Cari disini...
Seputarfakta.com – Lisda -
Seputar Kaltim
Pedagang sapi, Mulyono. (Foto: Lisda/Seputarfakta.com)
Sangatta – Menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 H, penjualan hewan kurban di Jalan Petani, Sangatta Selatan, Kutai Timur (Kutim), mulai ramai.
Pedagang sapi, Mulyono, menyampaikan bahwa harga sapi yang dijual bervariasi. Sapi Bali ukuran kecil dijual mulai Rp17 juta, sedangkan sapi Limosin berkualitas unggul bisa mencapai Rp90 juta. “Sebagian besar sapi ini sudah dipesan sebelumnya oleh para pembeli,” kata Mulyono saat ditemui pada Selasa (27/5/2025).
Ia menjelaskan bahwa ada tiga jenis sapi yang di jual yaitu sapi Bali, Limosin, dan PO (Peranakan Ongole). Dari ketiga jenis itu, sapi Bali paling laris. Selain lebih murah, dagingnya juga lebih disukai konsumen karena cenderung tidak terlalu berlemak.
“Orang-orang lebih suka sapi Bali. Harganya lebih terjangkau dan dagingnya agak kering,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa sapi-sapi yang dijual didatangkan dari berbagai daerah, seperti Sulawesi, Ternate, dan Kupang. Ia juga memastikan semua hewan kurban sudah divaksin sebelum dijual.
“Semua sapi yang masuk ke sini sudah divaksin, jadi aman untuk kurban,” tambahnya.
Menurut Mulyono, kunci utama dalam bisnis hewan kurban adalah menjaga kualitas. Ia mengaku tidak menghadapi tantangan berarti selama hewan-hewan yang dijual sehat dan sesuai dengan syariat Islam.
“Kalau tantangan, sepertinya tidak ada. Yang penting kualitas sapi tetap kami jaga,” katanya.
Lebih lanjut, Mulyono memulai usaha jual beli hewan kurban sejak tahun 2020. Tahun ini menjadi tahun kelima ia menekuni bisnis tersebut. “Kita mulai dari 2020, jadi sekarang sudah lima tahun,” ucapnya.
Meski permintaan pasar secara umum sedikit m
enurun dibanding tahun lalu, penjualan di tempatnya masih berjalan normal. “Walaupun tahun ini terjadi penurunan, alhamdulillah penjualan di tempat kami tetap stabil,” ujarnya.
Ia berharap penjualan hewan kurban tetap ramai setiap tahunnya, terutama di momen besar seperti Idul Adha.
“Harapannya tetap ramai. Tahun ini memang agak turun, tapi alhamdulillah di tempat kami masih lancar,” tutup Mulyono.
(Sf/Rs)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com – Lisda -
Seputar Kaltim
Pedagang sapi, Mulyono. (Foto: Lisda/Seputarfakta.com)
Sangatta – Menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 H, penjualan hewan kurban di Jalan Petani, Sangatta Selatan, Kutai Timur (Kutim), mulai ramai.
Pedagang sapi, Mulyono, menyampaikan bahwa harga sapi yang dijual bervariasi. Sapi Bali ukuran kecil dijual mulai Rp17 juta, sedangkan sapi Limosin berkualitas unggul bisa mencapai Rp90 juta. “Sebagian besar sapi ini sudah dipesan sebelumnya oleh para pembeli,” kata Mulyono saat ditemui pada Selasa (27/5/2025).
Ia menjelaskan bahwa ada tiga jenis sapi yang di jual yaitu sapi Bali, Limosin, dan PO (Peranakan Ongole). Dari ketiga jenis itu, sapi Bali paling laris. Selain lebih murah, dagingnya juga lebih disukai konsumen karena cenderung tidak terlalu berlemak.
“Orang-orang lebih suka sapi Bali. Harganya lebih terjangkau dan dagingnya agak kering,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa sapi-sapi yang dijual didatangkan dari berbagai daerah, seperti Sulawesi, Ternate, dan Kupang. Ia juga memastikan semua hewan kurban sudah divaksin sebelum dijual.
“Semua sapi yang masuk ke sini sudah divaksin, jadi aman untuk kurban,” tambahnya.
Menurut Mulyono, kunci utama dalam bisnis hewan kurban adalah menjaga kualitas. Ia mengaku tidak menghadapi tantangan berarti selama hewan-hewan yang dijual sehat dan sesuai dengan syariat Islam.
“Kalau tantangan, sepertinya tidak ada. Yang penting kualitas sapi tetap kami jaga,” katanya.
Lebih lanjut, Mulyono memulai usaha jual beli hewan kurban sejak tahun 2020. Tahun ini menjadi tahun kelima ia menekuni bisnis tersebut. “Kita mulai dari 2020, jadi sekarang sudah lima tahun,” ucapnya.
Meski permintaan pasar secara umum sedikit m
enurun dibanding tahun lalu, penjualan di tempatnya masih berjalan normal. “Walaupun tahun ini terjadi penurunan, alhamdulillah penjualan di tempat kami tetap stabil,” ujarnya.
Ia berharap penjualan hewan kurban tetap ramai setiap tahunnya, terutama di momen besar seperti Idul Adha.
“Harapannya tetap ramai. Tahun ini memang agak turun, tapi alhamdulillah di tempat kami masih lancar,” tutup Mulyono.
(Sf/Rs)