Cari disini...
Seputarfakta.com - Muhammad Anshori -
Seputar Kaltim
Pemantauan Hilal penentuan Ramadan 1446 Hijriah di Kecamatan Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara (Kukar). (Foto:M.anshori/Seputarfakta.com)
Tenggarong - Pemerintah melakukan penentuan Ramadan di Kantor Nahdatul Ulama (NU), Kecamatan Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara (Kukar) Jumat (28/2/2025).
Kepala Kemenag Kukar, Nasrun mengatakan pemantauan tersebut bertujuan untuk mengetahui jatuhnya 1 Ramadan pada 2025 ini.
"Kita sudah melakukan pemantauan hilal, tapi belum kelihatan. Kita gunakan juga alat sesuai Azimut atau sudut yang diukur dari arah utara atau selatan jarum magnetik ke arah suatu titik, posisi hilal di 263 derajat dan tidak terlihat," kata Nasrun.
Kata dia, ada beberapa faktor yang menyebabkan hilal tidak terlihat, yakni karena ketinggian tempat pantauan, idealnya dilakukan di pantai ketika matahari terbenam.
"Ini psosisi masih terhalang gunung di depan. Tapi kita harap tetap menunggu hasil Kemenag RI, karena dari Sabang sampai Merauke hari ini melakukan pantauan yang sama," ujarnya.
Nasrun menyebut pemantaun ini dilakukan dengan dua metode yakni rukyatul hilal dan Imkanur Rukyah oleh organisasi pemerintah atau Nadhatul Ulama (NU) dan Wujudul Hilal yang diyakini Muhammadiyah.
"Dua metode ini dilakukan karena pertama ada NU dan organisasi islam lainnya menggunakan Imkanur Rukyah, kalau untuk organisasi Muhammdiyah menggunakan Wujudl Hilal," sebutnya.
Dirinya berharap masyarakat di Kukar tetap bersabar untuk terus menunggu keputusan dari Kemenag RI.
(Sf/By)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com - Muhammad Anshori -
Seputar Kaltim
Pemantauan Hilal penentuan Ramadan 1446 Hijriah di Kecamatan Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara (Kukar). (Foto:M.anshori/Seputarfakta.com)
Tenggarong - Pemerintah melakukan penentuan Ramadan di Kantor Nahdatul Ulama (NU), Kecamatan Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara (Kukar) Jumat (28/2/2025).
Kepala Kemenag Kukar, Nasrun mengatakan pemantauan tersebut bertujuan untuk mengetahui jatuhnya 1 Ramadan pada 2025 ini.
"Kita sudah melakukan pemantauan hilal, tapi belum kelihatan. Kita gunakan juga alat sesuai Azimut atau sudut yang diukur dari arah utara atau selatan jarum magnetik ke arah suatu titik, posisi hilal di 263 derajat dan tidak terlihat," kata Nasrun.
Kata dia, ada beberapa faktor yang menyebabkan hilal tidak terlihat, yakni karena ketinggian tempat pantauan, idealnya dilakukan di pantai ketika matahari terbenam.
"Ini psosisi masih terhalang gunung di depan. Tapi kita harap tetap menunggu hasil Kemenag RI, karena dari Sabang sampai Merauke hari ini melakukan pantauan yang sama," ujarnya.
Nasrun menyebut pemantaun ini dilakukan dengan dua metode yakni rukyatul hilal dan Imkanur Rukyah oleh organisasi pemerintah atau Nadhatul Ulama (NU) dan Wujudul Hilal yang diyakini Muhammadiyah.
"Dua metode ini dilakukan karena pertama ada NU dan organisasi islam lainnya menggunakan Imkanur Rukyah, kalau untuk organisasi Muhammdiyah menggunakan Wujudl Hilal," sebutnya.
Dirinya berharap masyarakat di Kukar tetap bersabar untuk terus menunggu keputusan dari Kemenag RI.
(Sf/By)