Cari disini...
Seputarfakta.com - Maulana -
Seputar Kaltim
Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud saat diwawancarai. (Foto: Maulana/Seputarfakta.com)
Samarinda - Gubernur Kaltim, Rudy Mas'ud, memastikan rencana pembangunan Tol Samarinda-Bontang akan tetap berlanjut.
Meskipun dihadapkan pada tantangan anggaran, orang nomor satu di Kaltim ini menegaskan komitmennya untuk merealisasikan proyek strategis tersebut.
Sebagai langkah konkret, Rudy Mas'ud mengungkapkan bahwa pemerintah telah menyiapkan rute baru yang akan melintasi kawasan pesisir Kutai Kartanegara (Kukar).
Penegasan ini disampaikan Rudy Mas'ud usai mengikuti Briefing Pimpinan di Kantor Kadrie Oening Tower Dispora Kaltim, Samarinda, Senin (27/10/2025).
Rudy menjelaskan bahwa rencana ini merupakan tindak lanjut dari kunjungannya ke Bontang dan Kukar pada akhir pekan lalu.
Ia menyebut, janji pembangunan akses jalan ini sudah ia sampaikan saat membuka acara Karnaval Bontang City (BCC).
"Dalam kesempatan tersebut (di Bontang), saya menyampaikan bahwa salah satu langkah pertama yang akan kami ambil adalah membuka akses jalan pesisir," tegas Rudy Mas'ud kepada awak media.
Rute pesisir ini, kata dia, dipilih setelah pihaknya melakukan inspeksi langsung ke lapangan pada hari Sabtu dan Minggu lalu, termasuk setelah pertemuan dengan Menteri ATR.
Gubernur Kaltim itu membeberkan, jalur tol ini direncanakan akan menghubungkan kawasan pesisir di Kutai Kartanegara langsung menuju Bontang.
"Kami melakukan kunjungan ke Kutai Kartanegara, melihat kondisi pesisir di sana," urainya.
"Dari Anggana hingga Kota Lama, Muara Badak, dan Marangkayu, kami rencanakan untuk menghubungkan kawasan-kawasan ini dengan jalan tol," sambung Rudy.
Menurut Rudy, fokus utama dari proyek strategis ini adalah membuka akses baru untuk memperlancar konektivitas antar wilayah.
"Yang menjadi fokus utama dari proyek ini adalah akses jalan, yang jika berhasil dibangun, akan memperkenalkan akses tol ini kepada masyarakat," jelasnya.
Pembangunan infrastruktur ini, lanjutnya, akan melengkapi tol yang sudah ada sebelumnya, yakni Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam).
"Kita juga berencana untuk menghubungkan Balikpapan dan Samarinda, serta Samarinda dan Bontang, dengan jalan tol yang akan dibangun," tambahnya.
Meski rencana sudah matang, Rudy Mas'ud tak menampik adanya tantangan besar, yakni soal ketersediaan anggaran.
Ia mengakui bahwa anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kaltim tahun ini mengalami pemotongan yang cukup signifikan.
"Kita perlu melihat kondisi anggaran karena anggaran kita tahun ini mengalami pemangkasan cukup besar," ungkapnya.
Kendati demikian, Rudy menegaskan Pemprov Kaltim akan tetap berupaya mencari solusi agar proyek ini tetap berjalan.
"Meskipun demikian, kami akan berusaha untuk tetap bertahan dan memaksimalkan anggaran yang ada," ujarnya optimis.
Untuk menyiasati keterbatasan anggaran tersebut, Pemprov Kaltim sedang mempertimbangkan opsi pendanaan alternatif.
Salah satu skema yang paling memungkinkan adalah Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) atau melibatkan pihak swasta secara langsung.
"Terkait dengan pembiayaan proyek ini, kami sedang mempertimbangkan kemungkinan untuk menjalin kerjasama dengan pihak swasta. Salah satunya adalah melalui skema kerjasama dengan KPBU atau kerjasama dengan pihak swasta lainnya," pungkasnya.
