Hujan Lebat di Samarinda, Banjir Kepung Kota dan Longsor Timpa Rumah, Satu Keluarga Diduga Tertimbun

    Seputarfakta.com - Maulana -

    Seputar Kaltim

    12 Mei 2025 02:25 WIB

    Kejadian rumah yang tertimbun tanag longsor yang ada di Jalan Belimau, diduga terdapat warga yang tertimbun. (Foto: tangkapan layar)

    Samarinda - Hujan deras yang mengguyur Kota Samarinda pada Senin (12/5/2025) sejak pukul 04.30 WITA hingga berita ini terbit, menyebabkan dampak bencana yang dialami di beberapa wilayah, berupa banjir di sejumlah titik, pohon tumbang dan kejadian tanah longsor yang memprihatinkan. 

    Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda, Suwarso, mengonfirmasi bahwa salah satu lokasi longsor terparah terjadi di Jalan Belimau, di mana empat bangunan terdampak dan satu keluarga diduga kuat tertimbun reruntuhan.

    "Untuk di Jalan Belimau, anggota Tim Reaksi Cepat (TRC) kami sudah di lapangan," ujar Suwarso. 

    Ia membenarkan adanya peristiwa longsor tersebut dan menjelaskan lebih lanjut mengenai dampaknya. 

    "Ada empat bangunan yang terdampak longsor di Jalan Belimau. Dua di antaranya dalam keadaan kosong, satu sempat dihuni namun pemiliknya berhasil menyelamatkan diri sesaat sebelum longsor terjadi, dan satu rumah diduga kuat berisi satu keluarga yang tertimbun material longsor,” jelasnya.

    Suwarso mengungkapkan bahwa BPBD Kota Samarinda menerima laporan kejadian longsor sekitar pukul 06.00 WITA. 

    "Saat ini, kami masih melakukan koordinasi intensif dengan Basarnas. Proses evakuasi belum dapat kami lakukan karena kondisi hujan yang belum reda serta situasi tanah di lokasi yang masih sangat labil dan berpotensi longsor susulan," tuturnya.

    Lebih lanjut, Suwarso memaparkan bahwa kondisi geografis di sekitar lokasi longsor di Jalan Belimau memang tergolong rawan. 

    "Tebing di lokasi tersebut cukup curam dan sayangnya tidak ada pohon-pohon besar yang berfungsi sebagai penahan tanah alami. Kami menduga kuat, kondisi inilah yang menjadi penyebab utama terjadinya pergerakan tanah saat hujan deras mengguyur," terangnya.

    "Kondisi tanahnya memang menggantung dari atas, dan hanya ditutupi oleh rumput merambat. Ketika curah hujan tinggi seperti saat ini, tanah menjadi labil dan pergerakan tidak terhindarkan. Kami sangat khawatir dan menduga kuat korban berada di bawah reruntuhan material longsor," tambahnya.

    Selain kejadian longsor yang memakan korban dan bangunan, Suwarso juga melaporkan sejumlah titik di Kota Samarinda yang terendam banjir akibat hujan deras yang berlangsung sejak pukul 04.30 WITA. 

    Beberapa lokasi yang dilaporkan tergenang banjir dengan ketinggian air antara 35 hingga 80 cm meliputi:

    Flyover Juanda, Jl. Damanhuri, Jl. Damai

    Jl. Aws Syahrani, Jl. Kadrie Oening (dua titik) Simpang Lembuswana, Jl. Merdeka, Jl. Gerilya, Jl. Lempake Terminal, Jl. D.I. Panjaitan, Jl. Mugirejo, Jl. Adam Malik GG. Mujahidin, Jl. P. Antasari

    GG. Sayur 9 RT. 35 Sempaja Utara, Simpang Sempaja, Sungai Siring, Jl. Belimau (lokasi longsor), Jl. Siti Aisyah GG. 16, Jl. Ks. Tubun, Jl. Juanda, Jl. Pramuka, Jl. Gunung Kapur, Jalan Poros Samarinda-Bandara APT. Pranoto (Simpang Lempake - Alaya/Pemancingan Kebun Raya/100mtr Simpang Pampang dari smr - Pintu Masuk Bandara APT. Pranoto), Jl. Lempake Tepian, Jl. P. Suryanata, Jl. Dr. Sutomo, Jl. Bukit Barisan, Depan SPBU Tanah Merah, dan Batu Cermin Kelurahan Sempaja Selatan.

    Fasilitas umum seperti SMPN 24 Kelurahan Bukit Pinang dan SDN 019 Kelurahan Sungai Siring juga dilaporkan terdampak genangan banjir. 

    Selain itu, beberapa laporan pohon tumbang juga diterima BPBD di beberapa lokasi. Adapun lokasinya sebagai berikut, JI. Mugirejo Tanjakan Lubuk Sawah, JI. Sawi 2 Bengkuring, JI. HAM Rifadin, dan JI AWS gang 7 perumahan villa darus sofa lestari blok F.

    BPBD Kota Samarinda mengimbau seluruh masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir dan longsor, terutama bagi warga yang tinggal di daerah rawan. 

    Tim Pusdalops PB BPBD Kota Samarinda terus bersiaga dan siap menerima laporan serta memberikan bantuan yang dibutuhkan. 

    “Masyarakat dapat menghubungi kantor BPBD atau melalui petugas yang bertugas,” pungkasnya. 

