Cari disini...
Seputarfakta.com - Maulana -
Seputar Kaltim
Kawal Borneo Community Foundation (KBCF) gelar konferensi pers bertajuk penguatan sinergi dan kolaborasi. (Foto: Maulana/Seputafakta.com)
Samarinda - Dalam pandangan umum, tak sedikit yang menganggap bahwa pengelolaan kehutanan dianggap hanya pekerjaan gender tertentu, khususnya pria. Padahal, pandangan ini tak sepenuhnya benar. Perempuan nyatanya juga punya peran penting.
Untuk mendorong masifnya keterlibatan perempuan, sebuah organisasi bernama Kawal Borneo Community Foundation (KBCF), mengupayakan peningkatan partisipasi, peran serta dan keterlibatan perempuan dan generasi muda dalam mengelola hutan melalui dua program, yakni perhutanan sosial bagi perempuan dan generasi muda (PSPGM) dan Enhanching community forest tenrue and sustainable livelihood (Eco-stable).
Direktur Eksekutif KBCF, Mukti Ali menjelaskan, program Eco-stable berjalan sejak 2021, sedangkan PSPGM sejak 2022, dalam kedua program tersebut keterlibatan perempuan sangat signifikan dalam pengelolaan hutan. "Kedua program itu memang berbeda lokasi, tapi ada yang beririsan terutama dalam penguatan perempuannya," ungkap Mukti, dalam konferensi pers di Sekretariat KBCF, Kota Samarinda, Sabtu (9/9/2023).
Melalui program PSPGM yang berjalan di tiga kabupaten/kota, yakni Desa Karangan Dalam, Kabupaten Kutai Timur; Kampung Intu Lingau, Kabupaten Kutai Barat; dan Kelurahan Karang Joang, Balikpapan. KBCF dapat mendapingi dan mendorong Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) perempuan untuk membuat produk turunan berbasis komoditi hasil hutan.
Tidak hanya itu, perempuan serta generasi muda juga didorong untuk melakukan penyiapan kawasan hutan. Para partisipan dilatih menggunakan alat pemetaan untuk dapat mengidentifikasi potensi yang ada di kawasan hutan sekaligus mengambil titik koordinat batas area kelola dan perlindungan hutan, hal ini selaras dengan program Eco-stable yang memiliki arti penguatan perhutanan masyarakat dan penghidupan berkelanjutan.
"Di hutan Desa Serat, pendampingan pengelolaan hutan desa dan tanah adat. Ada tiga calon hutan desa di Kutai Barat, yakni Kampung Jauhan Asa, Kampung Penarung, Kampung Tutung yang kami usulkan ken kementrian. Dan juga di Paser itu hutan Desa Semuntai, Desa Modan dan pengusulan Hutan Adat di Desa Tiwei," jabar Mukti.
Program Officer PSPGM, Irmah Rusjal menyebut, akan menghadirkan narasumber woman champion dari berbagai KPS dan KUPS untuk bercerita tentang cerita sukses dan pembelajaran dalam mengelola hutan dalam kegiatan temu regional perempuan dan generasi muda perhutanan sosial di Kaltim.
"Tujuannya sendiri itu ada lima, pertama itu membangun pemahaman yang sama pentingnya peran perempuan dalam perhutanan sosial sebagai agenda pembangunan daerah itu sendiri. Kedua, kita pengin itu menjadi tempat dialog untuk mereka KUPS dan KPS," beber Irmah.
Ketiga, dirinya dapat membuka peluang baru bagi KPS dan KUPS untuk pengembangan usaha. Keempat, adanya peningkatan kapasitas dari observasi masalah hingga penyelesaian dari masalah tersebut. Kelima, langkah promosi.
(Sf/Rs)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com - Maulana -
Seputar Kaltim
Kawal Borneo Community Foundation (KBCF) gelar konferensi pers bertajuk penguatan sinergi dan kolaborasi. (Foto: Maulana/Seputafakta.com)
Samarinda - Dalam pandangan umum, tak sedikit yang menganggap bahwa pengelolaan kehutanan dianggap hanya pekerjaan gender tertentu, khususnya pria. Padahal, pandangan ini tak sepenuhnya benar. Perempuan nyatanya juga punya peran penting.
Untuk mendorong masifnya keterlibatan perempuan, sebuah organisasi bernama Kawal Borneo Community Foundation (KBCF), mengupayakan peningkatan partisipasi, peran serta dan keterlibatan perempuan dan generasi muda dalam mengelola hutan melalui dua program, yakni perhutanan sosial bagi perempuan dan generasi muda (PSPGM) dan Enhanching community forest tenrue and sustainable livelihood (Eco-stable).
Direktur Eksekutif KBCF, Mukti Ali menjelaskan, program Eco-stable berjalan sejak 2021, sedangkan PSPGM sejak 2022, dalam kedua program tersebut keterlibatan perempuan sangat signifikan dalam pengelolaan hutan. "Kedua program itu memang berbeda lokasi, tapi ada yang beririsan terutama dalam penguatan perempuannya," ungkap Mukti, dalam konferensi pers di Sekretariat KBCF, Kota Samarinda, Sabtu (9/9/2023).
Melalui program PSPGM yang berjalan di tiga kabupaten/kota, yakni Desa Karangan Dalam, Kabupaten Kutai Timur; Kampung Intu Lingau, Kabupaten Kutai Barat; dan Kelurahan Karang Joang, Balikpapan. KBCF dapat mendapingi dan mendorong Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) perempuan untuk membuat produk turunan berbasis komoditi hasil hutan.
Tidak hanya itu, perempuan serta generasi muda juga didorong untuk melakukan penyiapan kawasan hutan. Para partisipan dilatih menggunakan alat pemetaan untuk dapat mengidentifikasi potensi yang ada di kawasan hutan sekaligus mengambil titik koordinat batas area kelola dan perlindungan hutan, hal ini selaras dengan program Eco-stable yang memiliki arti penguatan perhutanan masyarakat dan penghidupan berkelanjutan.
"Di hutan Desa Serat, pendampingan pengelolaan hutan desa dan tanah adat. Ada tiga calon hutan desa di Kutai Barat, yakni Kampung Jauhan Asa, Kampung Penarung, Kampung Tutung yang kami usulkan ken kementrian. Dan juga di Paser itu hutan Desa Semuntai, Desa Modan dan pengusulan Hutan Adat di Desa Tiwei," jabar Mukti.
Program Officer PSPGM, Irmah Rusjal menyebut, akan menghadirkan narasumber woman champion dari berbagai KPS dan KUPS untuk bercerita tentang cerita sukses dan pembelajaran dalam mengelola hutan dalam kegiatan temu regional perempuan dan generasi muda perhutanan sosial di Kaltim.
"Tujuannya sendiri itu ada lima, pertama itu membangun pemahaman yang sama pentingnya peran perempuan dalam perhutanan sosial sebagai agenda pembangunan daerah itu sendiri. Kedua, kita pengin itu menjadi tempat dialog untuk mereka KUPS dan KPS," beber Irmah.
Ketiga, dirinya dapat membuka peluang baru bagi KPS dan KUPS untuk pengembangan usaha. Keempat, adanya peningkatan kapasitas dari observasi masalah hingga penyelesaian dari masalah tersebut. Kelima, langkah promosi.
(Sf/Rs)