, menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya acara ini.
Ia menyebut momentum tersebut sebagai bentuk cinta dan penghormatan para alumni terhadap guru mereka, KH Muhammad Sani, yang semasa hidup dikenal sebagai ulama besar dan tokoh pendidikan Islam di Kalimantan.
“Acara ini bukan sekadar seremoni, tapi menjadi bukti cinta dan rindu kami kepada sosok lautan ilmu, guru kami, guru kita semua,” ucap Desman.
Menurutnya, sosok KH Muhammad Sani tidak hanya membangun pesantren, tetapi juga turut membentuk peradaban dan menanamkan nilai-nilai keikhlasan dalam perjuangan dakwah.
Warisan itu, kata dia, terus hidup dalam diri para alumni yang kini tersebar di berbagai penjuru tanah air.
Anggota DPRD Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) ini juga mengajak seluruh alumni untuk menjadikan momen ini sebagai titik hijrah, memperbarui niat, dan memperkuat komitmen dalam menyebarkan nilai-nilai pesantren kepada masyarakat luas.
Tabligh akbar dan haul ini menjadi pengingat bahwa perjuangan KH Muhammad Sani tak berhenti pada masa hidupnya, tapi terus mengalir lewat murid-muridnya yang kini melanjutkan kiprah dakwah dan pendidikan di berbagai daerah.
“Semoga kita semua mampu melanjutkan jejak kebaikan yang beliau tinggalkan dan terus membawa nilai-nilai pesantren ke tengah masyarakat agar cahayanya tetap bersinar dan memberi manfaat,” tutupnya.
(Sf/Rs)