Cari disini...
Seputarfakta.com - Maya Sari -
Seputar Kaltim
Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Kota Balikpapan, Muhaimin. (Foto: Maya Sari/Seputarfakta.com)
Balikpapan - Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan tengah mendorong transformasi besar dalam sistem pengelolaan data pembangunan.
Sekretaris Daerah (Sekda), Muhaimin menyatakan ke depan sistem pengumpulan dan penyajian data tidak lagi dilakukan secara sektoral, melainkan satu pintu dan sistem terintegrasi yang dikelola Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo).
“Langkah ini menjadi strategi penting untuk menjawab tantangan pembangunan yang semakin kompleks,” ucap Muhaimin kepada media, Sabtu (14/6/2025).
Dengan pendekatan berbasis teknologi dan integrasi lintas instansi, pemkot ingin memastikan setiap kebijakan dan perencanaan pembangunan didasarkan pada data yang akurat, mutakhir dan dapat dipertanggungjawabkan.
“Selama ini data tersebar dan sering kali tumpang tindih antarinstansi. Ke depan tidak ada lagi istilah ini datanya Bappeda, ini Disdik, ini bagian pembangunan. Semua data adalah milik bersama pemkot dan harus dikelola dalam satu sistem yang utuh,” tegasnya.
Ia mengkritisi praktik lama di beberapa OPD yang cenderung mengulang data tahun sebelumnya tanpa verifikasi lapangan. Menurutnya data yang asal-asalan berpotensi merugikan proses pembangunan, mulai dari penganggaran hingga evaluasi program.
Sebagai bentuk pembenahan, Muhaimin mendorong penyamaan metodologi, keseragaman metadata, serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang statistik sektoral. Hal ini dinilai penting agar setiap data yang dikumpulkan memiliki kualitas dan kompatibilitas antarwaktu dan wilayah.
“Statistik sektoral bukan hanya tugas teknis semata, tapi fondasi dari seluruh keputusan pembangunan. Kita perlu satu bahasa, satu standar dan satu sistem,” tambahnya.
Pemkot Balikpapan juga berupaya memperkuat koordinasi antar OPD sebagai produsen data, guna mewujudkan kebijakan berbasis bukti atau evidence-based policy.
“Dengan sistem data yang terpusat dan kolaboratif, Pemkot Balikpapan menargetkan pembangunan yang lebih terarah, transparan dan berkelanjutan,” paparnya.
(Sf/Lo)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com - Maya Sari -
Seputar Kaltim
Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Kota Balikpapan, Muhaimin. (Foto: Maya Sari/Seputarfakta.com)
Balikpapan - Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan tengah mendorong transformasi besar dalam sistem pengelolaan data pembangunan.
Sekretaris Daerah (Sekda), Muhaimin menyatakan ke depan sistem pengumpulan dan penyajian data tidak lagi dilakukan secara sektoral, melainkan satu pintu dan sistem terintegrasi yang dikelola Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo).
“Langkah ini menjadi strategi penting untuk menjawab tantangan pembangunan yang semakin kompleks,” ucap Muhaimin kepada media, Sabtu (14/6/2025).
Dengan pendekatan berbasis teknologi dan integrasi lintas instansi, pemkot ingin memastikan setiap kebijakan dan perencanaan pembangunan didasarkan pada data yang akurat, mutakhir dan dapat dipertanggungjawabkan.
“Selama ini data tersebar dan sering kali tumpang tindih antarinstansi. Ke depan tidak ada lagi istilah ini datanya Bappeda, ini Disdik, ini bagian pembangunan. Semua data adalah milik bersama pemkot dan harus dikelola dalam satu sistem yang utuh,” tegasnya.
Ia mengkritisi praktik lama di beberapa OPD yang cenderung mengulang data tahun sebelumnya tanpa verifikasi lapangan. Menurutnya data yang asal-asalan berpotensi merugikan proses pembangunan, mulai dari penganggaran hingga evaluasi program.
Sebagai bentuk pembenahan, Muhaimin mendorong penyamaan metodologi, keseragaman metadata, serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang statistik sektoral. Hal ini dinilai penting agar setiap data yang dikumpulkan memiliki kualitas dan kompatibilitas antarwaktu dan wilayah.
“Statistik sektoral bukan hanya tugas teknis semata, tapi fondasi dari seluruh keputusan pembangunan. Kita perlu satu bahasa, satu standar dan satu sistem,” tambahnya.
Pemkot Balikpapan juga berupaya memperkuat koordinasi antar OPD sebagai produsen data, guna mewujudkan kebijakan berbasis bukti atau evidence-based policy.
“Dengan sistem data yang terpusat dan kolaboratif, Pemkot Balikpapan menargetkan pembangunan yang lebih terarah, transparan dan berkelanjutan,” paparnya.
(Sf/Lo)