DLH Samarinda Sebut Sering Terjadi Masalah di TPS Pasar Kedondong

    Seputarfakta.com – Tria -

    Seputar Kaltim

    24 Januari 2024 10:56 WIB

    TPS Jalan Ulin Depan Pasar Kedondong, Rabu (24/1/2024). (Foto: Tria/Seputarfakta.com)

    Samarinda - Sampah yang tercecer hingga ke badan jalan dekat dengan Pasar Kedondong di Jalan Ulin Karang Asam Ilir, Kec. Sungai Kunjang, Kota Samarinda, tampak mengganggu pemandangan. Boy Leonardo Sianipar, Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda menjelaskan, hal itu terjadi bisa saja karena kapasitas kontainernya sudah terisi penuh. Ia pun mengakui, memang sering terjadi permasalahan, seperti tercecernya sampah hingga ke badan jalan yang mengundang kemacetan lalu lintas. 

    Boy menjelaskan banyak faktor yang menjadi penyebabnya, ketertiban masyarakat dalam membuang juga masih jadi PR. "Masyarakat masih kurang tertib dalam pembuangan, tidak menempatkan sampah pada tempatnya, walaupun masih masuk ke dalam area TPS (Tempat Pembuangan Sementara) juga," jelas Boy kepada Seputar Fakta, Rabu (24/1/2024). 

    Terkadang masyarakat membuang sampah secara acak, di mana kontainer yang sudah terisi penuh tetap menjadi sasarannya. Padahal di sampingnya masih ada kontainer lain yang kosong. Akibatnya, sampah jadi meluap dan tercecer di sekitarnya bahkan sampai ke badan jalan. 

    Boy menjabarkan, di Pasar Kedondong sendiri terdapat tiga kontainer yang memang dikhususkan untuk menampung sampah yang ada di pasar dan masyarakat sekitar. Ia mengatakan, pengambilan sampah di pasar itu dilakukan secara mandiri yang dikoordinir oleh UPT. "Untuk pasar seperti Segiri, Kedondong dan lainnya itu sebenarnya mereka punya armada sendiri untuk pengelolaan sampah," ungkapnya. 

    Namun, pihak DLH sendiri menyarankan untuk dilakukan pemisahan, sebab kuantitas masyarakat yang membuang sampah ke TPS tersebut sangatlah minim. Sebagian besar sampah itu, menurut Boy bersumber dari pasar. Kemudian soal pengangkutan DLH juga yang menjalani, sedangkan dari pihak pasar masih sangat minim keterlibatannya. Ia khawatir nantinya fokus terhadap pengangkutan sampah di TPS lain terganggu karena harus mengurusi sampah yang dihasilkan pasar. 

    Boy menyebut, sampah yang dihasilkan itu sangatlah banyak jumlahnya. "Tiap hari kita tetap ambil, tapi seperti tidak pernah diambil, cukup besar timbunannya," tuturnya. 

    Boy ingin ada kerja sama yang saling menguntungkan antara pihak DLH dan Dinas Pasar dalam pengelolaan sampah. "Saya ga mau juga semisal ini lepas dari kami, mereka juga nanti yang kewalahan. Entah nanti kita perluas bangunan TPS nya atau kita pindahkan," tutupnya. 

    (Sf/Rs)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    DLH Samarinda Sebut Sering Terjadi Masalah di TPS Pasar Kedondong

    Seputarfakta.com – Tria -

    Seputar Kaltim

    24 Januari 2024 10:56 WIB

    TPS Jalan Ulin Depan Pasar Kedondong, Rabu (24/1/2024). (Foto: Tria/Seputarfakta.com)

    Samarinda - Sampah yang tercecer hingga ke badan jalan dekat dengan Pasar Kedondong di Jalan Ulin Karang Asam Ilir, Kec. Sungai Kunjang, Kota Samarinda, tampak mengganggu pemandangan. Boy Leonardo Sianipar, Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda menjelaskan, hal itu terjadi bisa saja karena kapasitas kontainernya sudah terisi penuh. Ia pun mengakui, memang sering terjadi permasalahan, seperti tercecernya sampah hingga ke badan jalan yang mengundang kemacetan lalu lintas. 

    Boy menjelaskan banyak faktor yang menjadi penyebabnya, ketertiban masyarakat dalam membuang juga masih jadi PR. "Masyarakat masih kurang tertib dalam pembuangan, tidak menempatkan sampah pada tempatnya, walaupun masih masuk ke dalam area TPS (Tempat Pembuangan Sementara) juga," jelas Boy kepada Seputar Fakta, Rabu (24/1/2024). 

    Terkadang masyarakat membuang sampah secara acak, di mana kontainer yang sudah terisi penuh tetap menjadi sasarannya. Padahal di sampingnya masih ada kontainer lain yang kosong. Akibatnya, sampah jadi meluap dan tercecer di sekitarnya bahkan sampai ke badan jalan. 

    Boy menjabarkan, di Pasar Kedondong sendiri terdapat tiga kontainer yang memang dikhususkan untuk menampung sampah yang ada di pasar dan masyarakat sekitar. Ia mengatakan, pengambilan sampah di pasar itu dilakukan secara mandiri yang dikoordinir oleh UPT. "Untuk pasar seperti Segiri, Kedondong dan lainnya itu sebenarnya mereka punya armada sendiri untuk pengelolaan sampah," ungkapnya. 

    Namun, pihak DLH sendiri menyarankan untuk dilakukan pemisahan, sebab kuantitas masyarakat yang membuang sampah ke TPS tersebut sangatlah minim. Sebagian besar sampah itu, menurut Boy bersumber dari pasar. Kemudian soal pengangkutan DLH juga yang menjalani, sedangkan dari pihak pasar masih sangat minim keterlibatannya. Ia khawatir nantinya fokus terhadap pengangkutan sampah di TPS lain terganggu karena harus mengurusi sampah yang dihasilkan pasar. 

    Boy menyebut, sampah yang dihasilkan itu sangatlah banyak jumlahnya. "Tiap hari kita tetap ambil, tapi seperti tidak pernah diambil, cukup besar timbunannya," tuturnya. 

    Boy ingin ada kerja sama yang saling menguntungkan antara pihak DLH dan Dinas Pasar dalam pengelolaan sampah. "Saya ga mau juga semisal ini lepas dari kami, mereka juga nanti yang kewalahan. Entah nanti kita perluas bangunan TPS nya atau kita pindahkan," tutupnya. 

    (Sf/Rs)