    (Sf/Rs)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    Hujan Lebat di Samarinda, Banjir Kepung Kota dan Longsor Timpa Rumah, Satu Keluarga Diduga Tertimbun

    Seputarfakta.com - Maulana -

    Seputar Kaltim

    12 Mei 2025 02:25 WIB

    Kejadian rumah yang tertimbun tanag longsor yang ada di Jalan Belimau, diduga terdapat warga yang tertimbun. (Foto: tangkapan layar)

    Samarinda - Hujan deras yang mengguyur Kota Samarinda pada Senin (12/5/2025) sejak pukul 04.30 WITA hingga berita ini terbit, menyebabkan dampak bencana yang dialami di beberapa wilayah, berupa banjir di sejumlah titik, pohon tumbang dan kejadian tanah longsor yang memprihatinkan. 

    Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda, Suwarso, mengonfirmasi bahwa salah satu lokasi longsor terparah terjadi di Jalan Belimau, di mana empat bangunan terdampak dan satu keluarga diduga kuat tertimbun reruntuhan.

    "Untuk di Jalan Belimau, anggota Tim Reaksi Cepat (TRC) kami sudah di lapangan," ujar Suwarso. 

    Ia membenarkan adanya peristiwa longsor tersebut dan menjelaskan lebih lanjut mengenai dampaknya. 

    "Ada empat bangunan yang terdampak longsor di Jalan Belimau. Dua di antaranya dalam keadaan kosong, satu sempat dihuni namun pemiliknya berhasil menyelamatkan diri sesaat sebelum longsor terjadi, dan satu rumah diduga kuat berisi satu keluarga yang tertimbun material longsor,” jelasnya.

    Suwarso mengungkapkan bahwa BPBD Kota Samarinda menerima laporan kejadian longsor sekitar pukul 06.00 WITA. 

    "Saat ini, kami masih melakukan koordinasi intensif dengan Basarnas. Proses evakuasi belum dapat kami lakukan karena kondisi hujan yang belum reda serta situasi tanah di lokasi yang masih sangat labil dan berpotensi longsor susulan," tuturnya.

    Lebih lanjut, Suwarso memaparkan bahwa kondisi geografis di sekitar lokasi longsor di Jalan Belimau memang tergolong rawan. 

    "Tebing di lokasi tersebut cukup curam dan sayangnya tidak ada pohon-pohon besar yang berfungsi sebagai penahan tanah alami. Kami menduga kuat, kondisi inilah yang menjadi penyebab utama terjadinya pergerakan tanah saat hujan deras mengguyur," terangnya.

    "Kondisi tanahnya memang menggantung dari atas, dan hanya ditutupi oleh rumput merambat. Ketika curah hujan tinggi seperti saat ini, tanah menjadi labil dan pergerakan tidak terhindarkan. Kami sangat khawatir dan menduga kuat korban berada di bawah reruntuhan material longsor," tambahnya.

    Selain kejadian longsor yang memakan korban dan bangunan, Suwarso juga melaporkan sejumlah titik di Kota Samarinda yang terendam banjir akibat hujan deras yang berlangsung sejak pukul 04.30 WITA. 

    Beberapa lokasi yang dilaporkan tergenang banjir dengan ketinggian air antara 35 hingga 80 cm meliputi:

    Flyover Juanda, Jl. Damanhuri, Jl. Damai

    Jl. Aws Syahrani, Jl. Kadrie Oening (dua titik) Simpang Lembuswana, Jl. Merdeka, Jl. Gerilya, Jl. Lempake Terminal, Jl. D.I. Panjaitan, Jl. Mugirejo, Jl. Adam Malik GG. Mujahidin, Jl. P. Antasari

    GG. Sayur 9 RT. 35 Sempaja Utara, Simpang Sempaja, Sungai Siring, Jl. Belimau (lokasi longsor), Jl. Siti Aisyah GG. 16, Jl. Ks. Tubun, Jl. Juanda, Jl. Pramuka, Jl. Gunung Kapur, Jalan Poros Samarinda-Bandara APT. Pranoto (Simpang Lempake - Alaya/Pemancingan Kebun Raya/100mtr Simpang Pampang dari smr - Pintu Masuk Bandara APT. Pranoto), Jl. Lempake Tepian, Jl. P. Suryanata, Jl. Dr. Sutomo, Jl. Bukit Barisan, Depan SPBU Tanah Merah, dan Batu Cermin Kelurahan Sempaja Selatan.

    Fasilitas umum seperti SMPN 24 Kelurahan Bukit Pinang dan SDN 019 Kelurahan Sungai Siring juga dilaporkan terdampak genangan banjir. 

    Selain itu, beberapa laporan pohon tumbang juga diterima BPBD di beberapa lokasi. Adapun lokasinya sebagai berikut, JI. Mugirejo Tanjakan Lubuk Sawah, JI. Sawi 2 Bengkuring, JI. HAM Rifadin, dan JI AWS gang 7 perumahan villa darus sofa lestari blok F.

    BPBD Kota Samarinda mengimbau seluruh masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir dan longsor, terutama bagi warga yang tinggal di daerah rawan. 

    Tim Pusdalops PB BPBD Kota Samarinda terus bersiaga dan siap menerima laporan serta memberikan bantuan yang dibutuhkan. 

    “Masyarakat dapat menghubungi kantor BPBD atau melalui petugas yang bertugas,” pungkasnya. 

    (Sf/Rs)