Cari disini...
Seputarfakta.com - Maulana -
Seputar Kaltim
Ketua Tim Transisi Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, Rusmadi Wongso. (Foto: Maulana/Seputarfakta.com)
Samarinda - Ternyata Program pendidikan gratis "Gratispol" tak semua perguruan tinggi di Benua Etam dapat merasakannya.
Program yang ada di masa pemerintahannya Rudy Mas’ud dan Seno Aji ini hanya memberikan prioritas kepada perguruan tinggi (PT) yang telah terakreditasi dan terdaftar di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti).
Ketua Tim Transisi, Rusmadi Wongso, menyampaikan hanya terdapat 53 kampus yang baru bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim.
"Alhamdulillah, hari ini adalah tonggak awal berjalannya program-program gratis. Saat ini ada 53 perguruan tinggi yang menjadi mitra, dan kita berharap jumlah ini akan terus bertambah menjadi 64 atau lebih," ujar Rusmadi dalam acara peluncuran di Convention Hall GOR Sempaja, Samarinda, Senin (21/4/2025).
Lebih lanjut, Rusmadi menekankan bahwa program bantuan pendidikan Gratispol secara tegas hanya diperuntukkan bagi perguruan tinggi yang telah terdata di PDDikti dan memiliki status akreditasi yang jelas.
Fokus utama dari program ini adalah memberikan akses pendidikan tinggi yang tidak hanya gratis, tetapi juga berkualitas bagi masyarakat Kaltim.
"Ke depan, dalam satu atau dua tahun mendatang, kami akan terus melakukan evaluasi terhadap perguruan tinggi yang saat ini masih memiliki akreditasi C. Bapak Gubernur secara khusus meminta agar dalam kurun waktu dua tahun, mereka mampu menunjukkan peningkatan kualitas dan meraih akreditasi yang lebih baik," tandas Rusmadi.
Ia menegaskan bahwa tujuan utama program Gratispol adalah untuk memastikan anak-anak Kaltim dapat menempuh pendidikan tinggi di institusi yang bermutu.
"Kita ingin anak-anak kuliah, tetapi di perguruan tinggi yang berkualitas. Jadi, ini bukan sekadar gratis biaya kuliah, melainkan gratis yang dibarengi dengan jaminan mutu pendidikan," pungkasnya.
(Sf/Rs)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com - Maulana -
Seputar Kaltim
Ketua Tim Transisi Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, Rusmadi Wongso. (Foto: Maulana/Seputarfakta.com)
Samarinda - Ternyata Program pendidikan gratis "Gratispol" tak semua perguruan tinggi di Benua Etam dapat merasakannya.
Program yang ada di masa pemerintahannya Rudy Mas’ud dan Seno Aji ini hanya memberikan prioritas kepada perguruan tinggi (PT) yang telah terakreditasi dan terdaftar di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti).
Ketua Tim Transisi, Rusmadi Wongso, menyampaikan hanya terdapat 53 kampus yang baru bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim.
"Alhamdulillah, hari ini adalah tonggak awal berjalannya program-program gratis. Saat ini ada 53 perguruan tinggi yang menjadi mitra, dan kita berharap jumlah ini akan terus bertambah menjadi 64 atau lebih," ujar Rusmadi dalam acara peluncuran di Convention Hall GOR Sempaja, Samarinda, Senin (21/4/2025).
Lebih lanjut, Rusmadi menekankan bahwa program bantuan pendidikan Gratispol secara tegas hanya diperuntukkan bagi perguruan tinggi yang telah terdata di PDDikti dan memiliki status akreditasi yang jelas.
Fokus utama dari program ini adalah memberikan akses pendidikan tinggi yang tidak hanya gratis, tetapi juga berkualitas bagi masyarakat Kaltim.
"Ke depan, dalam satu atau dua tahun mendatang, kami akan terus melakukan evaluasi terhadap perguruan tinggi yang saat ini masih memiliki akreditasi C. Bapak Gubernur secara khusus meminta agar dalam kurun waktu dua tahun, mereka mampu menunjukkan peningkatan kualitas dan meraih akreditasi yang lebih baik," tandas Rusmadi.
Ia menegaskan bahwa tujuan utama program Gratispol adalah untuk memastikan anak-anak Kaltim dapat menempuh pendidikan tinggi di institusi yang bermutu.
"Kita ingin anak-anak kuliah, tetapi di perguruan tinggi yang berkualitas. Jadi, ini bukan sekadar gratis biaya kuliah, melainkan gratis yang dibarengi dengan jaminan mutu pendidikan," pungkasnya.
(Sf/Rs)