IDI Balikpapan Dukung Percepatan Penambahan Dokter, Fokus Tanamkan Minat Sejak SMA

    Seputarfakta.com - Maya Sari -

    Seputar Kaltim

    31 Agustus 2025 11:45 WIB

    Ketua IDI Kota Balikpapan, dr. Andi Sri Juliarty saat ditemui awak media. (Foto: Maya Sari/Seputarfakta.com)

    Balikpapan – Ketersediaan tenaga dokter di Kota Balikpapan dinilai masih belum mencukupi kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat. Kondisi ini mendapat perhatian serius dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Balikpapan.

    Ketua IDI Kota Balikpapan, dr. Andi Sri Juliarty, mengatakan pihaknya mendukung penuh arahan pemerintah pusat untuk mempercepat penambahan jumlah dokter di daerah, termasuk Balikpapan.

    “Kami mendukung kebijakan pemerintah pusat terkait percepatan penambahan tenaga dokter. Balikpapan masih membutuhkan lebih banyak dokter untuk memperkuat layanan kesehatan masyarakat,” ujar dr. Dio sapaan akrabnya pada media, Minggu (31/8/2025).

    Menurutnya, selain menunggu kebijakan rekrutmen resmi, IDI Balikpapan juga mengambil langkah inisiatif dengan melakukan sosialisasi kepada generasi muda, khususnya siswa SMA, agar tertarik menekuni pendidikan kedokteran.

    “Kami akan turun langsung ke sekolah-sekolah, melakukan sosialisasi maupun talkshow. Tujuannya memperkenalkan dunia kedokteran, supaya anak-anak tidak ragu memilih jurusan ini. Jangan takut masuk kedokteran,” terangnya.

    Ia menambahkan, upaya ini penting dilakukan agar ke depan muncul lebih banyak dokter asal Balikpapan yang bisa mengabdi di kota sendiri.

    “Kalau banyak putra-putri Balikpapan yang mengambil kuliah kedokteran, maka kebutuhan dokter di masa depan bisa lebih terpenuhi. Ini investasi jangka panjang untuk kesehatan kota,” jelasnya.

    Saat ini, rasio jumlah dokter dengan penduduk di Indonesia masih di bawah standar yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni 1 dokter untuk 1.000 penduduk. Beberapa daerah termasuk Balikpapan masih mengalami kesenjangan tenaga medis, terutama dokter umum maupun dokter spesialis.

    Melalui langkah kolaboratif antara pemerintah, institusi pendidikan, dan organisasi profesi seperti IDI, diharapkan persoalan kekurangan tenaga dokter dapat diatasi secara bertahap.

    “Harapannya, generasi muda Balikpapan tidak hanya menjadi penonton, tetapi ikut terlibat dengan memilih profesi dokter yang sangat mulia dan dibutuhkan masyarakat,” pungkasnya.

    (Sf/Rs)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    IDI Balikpapan Dukung Percepatan Penambahan Dokter, Fokus Tanamkan Minat Sejak SMA

    Seputarfakta.com - Maya Sari -

    Seputar Kaltim

    31 Agustus 2025 11:45 WIB

    Ketua IDI Kota Balikpapan, dr. Andi Sri Juliarty saat ditemui awak media. (Foto: Maya Sari/Seputarfakta.com)

    Balikpapan – Ketersediaan tenaga dokter di Kota Balikpapan dinilai masih belum mencukupi kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat. Kondisi ini mendapat perhatian serius dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Balikpapan.

    Ketua IDI Kota Balikpapan, dr. Andi Sri Juliarty, mengatakan pihaknya mendukung penuh arahan pemerintah pusat untuk mempercepat penambahan jumlah dokter di daerah, termasuk Balikpapan.

    “Kami mendukung kebijakan pemerintah pusat terkait percepatan penambahan tenaga dokter. Balikpapan masih membutuhkan lebih banyak dokter untuk memperkuat layanan kesehatan masyarakat,” ujar dr. Dio sapaan akrabnya pada media, Minggu (31/8/2025).

    Menurutnya, selain menunggu kebijakan rekrutmen resmi, IDI Balikpapan juga mengambil langkah inisiatif dengan melakukan sosialisasi kepada generasi muda, khususnya siswa SMA, agar tertarik menekuni pendidikan kedokteran.

    “Kami akan turun langsung ke sekolah-sekolah, melakukan sosialisasi maupun talkshow. Tujuannya memperkenalkan dunia kedokteran, supaya anak-anak tidak ragu memilih jurusan ini. Jangan takut masuk kedokteran,” terangnya.

    Ia menambahkan, upaya ini penting dilakukan agar ke depan muncul lebih banyak dokter asal Balikpapan yang bisa mengabdi di kota sendiri.

    “Kalau banyak putra-putri Balikpapan yang mengambil kuliah kedokteran, maka kebutuhan dokter di masa depan bisa lebih terpenuhi. Ini investasi jangka panjang untuk kesehatan kota,” jelasnya.

    Saat ini, rasio jumlah dokter dengan penduduk di Indonesia masih di bawah standar yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni 1 dokter untuk 1.000 penduduk. Beberapa daerah termasuk Balikpapan masih mengalami kesenjangan tenaga medis, terutama dokter umum maupun dokter spesialis.

    Melalui langkah kolaboratif antara pemerintah, institusi pendidikan, dan organisasi profesi seperti IDI, diharapkan persoalan kekurangan tenaga dokter dapat diatasi secara bertahap.

    “Harapannya, generasi muda Balikpapan tidak hanya menjadi penonton, tetapi ikut terlibat dengan memilih profesi dokter yang sangat mulia dan dibutuhkan masyarakat,” pungkasnya.

    (Sf/Rs)