Cari disini...
Seputarfakta.com - Baiq Eliana -
Seputar Kaltim
Kepala Disdik Berau, Mardiatul Idalisah. (Foto: Baiq Eliana/seputarfakta.com)
Tanjung Redeb - Gaji guru honorer yang ramai di pertanyakan karena belum dibayarkan selama tiga bulan terakhir hingga saat ini mulai menemui titik terang.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Berau, Mardiatul Idalisah, menjelaskan mengenai keterlambatan pembayaran gaji guru honorer yang hingga saat ini belum diterima yakni bukan berarti karena kurangnya perhatian. Namun, ia mengatakan karena adanya regulasi juga yang harus dipenuhi.
Dirinya pun menjelaskan dari hasil dari rapat tertutup yang telah di lakukan bersama Wakil Bupati (Wabup) Berau, serta dinas terkait untuk membahas keberlanjutan nasib para tenaga pendidik yang masih berstatus honorer, pada Rabu, (9/4/2025).
Ia menjelaskan terdapat beberapa kesimpulan yakni pertama sinkronisasi data antara Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Ruang Talenta Guru (RTG) maupun Data Pokok Pendidikan (Dapodik), dengan data dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB).
"Jadi kami (Disdik) diperintahkan oleh pak Wabup, bersama dengan BKPSDM untuk menyampaikan ini ke pemerintah pusat agar mendapatkan arahan dan solusi, artinya ini sangat mendesak, memang sangat dibutuhkan ya," ujar Mardiatul Idalisah.
Kemudian, kedua adalah Disdik Berau bersama bagian hukum Pemkab Berau akan berkunjung ke Kabupaten/Kota, yang sudah melakukan pembayaran gaji tenaga honorer.
Ketiga yakni, ia menegaskan bahwa Disdik akan membayar gaji guru honorer tersebut sesuai regulasi yang diatur oleh pemerintah.
"Keempat untuk tenaga guru yang datanya benar-benar masuk di dapodik dan diakui oleh pusat tersebut dapat tetap mengajar," tuturnya.
Ia pun menekankan bahwa pihaknya saat ini terus mengupayakan agar gaji honorer tersebut bisa di bayarkan sesegera mungkin untuk memenuhi hak-hak para tenaga guru honorer.
"Karena pembayaran itu kan bukan Disdik saja tapi kan harus lintas sektoral. Harus ada kajian sebelum pemberian gaji itu. Artinya, kita bersama sama mencari pembenaran melalui regulasi, jangan sampai keputusan kita diambil nantinya justru terjerat hukum," terangnya.
Ia pun menjelaskan bahwa saat ini, pembayaran gaji akan langsung berproses dan anggaran pun telah siap. Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa hal ini akan segera di tindak lanjuti dan pihaknya juga akan melaksanakan rapat dengan kepala sekolah untuk menjelaskan lebih lanjut.
"Jadi nanti kepala sekolah lagi yang menyampaikan ke guru-guru," katanya.
Sementara itu, ia mengatakan untuk jumlah yang tercatat sesuai jumlah talenta guru ya di dapodik yakni ada 388 honorer.
"Jadi kami tidak melakukan di luar dapodik, itu sekitar 388 yang tersebar di 13 kecamatan," ujarnya.
Ia pun menyoroti terkait dampak akibat pemberhentian tenaga pengajar berstatus honorer yang sempat terjadi dan melumpuhkan beberapa sekolah
"Yang paling banyak itu di Kecamatan Tanjung Redeb. Kemudian sekolah yang paling terdampak yakni SMP 3 Biatan sebanyak 12 orang," tandasnya.
(Sf/Rs)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com - Baiq Eliana -
Seputar Kaltim
Kepala Disdik Berau, Mardiatul Idalisah. (Foto: Baiq Eliana/seputarfakta.com)
Tanjung Redeb - Gaji guru honorer yang ramai di pertanyakan karena belum dibayarkan selama tiga bulan terakhir hingga saat ini mulai menemui titik terang.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Berau, Mardiatul Idalisah, menjelaskan mengenai keterlambatan pembayaran gaji guru honorer yang hingga saat ini belum diterima yakni bukan berarti karena kurangnya perhatian. Namun, ia mengatakan karena adanya regulasi juga yang harus dipenuhi.
Dirinya pun menjelaskan dari hasil dari rapat tertutup yang telah di lakukan bersama Wakil Bupati (Wabup) Berau, serta dinas terkait untuk membahas keberlanjutan nasib para tenaga pendidik yang masih berstatus honorer, pada Rabu, (9/4/2025).
Ia menjelaskan terdapat beberapa kesimpulan yakni pertama sinkronisasi data antara Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Ruang Talenta Guru (RTG) maupun Data Pokok Pendidikan (Dapodik), dengan data dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB).
"Jadi kami (Disdik) diperintahkan oleh pak Wabup, bersama dengan BKPSDM untuk menyampaikan ini ke pemerintah pusat agar mendapatkan arahan dan solusi, artinya ini sangat mendesak, memang sangat dibutuhkan ya," ujar Mardiatul Idalisah.
Kemudian, kedua adalah Disdik Berau bersama bagian hukum Pemkab Berau akan berkunjung ke Kabupaten/Kota, yang sudah melakukan pembayaran gaji tenaga honorer.
Ketiga yakni, ia menegaskan bahwa Disdik akan membayar gaji guru honorer tersebut sesuai regulasi yang diatur oleh pemerintah.
"Keempat untuk tenaga guru yang datanya benar-benar masuk di dapodik dan diakui oleh pusat tersebut dapat tetap mengajar," tuturnya.
Ia pun menekankan bahwa pihaknya saat ini terus mengupayakan agar gaji honorer tersebut bisa di bayarkan sesegera mungkin untuk memenuhi hak-hak para tenaga guru honorer.
"Karena pembayaran itu kan bukan Disdik saja tapi kan harus lintas sektoral. Harus ada kajian sebelum pemberian gaji itu. Artinya, kita bersama sama mencari pembenaran melalui regulasi, jangan sampai keputusan kita diambil nantinya justru terjerat hukum," terangnya.
Ia pun menjelaskan bahwa saat ini, pembayaran gaji akan langsung berproses dan anggaran pun telah siap. Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa hal ini akan segera di tindak lanjuti dan pihaknya juga akan melaksanakan rapat dengan kepala sekolah untuk menjelaskan lebih lanjut.
"Jadi nanti kepala sekolah lagi yang menyampaikan ke guru-guru," katanya.
Sementara itu, ia mengatakan untuk jumlah yang tercatat sesuai jumlah talenta guru ya di dapodik yakni ada 388 honorer.
"Jadi kami tidak melakukan di luar dapodik, itu sekitar 388 yang tersebar di 13 kecamatan," ujarnya.
Ia pun menyoroti terkait dampak akibat pemberhentian tenaga pengajar berstatus honorer yang sempat terjadi dan melumpuhkan beberapa sekolah
"Yang paling banyak itu di Kecamatan Tanjung Redeb. Kemudian sekolah yang paling terdampak yakni SMP 3 Biatan sebanyak 12 orang," tandasnya.
(Sf/Rs)