Hari Ketiga Kebakaran Lahan di Muara Kaman, Api Belum Padam

    Seputarfakta.com - Muhammad Anshori -

    Seputar Kaltim

    23 Juli 2025 02:47 WIB

    Kebakaran lahan di Desa Muara siran, Kecamatan Muara Kaman. (Foto: Tangkapan Layar)

    Tenggarong - Kebakaran lahan gambut yang terjadi di Desa Muara Siran, Kecamatan Muara Kaman, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) belum berhasil dipadamkan hingga hari ketiga. 

    Kendala utama pemadaman adalah akses yang sulit dijangkau menuju lokasi kebakaran dan menyebabkan kobaran api mulai melebar. Warga yang khawatir dengan kondisi tersebut meminta pihak terkait segera menagani insiden ini. 

    "Kami khawatir kalau kebakaran ini tidak segera ditangani akan menyebar ke permukiman warga," kata Warga, Fitri, Rabu (23/7/2025).

    Ia menyebut warga setempat mulai waspada, mereka akan mencari lokasi pengungsian apabila keadaan semakin tidak kondusif. Selain menghindari api, ditakutkan asap yang ditimbulkan bisa engganggu pernafasan. 

    "Meskipun kebakaran ada di seberang, tapi dekat dengan permukiman warga, kami takut asapnya membuat sesak nafas," ujarnya. 

    Sementara Koordinator Lapangan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Eko Suryawinata mengungkapkan tim Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Daerah Aliran Sungai (DAS) Belayan selaku pemangku kawasan telah berada di lokasi sejak Senin (21/7/2025). 

    "Kebakaran berada di atas perairan, info yang terbakar bagian vegetasi di atasnya," ungkap Eko. 

    Kata dia pada Selasa (22/7/2025) siang api sempat mengecil, tapi memasuki pukul 22.00 WITA kobaran justru kembali membesar. 

    "Tim KPHP sudah mendirikan posko di Desa Bukit Jering, pemadaman malam hari tidak memungkinkan, kami mempertimbangkan faktor keamanan personel," sebutnya. 

    Kini BPBD Kukar telah bertolak menuju lokasi kejadian mengerahkan personel untuk membantu warga setempat. "Perkembangan terakhir kami belum mendapatkan info lanjutan, pagi ini kami langsung ke lokasi," pungkas Eko. 

    (Sf/Lo)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    Hari Ketiga Kebakaran Lahan di Muara Kaman, Api Belum Padam

    Seputarfakta.com - Muhammad Anshori -

    Seputar Kaltim

    23 Juli 2025 02:47 WIB

    Kebakaran lahan di Desa Muara siran, Kecamatan Muara Kaman. (Foto: Tangkapan Layar)

    Tenggarong - Kebakaran lahan gambut yang terjadi di Desa Muara Siran, Kecamatan Muara Kaman, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) belum berhasil dipadamkan hingga hari ketiga. 

    Kendala utama pemadaman adalah akses yang sulit dijangkau menuju lokasi kebakaran dan menyebabkan kobaran api mulai melebar. Warga yang khawatir dengan kondisi tersebut meminta pihak terkait segera menagani insiden ini. 

    "Kami khawatir kalau kebakaran ini tidak segera ditangani akan menyebar ke permukiman warga," kata Warga, Fitri, Rabu (23/7/2025).

    Ia menyebut warga setempat mulai waspada, mereka akan mencari lokasi pengungsian apabila keadaan semakin tidak kondusif. Selain menghindari api, ditakutkan asap yang ditimbulkan bisa engganggu pernafasan. 

    "Meskipun kebakaran ada di seberang, tapi dekat dengan permukiman warga, kami takut asapnya membuat sesak nafas," ujarnya. 

    Sementara Koordinator Lapangan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Eko Suryawinata mengungkapkan tim Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Daerah Aliran Sungai (DAS) Belayan selaku pemangku kawasan telah berada di lokasi sejak Senin (21/7/2025). 

    "Kebakaran berada di atas perairan, info yang terbakar bagian vegetasi di atasnya," ungkap Eko. 

    Kata dia pada Selasa (22/7/2025) siang api sempat mengecil, tapi memasuki pukul 22.00 WITA kobaran justru kembali membesar. 

    "Tim KPHP sudah mendirikan posko di Desa Bukit Jering, pemadaman malam hari tidak memungkinkan, kami mempertimbangkan faktor keamanan personel," sebutnya. 

    Kini BPBD Kukar telah bertolak menuju lokasi kejadian mengerahkan personel untuk membantu warga setempat. "Perkembangan terakhir kami belum mendapatkan info lanjutan, pagi ini kami langsung ke lokasi," pungkas Eko. 

    (Sf/Lo)