(Sf/Rs)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com - Maulana -
Seputar Kaltim

Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud saat diwawancarai. (Foto: Maulana/Seputarfakta.com)
Samarinda - Gubernur Kaltim, Rudy Mas'ud, memastikan rencana pembangunan Tol Samarinda-Bontang akan tetap berlanjut.
Meskipun dihadapkan pada tantangan anggaran, orang nomor satu di Kaltim ini menegaskan komitmennya untuk merealisasikan proyek strategis tersebut.
Sebagai langkah konkret, Rudy Mas'ud mengungkapkan bahwa pemerintah telah menyiapkan rute baru yang akan melintasi kawasan pesisir Kutai Kartanegara (Kukar).
Penegasan ini disampaikan Rudy Mas'ud usai mengikuti Briefing Pimpinan di Kantor Kadrie Oening Tower Dispora Kaltim, Samarinda, Senin (27/10/2025).
Rudy menjelaskan bahwa rencana ini merupakan tindak lanjut dari kunjungannya ke Bontang dan Kukar pada akhir pekan lalu.
Ia menyebut, janji pembangunan akses jalan ini sudah ia sampaikan saat membuka acara Karnaval Bontang City (BCC).
"Dalam kesempatan tersebut (di Bontang), saya menyampaikan bahwa salah satu langkah pertama yang akan kami ambil adalah membuka akses jalan pesisir," tegas Rudy Mas'ud kepada awak media.
Rute pesisir ini, kata dia, dipilih setelah pihaknya melakukan inspeksi langsung ke lapangan pada hari Sabtu dan Minggu lalu, termasuk setelah pertemuan dengan Menteri ATR.
Gubernur Kaltim itu membeberkan, jalur tol ini direncanakan akan menghubungkan kawasan pesisir di Kutai Kartanegara langsung menuju Bontang.
"Kami melakukan kunjungan ke Kutai Kartanegara, melihat kondisi pesisir di sana," urainya.
"Dari Anggana hingga Kota Lama, Muara Badak, dan Marangkayu, kami rencanakan untuk menghubungkan kawasan-kawasan ini dengan jalan tol," sambung Rudy.
Menurut Rudy, fokus utama dari proyek strategis ini adalah membuka akses baru untuk memperlancar konektivitas antar wilayah.
"Yang menjadi fokus utama dari proyek ini adalah akses jalan, yang jika berhasil dibangun, akan memperkenalkan akses tol ini kepada masyarakat," jelasnya.
Pembangunan infrastruktur ini, lanjutnya, akan melengkapi tol yang sudah ada sebelumnya, yakni Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam).
"Kita juga berencana untuk menghubungkan Balikpapan dan Samarinda, serta Samarinda dan Bontang, dengan jalan tol yang akan dibangun," tambahnya.
Meski rencana sudah matang, Rudy Mas'ud tak menampik adanya tantangan besar, yakni soal ketersediaan anggaran.
Ia mengakui bahwa anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kaltim tahun ini mengalami pemotongan yang cukup signifikan.
"Kita perlu melihat kondisi anggaran karena anggaran kita tahun ini mengalami pemangkasan cukup besar," ungkapnya.
Kendati demikian, Rudy menegaskan Pemprov Kaltim akan tetap berupaya mencari solusi agar proyek ini tetap berjalan.
"Meskipun demikian, kami akan berusaha untuk tetap bertahan dan memaksimalkan anggaran yang ada," ujarnya optimis.
Untuk menyiasati keterbatasan anggaran tersebut, Pemprov Kaltim sedang mempertimbangkan opsi pendanaan alternatif.
Salah satu skema yang paling memungkinkan adalah Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) atau melibatkan pihak swasta secara langsung.
"Terkait dengan pembiayaan proyek ini, kami sedang mempertimbangkan kemungkinan untuk menjalin kerjasama dengan pihak swasta. Salah satunya adalah melalui skema kerjasama dengan KPBU atau kerjasama dengan pihak swasta lainnya," pungkasnya.
(Sf/Rs)