Samarinda - Salah satu komunitas bernama FG Teras mengaku diberi arahan oleh petugas untuk tidak menjalankan jasanya sebagai fotografer di Teras Samarinda. 

Salah seorang perwakilan komunitas, Donny membeberkan, ia mendapat imbauan agar tidak melakukan kegiatan yang bersifat komersil di area tersebut. 

"Kemarin dijelaskan oleh petugas Satpol PP bahwa foto berbentuk berbayar di tempat ataupun melalui aplikasi tidak diperbolehkan, kecuali saat ada event. Dan kalau untuk hobi tidak ada masalah," ujar Donny. 

Padahal menurutnya kegiatan yang dilakukannya tak serta-merta mengganggu ketertiban masyarakat di kawasan Teras Samarinda. Ia menilai, jasa yang ditawarkan pun sangat membantu para pengunjung. Bahkan ia mengungkap beberapa pengunjung juga meminta untuk dipotret saat sedang berkegiatan di ikon baru Samarinda itu. 

"Intinya kami bukan mau menjatuhkan pihak manapun, kami hanya ingin tahu apa landasannya dilarang , kenapa tidak diperbolehkan, karena kami merasa kegiatan kami ini tidak mengganggu juga,* tuturnya. 

Pihaknya pun mempertanyakan terkait adanya larangan itu. Ia ingin ada kejelasan dan dasar hukum yang pasti sehingga tidak merugikan salah satu pihak. 

Melihat pemandangan yang disuguhkan Teras Samarinda, tak heran animo masyarakat untuk mengabadikan momen baik bersama dengan keluarga, teman, ataupun pribadi sangat tinggi. Momentum inilah yang digunakan para fotografer mencari rezeki. 

"Kalau memang dilarang, bisa diberi penjelasan. Artinya, memang ada batasan untuk tidak mendokumentasi di situ, tinggal kami mengikuti saja, yang penting jelas," ungkapnya. 

Di sisi lain, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Samarinda, Anis Siswantini menegaskan memang di Teras Samarinda belum diperbolehkan adanya kegiatan seperti senam, bersepeda di area dalam, bermain sepatu roda, termasuk dengan kehadiran fotografer. 

"Memang untuk sekarang belum diperbolehkan ada kegiatan apapun termasuk senam, sepatu roda, sepeda, 

masih menunggu dari pihak pengelola untuk arahan itu," pungkas Anis. 

(Sf/Rs)