Cari disini...
Seputarfakta.com - Muhammad Anshori -
Seputar Kaltim
Evolve Band. (Foto: Boyonesia)
Tenggarong - Evolve, unit musik alternatif berbalut tradisi asal Samarinda, Kalimantan Timur dengan tiga personel dari Kutai Kartanegara (Kukar) hadir sebagai band baru yang siap mengguncang jagat musik Indonesia.
Grup Band ini diisi oleh beberapa personel, Deni Junaeli sebagai Basis dari Samarinda, Trully Agratcia S Vocal dari Ambon, Dwi Musthofa Perkusi Etnik dari Samboja, Muhammad Adi Afriansyah Violin Gambus dari Loa Janan, Faridz Abdillah Lead Guitar dari Samarinda, Muhammad Farand Abi Farindra Drummer dari Samarinda, terakhir Boyonesia yang memegang Sape' Suling dan Back Vocal dari Tenggarong.
Pada karya perdana ini mereka mengkolaborasikan musik populer dan tradisional Indonesia dengan instrumentasi tradisi yang ada di Kaltim seperti Gambus, Sape' dan dikolaborasikan dengan alat tiup bansi dan kendang jaipong.
Salah satu personel, Boyonesia menjelaskan pihaknya juga baru saja merilis single terbaru bertajuk FANTASI ADIKSI yang merupakan eksplorasi musikal, mereka menggabungkan energi rock alternatif dengan nuansa etnik khas Kalimantan.
"FANTASI ADIKSI bukan hanya sekadar musik, ini adalah perwujudan dari kegelisahan, ketertarikan dan candu imajinatif dalam kehidupan modern," kata Boyonesia, Sabtu (5/7/2025).
Kata dia, Alunan nada dan komposisi aransemen menyentuh tema relasi, obsesi dan pencarian makna dalam dunia yang semakin absurd dibungkus dengan harmoni alat musik tradisional seperti sape, alunan suling yang mendayu, hingga ambient yang menghipnotis.
Lagu ini terinspirasi dari pengalaman personal para personel band yang mencoba berdamai dengan rasa ketergantungan, baik secara emosional maupun spiritual dalam proses kreatif maupun kehidupan sehari-hari.
“Kami ingin menggambarkan bagaimana sebuah fantasi bisa menjadi candu, baik itu dalam cinta, karier atau mimpi,” ujarnya.
Diramu dengan sentuhan produksi modern, FANTASI ADIKSI menunjukkan identitas kuat Evolve sebagai band yang tidak hanya memadukan dua dunia tradisi dan modernitas, tetapi juga menjembatani suara lokal dengan emosi universal.
Ia menyebut single ini telah tersedia di seluruh platform digital musik sejak 4 Juli 2025 kemarin dan disertai dengan Official Visualizer yang menggambarkan visualisasi dari perjalanan adiksi dan fantasi dalam narasi sinematik.
Evolve adalah band yang berdiri pada 2025. Mereka dikenal karena keberanian menggabungkan musik alternatif modern dengan instrumen dan pola ritmik rock tradisional Kaltim, sehingga menjadikan karya-karya mereka unik dan penuh dengan karakter lokal yang kuat.
(Sf/Lo)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com - Muhammad Anshori -
Seputar Kaltim
Evolve Band. (Foto: Boyonesia)
Tenggarong - Evolve, unit musik alternatif berbalut tradisi asal Samarinda, Kalimantan Timur dengan tiga personel dari Kutai Kartanegara (Kukar) hadir sebagai band baru yang siap mengguncang jagat musik Indonesia.
Grup Band ini diisi oleh beberapa personel, Deni Junaeli sebagai Basis dari Samarinda, Trully Agratcia S Vocal dari Ambon, Dwi Musthofa Perkusi Etnik dari Samboja, Muhammad Adi Afriansyah Violin Gambus dari Loa Janan, Faridz Abdillah Lead Guitar dari Samarinda, Muhammad Farand Abi Farindra Drummer dari Samarinda, terakhir Boyonesia yang memegang Sape' Suling dan Back Vocal dari Tenggarong.
Pada karya perdana ini mereka mengkolaborasikan musik populer dan tradisional Indonesia dengan instrumentasi tradisi yang ada di Kaltim seperti Gambus, Sape' dan dikolaborasikan dengan alat tiup bansi dan kendang jaipong.
Salah satu personel, Boyonesia menjelaskan pihaknya juga baru saja merilis single terbaru bertajuk FANTASI ADIKSI yang merupakan eksplorasi musikal, mereka menggabungkan energi rock alternatif dengan nuansa etnik khas Kalimantan.
"FANTASI ADIKSI bukan hanya sekadar musik, ini adalah perwujudan dari kegelisahan, ketertarikan dan candu imajinatif dalam kehidupan modern," kata Boyonesia, Sabtu (5/7/2025).
Kata dia, Alunan nada dan komposisi aransemen menyentuh tema relasi, obsesi dan pencarian makna dalam dunia yang semakin absurd dibungkus dengan harmoni alat musik tradisional seperti sape, alunan suling yang mendayu, hingga ambient yang menghipnotis.
Lagu ini terinspirasi dari pengalaman personal para personel band yang mencoba berdamai dengan rasa ketergantungan, baik secara emosional maupun spiritual dalam proses kreatif maupun kehidupan sehari-hari.
“Kami ingin menggambarkan bagaimana sebuah fantasi bisa menjadi candu, baik itu dalam cinta, karier atau mimpi,” ujarnya.
Diramu dengan sentuhan produksi modern, FANTASI ADIKSI menunjukkan identitas kuat Evolve sebagai band yang tidak hanya memadukan dua dunia tradisi dan modernitas, tetapi juga menjembatani suara lokal dengan emosi universal.
Ia menyebut single ini telah tersedia di seluruh platform digital musik sejak 4 Juli 2025 kemarin dan disertai dengan Official Visualizer yang menggambarkan visualisasi dari perjalanan adiksi dan fantasi dalam narasi sinematik.
Evolve adalah band yang berdiri pada 2025. Mereka dikenal karena keberanian menggabungkan musik alternatif modern dengan instrumen dan pola ritmik rock tradisional Kaltim, sehingga menjadikan karya-karya mereka unik dan penuh dengan karakter lokal yang kuat.
(Sf/Lo)